Eps special (1)

211 18 7
                                    

Dibulan ini Author balik
Karena... Diminta ama Bos
Kalau gak balik katanya gak bakal

Dikasih mie ayam mang ujang

Huhuhuhu.... Demi mie ayam
Author kasih nih episode
.
.
.
.
.
.
.
.

#Jiang Cheng

Malam dingin diakhir musim semi Sakte Yummeng bisa dimaklumi bahwa bulan depan sudah memasuki bulan musim dingin bagi sakte ini. Aku merapatkan lagi baju hangatku ketika berjalan dikoridor. Sudah satu minggu anakku melahirkan cucu pertamaku. Hah, entah mengapa sebab itu kah aku berjalan ke arah kamar yang sering ditempati Lan Jingyi dulu(?).

Kini aku sudah berdiri didepan pintu kayu yang terdapar gambar bunga teratai ungu juga awan biru. Aku menghela nafas pelan kemudian kedua tanganku bergerak membuka pintu tersebut. Terlihat sebuah ruangan yang tak pernah berubah dimataku bahkan sejak saat terakhir Lan Jingyi pergi dan menetap di sakte Baling Ouyang. Ruangan itu masih rapi, terlihat dari ranjangnya yang tak bergesar dan selimutnya yang masih rapih terlipat manis serta barang-barang yang menjadi hiasan ruangan itupun tidak bergesar satu cm pun. Tak ada debu yang menempel dimeja dan benda-benda dikamar itu, tentu saja tidak ada itu karena aku slalu membersihkan kamar ini walau penghuninya sudah pindah.

Setelah menutup pintu rapat, aku mendudukkan diriku pada ranjang kesayangan Jingyi itu. Apakah ini yang namanya orang tua merindukan anaknya(?),ah...Entah mengapa diumurku yang semakin tua ini malah mudah terbawa perasaan seperti wanita saja.  Aku meraih sebuah ikat kepala yang berukuran kecil dari yang dipakai Jingyi dan Lan Huan dari meja dekat ranjang. Ikat kepala berwarna putih dengan hiasan sedikit awan biru, entah mengapa aku jadi teringat ketika Jingyi masih berumur 3 atau 4 tahun. Saat itu dia masih sangat kecil dan polos sekali. Aku masih mengingat dengan jelas ketika diriku datang ke Sakte Gusulan untuk menjemput Jingyi pulang ke Yummeng.

Flash back on...
.
.
.
.

Aku dan Lan Huan terpaksa menjaga Jingyi yang masih balita secara berganti. Tentu ini semua terjadi karena kami adalah ketua sakte yang super sibuk. Adakalanya jika aku tak sibuk maka aku akan menjaga Jingyi begitu juga dengan Lan Huan, tapi Lan Huan lebih sering menjaga Jingyi di Yummeng dari pada di gusu.

"kau yakin tak ingin menjaga a-yi disini? " tanya Lan Huan dengan wajah sendunya yang sangat menyedihkan. "ck... jangan menunjukkan wajah menjijikkan itu padaku, Huan!, tentu saja aku tak mau menjaga Jingyi disini"

Ia menghela nafasnya dengan berat, aku tak tahu apa yang ada dipikiranya saat ini hingga ingin aku menginap disini. "kita sudah lama tidak menjaga Jingyi berdua, apa kau tak ingin melakukannya lagi? "

"hah, yang ada mungkin pinggangku akan sakit gara-gara dirimu yang slalu disampingku! "

"oke, kalau untuk itu aku minta maaf akan ku coba lembut lain kali"

"lain kali katamu... Sepertinya itu tak mungkin"

"hahaha... Maaf, tapi ayolah semalam saja kau disini untuk menjaga Jingyi bersamaku"

"kenapa kau dan Jingyi tak ke dermaga teratai? "

"Wanying, sekali ini saja digusu"

Oh, ayolah, ku mohon kau harus mengerti diriku Lan Huan. Aku ketua sakte yang sibuk, aku tak hanya mengurus satu sakte saja, tapi dua sekaligus. Mengingat si merak kuning itu kadang radak semena-mena meminta bantuanku untuk mengurusi sebagian saktenya dengan alasan berpergian dengan Jie-jie.

One Plus One = We (tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang