delapan

1.5K 69 4
                                    

Aldyan melihat perubahan pada Inara, pasalnya ia tidak merasa berbuat kesalahan padanya.

"Ra, lo kenapa?" Tanya Aldyan seraya bangkit dari duduknya lalu menghampiri Inara yang tengah duduk di sofa.

"Aku? Gapapa kok Al." Jawab Inara berbohong

Aldyan menatap Inara lebih dalam, membuat yang di tatap memalingkan wajahnya, "kenapa sih Al?"

"Lo beda soalnya." Ucap Aldyan

"Mau kemana?" Tanya Aldyan, melihat Inara yang berjalan ke arah tangga

"Aku cape mau tidur Al." Jawabnya jujur

Aldyan mengambil benda pipih dari saku celananya, ia menyalakan ponselnya dan...

Damnn

Ia baru tahu alasannya sekarang pada perubahan Inara.

Ia melihat pesan masuk dari istrinya

Inara Haerudina
Al, aku lupa minta uang jajan sama kamu.

Al kamu dimana? Aku udah di halte

Al?

Al sumpah ini aku nungguin kamu udah lama bangett.

Hmmm, aku bareng sama siapa Al?

Yaudah aku jalan aja deh, aku juga liat kamu nganterin anak baru.

Pesan itu bahkan baru ia baca, ia merasa sangat bersalah kepada Inara, bahkan ia juga lupa untuk memberikan uang jajan Inara.

Jadi Inara belum makan? Terus pulang jalan kaki? Gue kok bodoh banget sih

Aldyan menerutuki dirinya sendiri, ia juga berniat membuat masakan untuk Inara, pasti gadis itu menyukainya walaupun masakannya tak seenak buatan Inara.

Aldyan membawa makanan yang sudah ia buat ke dalam kamar Inara, "Ra, bangun dulu Ra." Aldyan mengguncangkan tubuh Inara dengan pelan

Krukkkkukk

Suara perut Inara terdengar oleh Aldyan, "makan dulu Ra, baru nanti tidur. Tapi jangan langsung tidur Ra." Ujar Aldyan

"Ini siapa yang masak? Ko kamu tau kalau aku belum makan?" Tanya Inara dengan antusiasnya

"Gue yang masak Ra, cobain deh enak ga Ra?"

Inara cukup lama melihat makanan yang di bawa oleh Aldyan, "kenapa di liatin Ra?" Tanya Aldyan dengan penasaran

"Ga di racunin kan Al?" Tanya Inara, dengan gemas Aldyan mengacak rambut Inara

"Ya engga lah, masa buat istri sendiri di racunin." Mereka berdua saling tertawa, ntah apa yang membuat mereka terasa lucu

"Makasih."

"Gue yang makasih Ra, lo baik banget sama gue, lo selalu mikirin gue, tapi gue engga mikirin lo. Lo selalu sabar atas apa yang gue lakuin ke lo, maaf ya Ra gue gatau kalau lo belum makan, lo bahkan pulang jalan kaki Ra."

"Bahkan lo ngeliat gue nganterin Alsa." Jelas Aldyan membuat Inara tersenyum penuh arti

"Gapapa ko Al, dia juga pasti udah rindu banget sama kamu." Jawab Inara

"J-jadi l-lo t-tau Ra?" Tanya Aldyan dengan gugup

"Aku tau ko Al, aku bahkan tau semuanya. Gapapa aku ngertiin ko Al, kamu jangan buat dia kecewa Al. Kamu juga harus ngertiin dia." Ucap Inara, membuat Aldyan tersenyum kikuk

ALDYANARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang