empat

2.1K 97 12
                                    

Tok tok tok

"Ara."

"Apa?" Teriak Inara dari dalam kamarnya

"Gue masuk ya?" Tanpa menunggu persetujuan dari Inara, Aldyan langsung memasuki kamar itu

"Pindah ya ra."

Inara mengerutkan keningnya, "Kemana?"

"Ke kamar gue." Ujarnya

"Emm, boleh ga kalau aku disini aja." Jawab Inara tanpa menoleh ke arah Aldyan sedikit pun

Aldyan pun menduduki tepi ranjang itu. "Lo tidur sama gue."

Deggggg

Inara menggelengkan kepalanya, "aku udah nyaman disini."

"Lo itu istri gue."

"Pindah ya." Pinta Aldyan

Inara menggeleng, "ga Al, aku disini sendiri gapapa."

Tanpa menunggu persetujuan dari Inara, Aldyan langsung menggendong tubuh kecil Inara, dengan ala bridal style.

Inara tidak mampu memberontak, tatapannya kini menatap wajah tampan Aldyan.

'ganteng'

Aldyan yang merasa dirinya sedang ditatap, menaikkan satu alisnya. "Kenapa? Gue ganteng kan?" Ujarnya dengan pd

Inara di buat gelagapan karena sudah tertangkap basah, "e-engga ko." Elak Inara

"Bilang iya aja susah banget." Goda Aldyan

"Engga."

"Iya." Inara yang merasa sedang di goda memukul dada bidang Aldyan dengan pelan

"Kenapa ngeselin banget sih."

"Gapapa sama istri sendiri." Inara melihat perubahan sikap Aldyan belakangan ini, jauh berbeda dari biasanya, bahkan awalnya ia merasa jika Aldyan adalah laki-laki yang di baluti oleh sifat dinginnya. Dan Inara bersyukur karena Aldyan bisa bersikap baik padanya.

Setelah sampai di kamar milik Aldyan, Aldyan membaringkan tubuh Inara di atas kasurnya.

"Tidur udah malem, besok udah mulai masuk sekolah." Ujarnya, lalu membaringkan tubuhnya di samping tubuh Inara.

Inara mengerjapkan matanya perlahan, "Ko kaya bukan di kamar aku ya?" Tanya nya pada diri sendiri

"Lho ini tangan siapa?" Lanjutnya lalu ia sangat kaget, melihat Aldyan yang sedang tertidur sambil memeluknya bak guling.

Inara tersentak, lalu sedetik kemudian ia tersadar, ia sedang berada di kamar Aldyan dan tadi malam Aldyan yang memindahkan dirinya ke kamar miliknya.

Mengingat kejadian malam itu dimana Aldyan membujuk dirinya  untuk tidur dalam satu kamar, membuat dirinya senyum-senyum sendiri

Inara melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 5 pagi, ia memutuskan untuk pergi ke kamar mandi.

Setelah menyelesaikan ritual mandinya, dirinya tidak lupa untuk mengambil wudhu. Lalu membangunkan Aldyan yang masih setia tertidur pulas di kasur.

"Al, kita shalat subuh dulu yu." Inara mengguncangkan tubuh Aldyan, tetapi sang empu tidak kunjung bangun

Inara mengguncangkan kembali. "Al, kamu bangun dulu, kita shalat subuh."

ALDYANARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang