25. Working on It

968 118 66
                                    

Chaeyoung mengedipkan matanya berkali-kali, ketampanannya tak cukup berguna untuk mengerti maksud Mina. Seingatnya Mina tidak melakukan kesalahan apapun, kenapa harus minta maaf. Ia masih diam, membiarkan Mina menjelaskan maksudnya

Mina melepaskan pelukannya, ia tidak menangis, tapi wajahnya mengkilap karena keringat. Ia tidak mungkin mengatakan alasan kenapa ia bersikap seperti sekarang karena ingat yang Nayeon katakan, Chaeyoung pasti akan marah. Tapi, sikapnya yang berubah secara tiba-tiba, jelas akan membuat Chaeyoung bertanya-tanya

"enggak, tadi mbak Nayeon nunjukin video balita korban pengeboman kasihan banget, dan wajah dedeknya mirip elu..." Mina memasang wajah sedih, meski alasannya tidak masuk akal karena ia tidak pandai mengarang cerita

Chaeyoung tidak mengatakan apapun, ia hanya menyipitkan matanya mendengar semua ketidak masuk akalan alasan Mina karena tidak mungkin Nayeon menunjukkan video pengeboman, yang ada video operasi kelamin yang membuat Chaeyoung muntah-muntah

Hati Mina kini luluh seluruhnya, ia menyukai Chaeyoung, tapi rasa bersalahnya terus menghantui. Sama seperti Chaeyoung, ia juga sulit memaafkan dirinya, setiap melihat wajah Chaeyoung hatinya sakit. Selama ini ia menolak untuk mengakui bahwa ia suka dengan Chaeyoung padahal sang pria bertato itu sudah menunjukkan ketertarikan padanya, ia terlalu berharap bahwa mungkin Jeongyeon akan kembali, tapi tidak untuk saat ini, yang ingin ia lihat hanyalah wajah Chaeyoung

Someone please call Al Gore because the ice is melting

--

Chaeyoung terpana, Nayeon curiga, mereka berdua sama-sama mengingat ketika Mina dengan ramah berpamitan pada mama Son, padahal dua anak kandungnya menyelonong keluar rumah tanpa sepatah kata

Malam ini mereka membagikan nasi kotak di area stasiun dan pasar sayur malam. Cukup banyak orang yang membutuhkan di sana. Antusias orang-orang dengan senyum bahagia ketika Chaeyoung menghampiri membuat hatinya juga bahagia. Memang kata orang kalau kita melakukan hal yang baik, itu dapat membuat hati tenang

Malam semakin larut, nasi yang mereka bawa akhirnya habis juga

Chaeyoung mengantarkan Nayeon pulang ke kos, tempat tinggal Nayeon yang dekat dengan rumah sakit, meski kecil itu nyaman untuk Nayeon karena bersih dan murah

Setelah mencium pipi Chaeyoung, Nayeon turun turun dari mobil, tapi sebelumnya Mina memanggilnya

"selamat ulang tahun ya mbak.." ucap Mina, tepat pada jam 00.00

Nayeon tersenyum sebelum melirik ke arah Chaeyoung

"makasih banyak ya Mina, makasih juga udah bantuin"

Mina hanya mengangguk tersenyum, ia senang bisa berkenalan dengan Nayeon. Ia tidak heran kenapa Chaeyoung begitu menurut pada Nayeon, sikap kakak perempuan Chaeyoung itu sangat menyenangkan, mungkin awalnya orang akan membenci karena Nayeon terlihat tidak bersahabat dan menjengkelkan, tapi tidak ketika sudah berbicara, orang akan langsung jatuh cinta pada Nayeon

Chaeyoung kembali melajukan mobilnya setelah Mina pindah duduk di depan

"mbak Nayeon pasti seneng banget hari ini"

"mungkin"

"pastilah, gua juga suka banget saat ulang tahun, meski banyak yang bilang kalau ultah tuh harusnya sedih karena umurnya berkurang, tapi bagi gue ulang tahun itu sangat berkesan, karena ngebuat gue mensyukuri kehadiran diri gue di dunia, hehe"

Mina melihat Chaeyoung yang tersenyum tipis, tidak masalah, tujuannya hanya untuk melihat reaksi Chaeyoung, dan Chaeyoung nampak tidak masalah dengan perbedaan mereka, itu sudah membuat Mina senang

Thank You Betta (MiChaeng)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang