Hari Pertama di SMAN 2

99 20 5
                                    

Waktu terus berputar, aku menjalani hari-hari seperti biasa, bermain game di komputer ku, sampai hari dimana Masa MPLSpun tiba.

Aku rapihkan tempat tidurku, mandi dan pergi untuk sarapan.
Setelah sarapan akupun keluar rumah dan bersiap untuk MPLS.

Hari ini sangat cerah, akupun menjadi semangat untuk bersekolah.

Karena ini hari pertamaku sekolah, aku diantar oleh Papaku kesekolah.

Sesampai disekolah aku langsung pamit dengan Papaku dan berlari ke Lapangan dan berbaris sesuai jurusanku, yaitu IPS.

Aku tidak mengenal siapapun di sini tetapi tidak masalah, nanti juga aku dapat teman, setelah setengah jam berkumpul, akhirnya kami di Bagi kelas dan aku mendapatkan kelas 10 IPS 4, aku bergabung dengan mereka yang akan menjadi Teman kelasku, tidak ada yang aneh dengan teman-temanku, Hanya satu Dia perempuan yang ada di barisan paling belakang.

Perempuan berkulit putih pucat, berbadan langsing, berambut panjang dan memiliki ekspresi yang datar.

Aku tidak tau siapaa namanya, tetapi aku bertekad ketika istirahatt aku akan, Mengajaknya berkenalan

Kegiatan pertama adalah Materi tentang sejarah sekolah ini, aku sangat tidak tertarik mendengarkannya, sehingga aku tertidur.

Belum sempat aku tertidur pulas ada yang menggebrak mejaku, dia adalah Guru yang menerangkan Materi ini.

HEY SIAPA NAMAMU?! INI HARI PERTAMAMU DAN JAM PERTAMAMU! KAMU SUDAH TERTIDUR? KAMU SANGAT TIDAK SOPAN!
Ucap guru dengan nada yang tinggi yang aku belum kenal namanya karena ketika dia mengenalkan diri aku tak memperhatikan

Maaa maaaf Bu, Saaa saya Rikhudo Artalaza, Saya mengantuk Bu
Kataku yang terbata-bata

CEPAT CUCI MUKA MU! DAN KEMBALI KEMARI!
Ucap guru tersebut yang terlihat sangat marah

Akupun mencuci muka dan kembali keruangan tersebut dan memperhatikan materi yang di sampaikan.
Waktu sangat lambat tetapi akhirnya berlalu dan jam istirahatpun tiba.

Aku bertekad berkenalan dengan wanita yang tadi kubilang aneh.

Dia berjalan sendiri ke kantin tanpa ada yang menemaninya, aku pikir mungkin dia sama sepertiku tidak memiliki teman disini, aku pun mengejarnya ke kantin.

Hey! Kataku teriak dan melambai kearahnya

Dia menoleh dengan tatapan dinginnya dan hanya mengangkat satu alisnya

"Hay! boleh aku berkenalan? Siapa namamu?" Tanyaku sambil senyum dan mengulurkan tanganku

"Aku friska dan kau pasti Rikhudo artalaza kan?" Ucapnya bernada Datar

Aku bingung mengapa dia tau namaku padahal aku belum memperkenalkan diri.

"Kamu tak perlu bingung! aku tau karena kamu tadi di marahi guru" ucapnya tak berekspresi

"Oooohhh iyaaa iyaa, salam kenal ya, boleh aku temanin kamu ke kantin?" ucapku sekaligus mengajaknya ke kantin sambil menggaruk kepala belakangku yang sebenarnya tidak gatal

"Ya tentu!" Ucapnya benar-benar tanpa ekspresi

Sesampainya di kantin, kami memesan makanan, aku memesan mie instan dan dia memesan baso.

Tak ada yang kami obrolkan selagi makan, dan aku melihat matanya, tatapannya benar-benar kosong

Kringggggg
Bel istirahat selesai

Kamipun kembali ke ruangan tersebut, di perjalanan kembali ke ruangan sangat garing, tak ada obrolan sampai akhirnya dia mengatakan sesuatu kepadaku

"Hey rikhu! Kamu harus berhati-hati, banyak sekali yang ingin mencelakai mu, mereka bukan manusia" ucapnya kali ini bernada yang memperingatkan

"Hah? Apa maksudmu Friska? Aku tidak mengerti!" Ucapku yang sedang mengerutkan dahi karena kebingungan

"Nanti aku jelaskan setelah kita pulang! Sekarang ayo kita ke kelas!" Ucapnya kembali tak bernada

"Baiklah" ucapku yang sebenarnya masih penasaran

Kamipun sampai di kelas dan kembali mengikuti materi yang disampaikan.

Waktu sangat lambat berlalu, tetapi akhirnya sampai juga, guru tersebut menutup Materi ini, itu akhirnya kita akan pulang.

Setelah di pulangkan, aku kembali menemui friska, untuk menanyakan hal yang tadi dia sampaikan.

"Hey Friska! Apa maksudmu yang tadi?" Tanyaku dengan nafas yang memburu

"Apa kamu tidak tau? Tentang dirimu sendiri?" Ucapnya dengan menaikan alisnya

"Sudahlah! Jangan muter-muter cukup jelaskan saja yang kamu katakann tadi!" Ucapku dengan nada yang menekan

"Sepertinya kamu tidak tau dengan dirimu sendiri ya? Kamu itu memiliki kemampuan untuk melepaskan jiwamu dari ragamu rikhu!" Ucapnya dengan tegas

Ini orang gila apa gimana sih? Ucap batinku

"Hey enak saja kamu mengatakan aku gila!" Ucapnya sambil melotot ke arahku

"Bagaimana kau tau yang ada difikiranku?!" Ucapku yang kebingungan

"Aku ini seorang indigo, aku bisa melihat sesuatu yang tidak bisa kamu lihat, aku bisa melihat masa lalu seseorang dan aku bisa mengetahui kemampuanmu, karena kamu juga seorang indigo! kamu tidak percaya kan pasti? Kemampuanmu itu telah ditekan seseorang agar kamu tidak bisa berpisah dengan ragamu lagi!" Ucapnya seriuss sekali

"Hah? Kamu ini berbicara apa? Aku tidak mengerti! Kamu pasti berbohong!" Ucapku dengan nada serius

"Silahkan jika kamu tidak percaya, aku sudah memberitahumu apa yang sebenarnya! kamu harus berhati-hati! Aku pamit pulang duluan" ucapnya sambil menunduk dan meninggalkan sekolah

"Ya hati-hati!" Ucapku disertai lambaian tangan

Di jalan pulang aku sangat memikirkan apa yang dia katakan, aku tidak percaya, karena selama aku hidup aku tidak pernah merasakan hal-hal aneh, seperti yang ia katakan,
Itu terlalu jauh! Aku tidak mempercayainya.

Toh selama aku hidup aku belum pernah melihat hantu atau sebagainya, dia pasti berbohong!

Sesampainya dirumah, aku ganti baju dan entah kenapa ingin mencari foto-foto masa kecilku karena perkataan friska tadi.

Aku selalu penasaran dengan foto masa kecilku, tetapi aku tidak pernah menemukannya, bahkan Papa dan Mamaku pun tak mengetahuinya.

Saat aku mencari dilemari Mamaku, aku hanya menemukan sebuah kertas yang sudah usang, dalam kertas itu bertuliskan.

Jiwa yang mati akan kembali, tetapi bukan untuk menyenangkan hati,
tunggu kami tunggu kami tunggu kami!

Apa maksudnya? Aku sama sekali tidak mengerti! tetapi Aku penasaran apa yang dimaksud dikertas ini, maka kuputuskan untuk menyimpannya dan akan menanyakan hal ini kepada Mamaku nanti.









Eitss Vote dulu dong biar semangat 😉
Gimana, udah mulai serem belom? Hihihi, cerita bakal di update lagi kalo lagi mood yaa!
Maaf kalau banyak typo 😉

Dia MembawakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang