sepuluh

1.5K 66 1
                                    

Bel pulang sudah berbunyi sejak beberapa menit yang lalu, namun laki-laki itu masih setia menunggu kedatangan istri kecilnya.

Siapa lagi kalau bukan Aldyan? Ia sedang bersandar di tembok, tangan kanannya di masukkan ke dalam saku celana, dan tangan kirinya sedang memutar-mutarkan kunci mobil.

Dari kejauhan ia bisa melihat Inara dan juga sahabatnya, berjalan dengan sesekali tertawa, entah Aldyan juga tidak tahu obrolan yang mereka bahas sampai-sampai mata istrinya itu seperti hilang jika tertawa.

"Farah tuh kamu udah di tungguin sama Kenzo." Ucap Inara, "sana samperin." Lanjutnya

Kenzo mengedipkan mata ke arah Farah, Inara hanya diam memperhatikan interaksi mereka.

"Cie di kedipin." Goda Inara pada Farah, sahabatnya itu tengah salting rupanya. Pipi nya sudah merah mendengar godaan dari Inara.

"Enggak mana ada, dia mungkin kelilipan." Ujarnya mengelak

"Oh ya? Aku sih ga percaya tuh. Kamu salting ya?" Ucap nya dengan jail dengan sesekali tangannya menoel pipi sahabatnya.

"Inara bisa diem ga! Jangan bikin gue tambah salting deh!"

Ups! Kan dugaan Inara benar saja, sahabatnya itu tengah salting, pipi nya mulai memerah menahan malu karena di goda oleh Inara, dan kedipan mata yang di berikan oleh kekasihnya.

"Ciee salting cieee." Ucap Inara terus menggodanya, Farah merasa jengkel karena sahabatnya ini benar-benar menyebalkan.

"Udah lo balik deh sana, kalo lo ga mau balik, gue nih yang balik duluan." Ucap Farah dengan ketus

"Udah ngebet ya mau pulang bareng Kenzo, iya kan iyaaa." Farah benar-benar merasa dirinya terus di goda oleh Inara, "iyain Ra iyain biar lo seneng."

"Yaudah sana samperin, ngapain di liatin doang, aku juga mau pulang juga ko." Ucap Inara

"Lo pulang naik apa Ra? Gue nunggu jemputan lo dulu deh." Ujar Farah

Mendengar ucapan Farah Inara panik. Bagaimana dengan Aldyan? Pasti ia sangat marah jika dirinya telat untuk menemui di area parkiran.

"E-eh ga usah dikit lagi jemputan aku sampai ko, udah sana pulang duluan aja, kasian tuh Kenzo nya udah nungguin lama." Ujar Inara

Farah melihat ke arah Kenzo, benar ucapan Inara. Ia merasa kasihan dengan kekasihnya, ia sudah menunggu dirinya terlalu lama.

"Yaudah gue pulang duluan ya Ra, sampai ketemu besok, bye." Ucap Farah pamit, lalu melambaikan tangannya. Inara pun membalas lambaian tersebut. Akhirnya...

Inara bergegas untuk menemui Aldyan yang sudah menunggunya, tidak jauh dari penglihatannya ia sudah menemukan Aldyan yang sedang menatapnya dari kejauhan.

"Maaf ya Al, kamu nungguin aku lama ya?" Ucapnya tepat dihadapan Aldyan

"Nggak." Ujarnya lalu membuka pintu untuk Inara masuk, setelah Inara masuk ke dalam mobil, ia memutari mobil lalu masuk ke dalam sisi pengemudi.

"Al, kita jadi kan mau ke supermarket? Bahan-bahan di kulkas udah habis soalnya, kamu nanti mau aku masakin apa Al?" Tanya Inara berturut-turut

"Jadi, apapun masakannya pasti aku makan." Jawab Aldyan membuat senyum Inara tercetak jelas di bibirnya.

Sesampainya di supermarket, Aldyan lah yang membawa troli belanjaan, sedangkan istri kecilnya tengah sibuk mencari bahan-bahan yang dibutuhkan.

"Al, mau beli daging atau ayam?" Tanya Inara, Aldyan tampak berfikir sesaat

Lalu ia memutuskan untuk memilih keduanya. Kenapa? Karena untuk persediaan.

"Beli dua-duanya aja." Jawabnya, lalu di angguki oleh Inara.

ALDYANARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang