Bab 1. Bolos Sekolah

2.7K 173 183
                                    

Bab 1| Bolos Sekolah

NOTE: Cerita ini sebelumnya berjudul "DETIK & RASA"
Cast hanya pemanis

Lost Interest

"Mengenalmu adalah awal dari semua kisah yang membuat hidupku selalu dipenuhi cerita tentangmu"- Nada Attalalia.

****

"GAKSAN! LO MAU BAWA GUE KE MANA?"

Nada memberontak saat merasakan cengkraman tangan Gaksan semakin kuat di lengan bawahnya. Cowok itu terus menarik tangan Nada dan mengabaikan pertanyaan Nada.

"GAKSAN! LO MAU BAWA GUE KE MANA SIH!?" seru Nada.

Saat Nada tiba di depan gerbang sekolah, tiba-tiba Gaksan datang dari arah persimpangan gang memanggil-manggil namanya hingga berakhir menyeretnya sampai di halte bus yang jaraknya beberapa ratus meter dari gedung sekolah. Tubuh Nada ikut terseret begitu saja saat Gaksan berlari menghentikan sebuah bus.

"GAKSAN MAU LO APA SIH!? LEPASIN GUE!!! LEPASIN GAK!?" Sekali lagi Nada berontak.

Gaksan menoleh ke arah Nada saat perempuan itu berhasil melepas cengkramannya dalam satu kali hentakkan.

"Hari ini kita bolos," ujar Gaksan tanpa beban dan kembali menarik tangan Nada hingga naik ke dalam bus yang sudah berhenti. Kali ini Gaksan menggenggam tangan Nada membuat perempuan itu tak sadar jika tubuhnya terseret begitu saja tanpa perlawanan.

"Bo-bolos?" beo Nada menerawang.

"Eh, Gaksan! Busnya kok jalan sih, kita kan harus ke sekolah. Pak turunin saya di sini dong Pak! Saya mawh-"

Ucapan Nada terpotong setelah Gaksan membekap mulut Nada dengan tangan kirinya dari belakang. Nada melebarkan mata dan merasakan tubuhnya begitu dekat dengan Gaksan. Bahkan dalam keadaan mulutnya dibekap Nada bisa mencium bau maskulin dari parfum cowok itu. Untuk waktu sesaat Nada terpana begitu saja.

"Lepasin!" Nada memutar tubuhnya hingga kini mereka berdiri saling berhadapan.

Keduanya saling mengunci tatapan satu sama lain untuk waktu sesaat sebelum Gaksan menyentuh mundur dahi Nada dengan jari telunjuknya hingga Nada jatuh terduduk di kursi kosong dekat jendela. Gaksan kemudian duduk di sebelah Nada tanpa kata-kata.

"Tadi lo bilang apa? Kita bolos? Nggak salah, lo?" tanya Nada tersadar. "Lo sendiri aja kali, jangan ngajak-ngajak gue segala. Gue nggak mau jatuhin diri ke dalam masalah, ya. Kalau menurut lo gue orang tepat diajak bolos, selamat, lo salah besar!"

Diajak bolos sekolah? Ah! yang benar saja. Ini hari kedua Nada pindah sekolah, tapi ia harus terjebak dalam situasi yang tak pernah Nada bayangkan sama sekali. Seumur hidup Nada tidak pernah bolos sekolah dan jika itu terjadi, maka hari ini adalah hari pertama dalam hidupnya ia diajak bolos bersama orang semacam Gaksan.

"San! Lo jangan ngajak gue mati gini dong, apa kata nyokap gue kalo hari ini gue bolos? Gue tuh bangun pagi-pagi biar nggak telat ke sekolah, eh! lo malah narik gue seenak jidat lo nggak pake mikir gini buat bolos. POKOKNYA GUE NGGAK MAU BOLOS!" Nada berdiri.

"Diem udah." Hanya itu yang keluar dari mulut Gaksan dalam keadaan mata terpejam dan kedua tangannya masuk ke dalam saku jaket.

Mata Nada sedikit melebar dengan mulut ternganga. Tidak habis pikir dengan sikap tenang Gaksan yang justru membuat Nada melaknat dalam diam. Nada melangkah ke samping bermaksud kabur, tapi akses jalannya terhalang kaki Gaksan yang terlihat tidak mau tahu.

Lost Interest (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang