Penglihatan ( 18+ )

106 11 11
                                    

Sebelum baca, aku mau ingettin, kalo di part ini ada unsur 18+, jadi tolong pandai dalam membaca.
Selamat membaca 😉

Sebenarnya ada apa dengannya? Aneh sekali, padahal aku hanya ingin ke aula Batinku

"Kamu kenapa sih fris?" Ucapku sambil melepas tangannya yang memegang tanganku

"Ikuti aku dulu! Ada sesuatu ingin aku tunjukkan kepadamu!" Ucapnya penuh penekanan

"Sesuatu Apa? kemana?" Tanyaku

"Sudah, ayo ikuti saja aku" ucapnya sambil kembali menarik tanganku

Akupun tak berkata, aku hanya mengikutinya, dia berjalan ke arah belakang sekolah ini.

Tenyata dia membawaku ke kamar mandi, kamar mandi disini sepertinya sudah lama tidak pakai, karena sangat sepi dan kotor disini.

Hah? Mau apa dia mengajakku ke kamar mandi ini? Kotor sekali tempatnya batinku sambil menggaruk kepala belakang ku

"Ayo masuk!" Perintah Friska

"Mau ngapain? Aku gamau buang air ko" jawabku

"Masuk ajja dulu!" Perintah Friska

Akupun menurutinya dan masuk ke dalam kamar mandi ini.

Dan yang membuat ku tak habis pikir dia masuk juga ke dalam kamar mandi yang aku masuki dan mengunci pintunya.

"Ko di kunci? Mau ngapain?" Tanyaku

"Shut up! Atau kecilkan suara mu!" ucapnya sambil menutup mulutku dengan tangannya

Aku hanya terdiam melihatnya.

"Sebenarnya aku sangat benci melalukan ini, tetapi aku harus melakukannya" ucapnya sambil mengambil nafas dan membuangnya dengan kasar

"Meee melakukan apa?" Tanyaku terbata-bata

Aku berfikir bahwa dia akan membunuhku di sini.

Jangan-jangan dia mau membunuhku batinku panik

"Tidak rikhu, aku tidak akan membunuh mu, aku ingin kamu melihat sesuatu yang aku lihat dan kamu bisa percaya denganku" ucapnya

Kemudian dia mengelus rambutku dan meniup pelan leherku.

Nafasku memburu.

Apa yang sebenarnya ingin dia lakukan? Batinku semakin panik

"Aku tidak akan menyakitimu rikhu, nikmati saja" ucapnya

Aku lupa kalau dia bisa membaca fikiranku, jadi aku putuskan untuk diam.

Setelah mengucapkan itu, ia mendekatkan wajahnya dengan wajahku.

Kini wajah kami hanya berjarak berapa milimeter saja, kami pun bertatap mata, tak lama setelah bertatap mata, ia mengecup bibirku.

Astagaa aku belum pernah melakukan ini sebelumnya batinku

Nafasku semakin memburu, aku terkejut dengan tingkahnya, tetapi menikmatinya.

Dia mengelus dadaku, aku mulai mengikuti permainannya, meskipun ini pertama kali aku melakukannya, aku tidak ingin terlihat katro dalam melakukannya, aku ini cowo.

Aku mulai memberi akses kepada lidahnya, untuk masuk lebih dalam, kedalam mulutku dan aku simpan kedua tanganku di atas pundaknya.

Semakin lama, adegan ini semakin panas saja, dia melepas ciumannya dan mulai menjilati dan menciumi leherku.

Dia MembawakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang