Bab 5| Sosialbar
****
"HOGI MANA HOGI!!!"
Garda masuk ke kelas 12 IPA 3 yang berada di gedung lantai dua secara sembarangan menggebrak pintu kelas setengah terbuka hingga menimbulkan suara gaduh. Matanya menyala merah seperti akan memangsa musuhnya. Hogi yang semula bermain game online di bangkunya berdiri.
"Maju sini lo! BANGSAT!" Garda menendang meja melihat seringaian tipis muncul di bibir Hogi. Cowok itu kian murka melihatnya.
"Ngapain lo nyari gue?" Hogi bertanya santai berjalan maju di depan Garda. "Wuiiisss... bawa Geng Si juga? Biar apa? Biar gue takut? PENGECUT!"
Garda mengepalkan kedua tangannya siap melayang tepat di mulut cowok itu. Namun saat Garda menoleh ke belakang, ternyata sudah ada Gaksan, Yosa, Genta dan Jeje berjalan menghampirinya membuat suasana di kelas dan di luar menjadi ramai. Ingin tau apa yang akan dilakukan anak IPS di kawasan anak IPA.
"KALAU LO BERMASALAH SAMA GUE! HADAPI GUE LANGSUNG! JANGAN SEKALI-KALI LO RENDAHIN ADIK GUE. PAHAM LO?"
"Cuma ngomong gitu doang lo sampai ke kelas gue?" tanya Hogi meremehkan membuat amarah Garda kian naik dan siap meledak kapan saja.
"Gue gak mau ribut, tapi kalau lo udah mancing emosi gue. Lo tau apa yang bakal terjadi nanti!"
"Lo ngancem gue?" tanya Hogi naik darah. "Jadi yang cari ribut duluan itu siapa? GUE ATAU LO!?"
"BACOT!!!" Kepalan tangan yang sejak tadi ditahan itu akhirnya lepas dan mendarat di muka Hogi dengan sangat keras. Garda menarik kerah baju Hogi agar berdiri dan mau menatapnya. Saat ini Hogi dalam masalah besar bisa berurusan dengan Garda. Walaupun pembawaan Garda tenang dengan sikap tak acuhnya, dia akan menjadi menyeramkan jika ketenangannya diganggu, apalagi cuma urusan cewek. Jangan harap hidup Hogi selanjutnya akan aman.
Gaksan tau ketika marah Garda tak bisa diganggu. Cowok itu bisa menjadi monster dalam sekejap mata. Hal yang jarang Garda lakukan jika itu bukan masalah besar yang membuat hidupnya terusik, karena biasanya Garda akan cuek pada masalah yang terbilang wajar seperti ketika orang sengaja menjegal kakinya hingga jatuh saat futsal. Cowok itu memiliki stok kesabaran penuh.
"HOGI GARDA UDAH!!!" Seorang cewek baru saja masuk kelas Xl IPA 3 datang melerai.
"Gaksan! Lo apa-apaan sih cuma diem doang? Gue bangun Sosialbar itu biar kalian saling kenal, saling rangkul, damai. Nggak saling tindas kayak gini?" marah cewek itu kepada Gaksan.
"Lo nyalahin gue? Cowok lo tuh yang banyak ulah!" balas Gaksan menunjuk Hogi. Tidak terima dengan apa yang dilontarkan cewek itu.
"GARDA UDAH!" Cewek itu menarik seragam Garda supaya mundur. Garda melangkah mundur dan berdiri di sebelah teman-temannya. Cowok itu sedang mengatur napasnya menjadi normal, tapi matanya masih menatap Hogi tajam.
Gisela Mahadewi. Cewek primadona di SMA Teladan yang selalu menarik perhatian dan selalu dikagumi banyak orang. Cewek cantik, supel, easy going, murah senyum dan humoris. Semua anak Teladan setuju jika Gisela adalah Dewi berwujud manusia yang pantas dipuja, tidak terkecuali anak Sosialbar.
"Udah lo semua bubar, jangan cari ribut!" suruh Gisela agar Gaksan membawa teman-temannya keluar. "Hogi biar gue yang urus," lanjutnya.
"Balik woi!" Gaksan merangkul Garda dan Jeje di sebelahnya lalu mengajak mereka keluar dari kelas XI IPA 3 menyibak kerumunan yang ada.
"Hogi ikut gue ke UKS biar lukanya gue yang obatin," kata Gisela kepada Hogi. Cowok itu menurut lalu berjalan di sebelah Gisela.
Sosialbar adalah nama geng besar di SMA Teladan yang dibangun oleh Gisela sendiri. Julukan spontan itu diberikan Gisela untuk sekumpulan Gaksan yang selalu menjadi pusat perhatian. Awalnya nama Sosialbar itu hanya sebutan untuk penggemar mereka saja. Namun, seiring berjalannya waktu nama Sosialbar berubah menjadi nama besar mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost Interest (END)
Teen Fiction"Aku sayang kamu Sintia, tak menjadi masih, tapi akan selalu. Apapun keadaan kita nanti."- GAKSAN ADELIO ________________________________ "Gaksan? Aku nyakitin kamu, ya?" "Enggak, Sintia. Kamu cuma berhenti nyakitin diri sendiri dan itu nggak akan p...