9• Keciduk

78 16 30
                                    

Kau harus tau, mencintai mu adalah bagian yang rumit. Aku harus berpura-pura biasa saja dihadapanmu, namun di belakang, aku lah yang paling menginginkanmu.

-Ailen T. P

•••••

Arkan memilih untuk melihat nya. Ia sedikit terkejut bahwa Ailen lah yang menjadi bahan tontonan bahkan sekarang menjadi topik pembicaan orang-orang di kelasnya.

"Ih iya ya, Anak baru kok beranian banget."

"Biasa orang kampung mah gitu, kurang pendidikan, mukanya aja sok kalem tapi aslinya bandel," Ocehan ini keluar begitu saja dari mulut beberapa siswi kelas 12 IPA 1.

Arkan yang mendengar itu lantas berdehem, membuat mereka menoleh ke-arahnya.

"Gak ada kerjaan lain apa? Selain ngomongin orang" Arkan bersuara membuat mereka terdiam kemudian mengganti topik pembicaraanya, entah mengapa ia merasa kasihan mendengar Ailen menjadi bahan gibah-an mereka.

•••••

Bel Istirahat pun berbunyi, seluruh siswa dan siswi berhamburan keluar kelas mencari sesuatu untuk mereka makan. Termasuk Ailen. Menjalani hukuman yang lumayan berat tadi pagi, membuat cacing yang berada di perut Ailen berjoget-joget ria meminta makanan.

Ailen kekantin tidak sendirian, ia bersama Jeje dan vivi. Mereka kompak memesan mie, setelah pesanan nya selesai, mereka langsung menuju tempat untuk duduk dan makan.

Setelah selesai menghabiskan makanan, Ailen tertawa melihat tingkah laku jeje dan vivi yang menirukan gaya mengajar guru-guru di kelasnya. Di tengah tawanya,Ailen juga mencuri-curi pandang untuk mencari keberadaan Arkan. Sampai pada suatu ketika pandangan nya berhenti di kedai cilok mang uyang.

"Arkan," Ujar Ailen, membuat jeje dan vivi menatap ke arahnya.

"Je, vi.. Aku mau ke arkan dulu ya.., "

"Ke arkan? " tanya jeje Memastikan

"Eh ng.. Ngga, maksudnya mau beli cilok, iya cilok, cilok mang uyang." Ailen bangkit dari tempat duduknya seraya merapikan rambut beserta poninya.

"Yaudah,aku pergi dulu ya bayy.."

Jeje dan vivi hanya bisa mangut-mangut kebingungan, Sikap Ailen pada saat bertemu Arkan membuat mereka menggeleng -gelengkan kepala.

•••••

Tidak membutuhkan waktu lama,Ailen sudah sampai di depan kedai cilok mang uyang.Ailen melihat Arkan dan kawan-kawan sedang duduk di depan kedai itu. Entah kenapa, tiba-tiba ide yang Menurut Ailen kreatif muncul di kepalanya.

Ailen tersenyum, menununggu giliran punyanya Arkan. Matanya terbinar, saar melihat mang uyang membawa nampan berisi tiga piring cilok.

"Eh.. Mang bentar-bentar." Ucapan Ailen membuat mang uyang memberhentikan langkah nya.

"Kenapa atuh neng," tanya mang uyang kebingungan

"Ini teh buat si aa yang duduk di sana kan mang?" ucap Ailen seraya menunjukkan temlat Arkan dkk.

"Iya emang kenapa neng?"

"Nah pas atuh, mendingan mamang duduk santai sambil selonjoran buat nunggu sang pembeli datang, biarkan pesanan ini,Ailen yang bawain,yaa.." tawaran Ailen diterima dengan cepat oleh mang uyang.

Only Four DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang