Teror

86 13 9
                                    

Apa benar aku ini sedang di incar dengan nenek tua itu? Apa aku harus percaya dengan friska? aku harus mencari tau semua ini. ucapku dalam batin

"KAMU MASIH TIDAK PERCAYA DENGAN KEMAMPUANKU? SETELAH APA YANG AKU LAKUKAN KEPADAMU? AKU SUDAH MENJUAL HARGA DIRIKU PADAMU RIKHU!" Ucapnya Dengan nada yang tinggi

Astaga lagi-lagi aku lupa, kalau dia seorang indigo batinku

Seketika itu juga, pedagang-pedagang di kantin melihat kearahnya, seketika dia menjadi pusat perhatian, dia tidak menyaring kata-katanya sedikitpun.

"Aaa aku percaya padamu Friska, sangat percaya, tapi kamu harus membantuku untuk meyelidiki masa laluku, kamu sabar ya sekarang, tidak enak rasanya menjadi pusat perhatian" Pintaku Terbata-bata

"Bohong! Kamu tidak percaya padaku,  Aku tidak peduli jika harus menjadi pusat perhatian! Dan camkan ini, Aku tidak mau membantumu lagi rikhu!" Ucapnya marah dan langsung pergi lari dari kantin meninggalkanku

"Hey kamu apakan perempuan itu? Ayo tanggung jawab" Ucap Salah satu pedagang yang ada di kantin

"Aku tidak melakukan apapun kepadanya, aku akan menyusulnya" Ucapku meninggalkan kantin

Akupun lari menyusulnya.

Setelah aku dapat mengejarnya, aku menarik tangannya dan memberhentikannya untuk meminta maaf.

"Friska maafkan aku, aku sungguh minta maaf kepadamu, aku percaya padamu, bantu aku menyelidiki tentang masa laluku" pinta ku padanya dengan penuh penyesalan dan harapan

"TIDAK! TERIMA KASIH! PERGI KAMU DARI HIDUPKU DAN JANGAN PERNAH GANGGU AKU LAGI!" Ucapnya dengan sangat tegas dan meninggalkanku lagi

Dia benar-benar marah kepadaku, aku tidak tau harus berbuat apalagi, aku hanya terdiam dan tidak mengejarnya lagi.

Tiba-tiba aku teringat sesuatu.

Oiya akulupa, Tasku masih ada di Aula pikirku

Akupun menuju aula setelah sampai aula, aku sudah melihat friska sedang di marahi.

"KAMU INI MURID BARU, TAPI SUDAH BERANI KABUR-KABURRAN! CEPAT PUSH UP!" Perintah Guru yang belum kekenal namanya

Dia sampai di hukum karena ingin menolongku, aku menyesal, karena sempat tidak mempercayainya batinku

Belum lama Aku melihat friska dimarahi, guru tersebut melihat ke arahku dan menanyakan sesuatu kepadaku.

"Hey kamu! Apa ini tasmu?" Ucapnya sambil menunjukkan sebuah tas

Sial! Itu tas miliku batinku

"Iya Bu, itu tas saya" jawabku pelan

"Ohh, kamu juga ikutan kabur dari materi MPLS ya? Kemari kamu!" Perintah guru tersebut

Akupun mendekati guru tersebut dan langsung di suruh ikut push up bersama Friska.

"Ini semua karena dirimu! Aku menyesal menolongmu" Ucap Friska sambil tetap push up

"Maafkan aku" jawabku

Dia hanya diam, tak ada percakapan lagi antara kami, aku dan dirinya hanya fokus dengan hukuman yang di berikan guru tersebut.

Dia MembawakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang