Pertolongan

78 14 25
                                    

Akupun keluar dari mobil dan pamit kepada Papaku, lalu menuju kelapangan.

Sesampainya di lapangan, seperti biasa aku menunggu teman-teman ku untuk datang terlebih dahulu.

Setelah semua datang, lalu ada guru yang menyampaikan bahwa Kegiatan pada pagi hari ini adalah kegiatan yang berhubungan dengan fisik.

Siall! Aku lupa untuk sarapan! Aduh kebanyakan bengong nih di mobil batinku menyesal

Kegiatanpun dimulai, dari mulai Push Up, PBB dan sebagainya.

Setelah cukup lama, Aku mulai merasa mual dan pusing tetapi aku memaksakan diriku untuk tetap mengikuti kegiatan ini

Aku ini laki-laki tidak boleh lemah! Batinku

Tetapi Semakin lama mata ku berkunang, pandangan ku memudar dan tak lama semua menghitam, aku tak sadarkan diri.

Saat aku kembali sadar, kulihat se kelilingin ku, ternyata aku ada di UKS.

Kepalaku masih sedikit pusing, jadi kuputuskan untuk kembali memejamkan mataku, tapi bukan untuk tertidur.

Tiba-tiba ada yang mengelus rambut dan keningku.

"Cepat sembuh rikhu, kamu pingsan pasti karena kelelahan, itu karena ada anak kecil yang sedang kamu gendong tadi, aku melihatnya" ucap seseorang

Siapa itu? aku seperti mengenali suaranya! Anak kecil? Anak kecil siapa? Batinku

Akupun membuka mataku dan untuk melihat siapa yang mengelus rambut dan keningku.

Ternyata dia, wanita berkulit putih pucat itu lagi, dia senyum ke arahku, jujur, manis sekali.

"Hey rikhu! Kamu sudah sadar? Ini roti dan susu untukmu" Ucapnya seraya memberikanku roti dan susu

Aku ingin menolaknya, karena aku sedang marah kepadanya karena telah membuatku dimarahi orang tuaku, tetapi perutku berkata lain.

"Terimakasih Friska" ucapku sambil mendudukan badanku

"Kamu masih pusing? Atau masih kelelahan? Ayo makan dulu" Tanyanya sambil melihatku dengan tatapan penuh khawatir

"Tidak, aku sudah tidak lelah, hanya sedikit pusing" jawabku sambil memakan roti yang ia berikan

"Tadi kamu itu digelayuti anak kecil rikhu, wajar kalau kamu pingsan" ucapnya

"Tidak friska, aku hanya belum sarapan tadi" jawabku yang menolak percaya

"Oh ternyata kamu belum sarapan juga, tapi itu juga salah satu penyebabnya, anak kecil yang menggelayutimu" ucap friska

"Ohh seperti itu" balasku dengan nada yang malas

"Kamu kenapa rikhu? Kamu marah kepadaku? Dan bagaimana penjelassan orang tua mu?" Tanya friska

"Tidak, aku tidak marah kepadamu, aku hanya tidak ingin terlalu percaya dengan omonganmu dan soal orang tuaku, mereka sudah menjelasskan bahwa aku tidak memiliki kemampuan yang kamu katakan" ucapku santai sambil tetap memakan rotiku

"Loh? Kenapa kamu jadi tidak percaya pada perkataanku? Bukan kah kemarin kamu sendiri yang bilang bahwa kamu percaya dengan kemampuanku? " Ucapnya dengan nada kecewa

Dia MembawakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang