Cobaan Pertama

122 21 5
                                    

Tanpa salam, aku langsung menuju motor dan tancap gas ke SMAN 16, sesampainya di sana, aku langsung Mendaftarkan diriku dan Aku tidakk percayaaa, bahwaa ini bisa terjadi....

Aku Melihat Papan Pengumuman yang Bertuliskan

Tahun Ini SMAN 16 Tidak Menerima Jalur Prestasi

Lemas? Pasti! Tapi Aku tidak Langsung Percaya, Bisa saja Itu Pengumuman Tahun kemarin, Akupun memastikannya kepada Guru Yang Bertugas menerima Pendaftaran murid baru.

"Permisi Pak, Saya ingin Bertanya Apa benar Tahun ini SMAN 16 tidak membuka Pendaftaran Melalui Jalur Prestasi?" Ucapku sambil tersenyum lesu

"Ya Dek! Tahun ini kami tidak membuka Pendaftaran melalui Jalur Prestasi, Hanya membuka Untuk Affirmasi Jarak, Orang yang tidak mampu dan Reguler!" Ucap Bapa Tersebut dengan Nada yang sedikit tinggi

Mendengar Kabar Tersebut aku merasa Sangat Bingung dan Lemas, Bagaimana Tidak Aku sudah Menyiapkan diri Untuk masuk Ke SMAN 16, Ternyata aku tidak Bisa masuk ke Sana.

Kemudian aku membalas perkataan guru tersebut
" Baik Pak! Terimakasih Informasinya!" Jawabku Yang tertunduk lesu

Akupun Berjalan meninggalkan sekolah Itu, Di jalan aku sangat Bingung, Harus Daftar kemana aku.
Sesampai Dirumah aku memanggil mamaku dan Papaku sekaligus melalui Video Call untuk memberitahukan Kabar ini.

Pah,Mah aku tidak bisa masuk, SMAN 16 karena tidak membuka Japres, Aku harus bagaimana? Tanyaku kepada Mereka dengan nada yang lemas

Yasudah terserah kamu saja sayang! kami anak tetap mendukungmu!
Ucap Papaku dengan nada sedikit tinggi, Nada yang membuatku Semangat.

Ya sayang! Papamu benar! Terserah kamu saja mau sekolah dimana, kita akan selalu mendukungmu!
Ucap Mamaku dengan nada yang memberi semangat

Terimakasih Pah,Mah! klo seperti itu aku ingin sekolah di SMAN 2 saja, Apa boleh? Tanyaku baik-baik

Ya! boleh sayang! Ucap Papaku dengan senyumannya

Ya! boleh Saja sayang itu terserah padamu, asal kamu suka! Ucap Mamaku sambil tersenyum

Baiklah Pah,Mah! terimakasih atas dukungan Kalian, aku Minta Maaf, Atas kegagalan ini! Ucapku dengan nada yang lemah

Tak apa sayang! Semangat! Yasudah kami ada pekerjaan, kami tutup ya panggilan ini! Ucap Papaku

Ya baiklah Pah! Ucapku sambil menunjukan Ibu Jariku pada kedua orang tuaku

Setelah Berkonsultasi dengan Orang Tuaku, aku putuskan untuk Daftar di SMAN 2, Meskipun Aku tau Tentang gosip itu, Gosip yang mengatakan Bahwa SMAN 2 Sangat angker dan Banyak Murid yang Meninggal Disana.

Aku Tidak punya pilihan lain! Aku tidak boleh percaya tahayul!
Ucapku dalam hati dan berusaha menguatkan diriku sendiri!

Lalu aku Berangkat ke SMAN 2, Setelah sampai aku langsung mendaftarkan diri, Kebetulan SMAN 2 memang selalu membutuhkan Murid, Jadi dia membuka Jalur Prestasi Dan aku bisa Mendaftarkan diriku.

Akupun mengikuti Prosedur yang ada di Sekolah tersebut dan mendaftarkan diri, Tidak sulit dan tidak lama untuk mendaftar diri disini karena memang sedikit Peminatnya hanya warga sekitar sini dan Aku.

Setelah semua prosedur sudah kulakukan, aku hanya tinggal menunggu apakah aku diterima Atau tidak, Akupun menuju kembali kerumah

Setelah sampai Dirumah, Aku Menyalakan komputer dan Bermain game seperti biasa

Akhirnya malam pun tiba dan Orang tuaku memanggilku untuk makan bersama, akupun Beranjak dari depan komputer ke meja makan.

Selagi di Meja makan aku sedikit diintrogasi oleh orang tuaku.

"Rikhu! kamu sudah daftar di SMAN 2?" Tanya Mamaku sambil menyendokanku nasi dan lauk

"Ya Mah! Aku sudah mendaftar!" Jawabku dan mengambil piring yang sudah diisi nasi dan lauk dari tangan Mamaku

"Apakah kamu tidak takut? Sekolah itu memiliki mitos yang menakutkan! Mamapun baru tau tadi, Mama jadi khawatir!" Kata Mamaku yang terlihat sedikit panik

" Ah Mama! Kamu ini masih percaya saja dengan hal seperti itu! Ini 2020 menn!!!" Ucap Papaku yang disertai Candaan yang membuat suasana tidak tegang

"Aku tidak takut Mah! Aku tidak percaya dengan hal seperti itu!" Ucapku agar Mamaku tidak Khawatir

"Baiklah kalau kamu maunya seperti itu, kita tinggal tunggu hasilnya saja kan?" Ucap Mamaku sambil menaikan satu alisnya

"Ya Mah! Kita tunggu saja, minggu depan sudah ada hasilnya!" Ucapku dengan santai

Setelah percakapan itu, tidak ada lagi obrolan dan akupun memutuskan untuk pergi ke kamar dan tidur.

Tak terasa Hari terus berlalu begitu cepat.

Dan hari ini adalah hari dimana Keputussan itu keluar, aku Masuk SMAN 2 Atau tidak.

Akupun menyiapkan diriku, tak lupa sarapan dan meminta doa orang tuaku, karena kalau aku tidak masuk SMAN 2, maka aku akan sekolah di SMA swasta, aku tidak mau itu terjadi.

Setelah sarapan akupun salim ke kedua orang tuaku dan menuju ke SMAN 2.

Sesampainya disanaa, aku langsung menuju ruang kelas yang telah di siapkan dan duduk menunggu namaku dipanggil.

Setelah Satu jam aku menunggu akhirnya namaku dipanggil.

Rikhudo Artalaza! Ucap guru Tersebut

Ya Pak! Sayaa! Ucapku sambil mengangkat tanganku

Ini milikmu! Ucap guru tersebut

Ya pak! terimakasih! Ucapku lalu menyalimi guru tersebut dan meninggalkan ruang tersebut

Akupun melihat hasil pengumumannya di luar ruangan.

Selamat! Atas Nama rikhudo Artalaza DITERIMA DI SMAN 2!

Akupun bingung harus senang atau tidak karena aku sama sekali tidak memiliki teman disini, Karena temanku masuk di SMAN 16 dan 18 tetapi aku tetap bersyukur dan langsung memberitahukan ini ke orang tuaku dan mereka turut senang mendengar kabar ini.

Merekapun tetap bersyukur karena aku masih dapat sekolah negeri, meskipun, jaraknya agak jauh dari rumahku dan image sekolah yang menakutkan

Akupun pulang kerumah, karena minggu depan aku mulai Masuk sekolah, Yang biasa disebut MPLS atau Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah.

Waktu terus berputar, aku menjalani hari-hari seperti biasa, bermain game di komputer ku, sampai hari dimana Masa MPLSpun tiba.









Eitsss sebelum Lanjut jangan lupa Vote dulu yaa 😉
Belum ada seram - seramnya ya? Ya sabar semua akan seram pada waktunya 😉
Maaf kalau banyak typo 😉

Dia MembawakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang