Petunjuk baru

49 11 14
                                    

Suara itu seperti berasal dari sana, akupun mendekati cahaya tersebut dan seketika itu juga....

...

Aku terbangun.

Kuperhatikan sekelilingku, aku tidak mengenali tempat ini, hanya ada 2 orang yang sedang bersamaku, tetapi aku tidak bisa melihatnya dengan jelas, pandanganku masih kabur.

"Aku dimana?" Tanyaku dengan suara yang pelan

"Sayang, kamu udah sadar? Syukurlah, kamu dirumah sakit." Ucap Seseorang

Akupun melihat ke arah suara tersebut, ternyata dia mamaku.

Aku hanya terdiam, lalu aku melihat seseorang yang berada di pojok ruangan.

Siapa itu? Kenapa dia hanya berdiri?tidak mendekatiku. Batinku

Akupun memfokuskan pandangan ku ke pojok ruangan itu.

Sialll! Jalang itu lagi! Batinku

Nenek tua dengan gaun hitam dan mata yang tergantung di wajahnya.

Dia tersenyum jahat kepada diriku.

Akupun menunjuk kearahnya.

"Nenek sialan! Bajingan kau! Ini semua pasti ulah mu, aku tidak akan mengampunimu!" Ucapku sekuat tenaga sambil menunjuk ke arahnya.

"Sayang, kamu berbicara dengan siapa? Sambil menoleh ke pojok ruangan" Tanya Mamaku sambil menurunkan tanganku yang sedang menunjuk nenek sialan itu

Tiba-tiba jalang itu menghilang saat mamaku mencoba melihatnya.

Aku  tidak membalas pertanyaan mamaku, aku meringis kesakitan dan memegangi kepalaku yang masih sangat pusing.

"Sudah sayang sudah, jangan banyak berbicara dulu" ucap mamaku khawatir

Aku hanya terdiam, semenjak kejadian di angkutan umum dan penglihatan yang di berikan Friska, aku semakin percaya bahwa ada yang salah dengan masa laluku dan Jalang tua ini pasti mengikutiku karena aku bisa menjelajah kedunianya di masa lalu .

"Yasudah, lebih baik kamu istirahat saja rikhu" saran Mamaku

Aku mengganguk, tanpa ada sepatah katapun yang keluar dari mulutku.

Akupun tertidur.

...

Kenapa aku berada ditempat ini lagi?
Batinku bingung

Rumah tua yang terbuat dari bambu dan kayu.

Aku melihat anak kecil itu lagi, anak kecil yang sangat mirip denganku, dia sedang tertidur.

Tiba-tiba Ada seseorang dengan baju serba hitam, yang mendekati anak kecil yang mirip sekali denganku, lalu dia menekan dahi anak kecil itu, tepat diantara kedua alisnya.

Dia membacakan sesuatu, tetapi tidak jelas dan aku tidak mengerti apa yang di keluarkan dari mulutnya.

Dia MembawakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang