Menyesal

2.3K 138 19
                                    

Allo.....aku kembali bawa cerita yang absurd lagi semoga suka ya minna....

Selamat membaca

Tokoh milik Masashi Kishimoto

Typo bertebaran
.
.
.
.

"Bagaimana keadaannya dok?" tanya Shikamaru pada dokter yang memeriksa Menma.

"Menma baik-baik saja luka pada ginjal miliknya sudah berangsur-angsur membaik. Sedangkan ginjal dari pendonor dapat diterima dengan baik tanpa penolakan. Jika terus begini, Menma akan cepat sembuh," jelas Kabuto.

"Baiklah...masalah Namekaze-san dia sudah ditangani dokter Tsunade," tambah dokter Kabuto.

"Terima kasih dok," kata Shikamaru sambil membungkuk 90 derajat.

"Baik saya pergi dulu," kata Kabuto lalu keluar dari ruangan Menma.

Setelah dokter Kabuto pergi, Shikamaru mendekat ke salah satu sofa di ruangan itu dan duduk di sana untuk mengistirahatkan tubuhnya sebentar. Sedankan Menma, hanya menatap bingung semuanya.

"Sebenarnya apa yang terjadi padaku?" tanya Menma.

"Kau mengalami kecelakaan saat kita balapan kemarin," jelas Sasori.

"Ginjalmu terluka dan yang satu rusak yang menyebabkan kamu harus melakukan operasi dan mendapatkan donor ginjal," tambah Hidan.

"Apa?! Op..operasi? Donor...ginjal?" tanya Menma kaget.

"Iya, tadi kau melakukan operasi. Huf...untung kau cepat sadar," kata Konan ikut menjelaskan.

"Lalu siapa yang mendonorkan ginjalnya padaku?" tanya Menma.

Semua kaget mendengar pertanyaan Menma. Mereka tidak tega mengatakan kondisi Naruto yang sebenarnya. Jadilah mereka hanya diam dan saling pandang satu sama lain dengan tatapan sendu.

"Kenapa kalian diam? Aku hanya ingin berterima kasih pada orang yang telah mendonorkan ginjalnya untukku. Apa itu salah? Hah...walaupun aku ini nakal,jahat atau apapun itu tapi aku juga ingin berterima kasih pada orang yang telah menolongku," ucap Menma kesal karena keterdiaman teman-temannya.

Jenuh dengan keheningan ini, Shikamaru pun berdiri dan mendekati Menma.

"Yang mendonorkan ginjalnya untukmu adalah nii-sanmu sendiri," kata Shikamaru dengan wajah datar.

"Apa?! Nii-san?" tanya Menma ragu.

"Ya nii-sanmu. Sekarang kau taukan betapa nii-sanmu menyayangimu. Bahkan dia tak peduli kalau dia sakit parah dan rela mengambil resiko untuk menyelamatkanmu!" Jelas Shikamaru dengan nada sedikit kesal namun lirih.

"SAKIT PARAH?!" tanya mereka semua kaget.

"Ap..apa maksutnya nii-san sakit parah?" tanya Menma membulatkan mata.

"Shika-nii tak bilang apa-apa tadi soal Naruto-nii yang sakit!" tanya Neji emosi yang diangguki semuanya kecuali Menma.

"Tentu saja, karena Naruto sendiri yang menyuruhku merahasiakannya," kata Shikamaru sedih mengingat sahabatnya itu.

"Sebenarnya nii-san sakit apa!!" hilang sudah rasa tenang Menma menjadi rasa yang sudah lama tak ia rasakan yaitu mengkhawatirkan kakaknya.

"Kau mau tau Naruto sakit apa?! Naruto menderita leukimia dan semua itu karena kau!! Aku bingung kenapa Naruto selalu menyayangi adik tak tau diri sepertimu!! Kau tau, dia selalu bekerja keras untukmu! Memperhatikanmu, mengkhawatirkanmu! Tapi apa balasanmu hah! Kau jadi anak brandalan tak tau aturan. Terus menyakiti kakakmu! Kau pikir aku tak tau kelakuanmu hah!! Kau bahkan mendorong kakakmu sendiri sampai dahinya berdarah! Dan saat Naruto tau dia sakit parah dia sembunyikan semuanya darimu agar apa?! Agar kau tak mengkhawatirkannya. Jika Naruto mau, dia bisa saja meminta sumsum tulang belakangmu untuk menyelamatkannya. Tapi apa, dia tak melakukannya dengan alasan dia ingin adiknya hidup normal!! Dan kau tau saat kakakmu dinas ke luar kota sebenarnya dia sedang kemo terapi!!!" hancur sudah kesabaran Shikamaru dan membeberkan semuanya sambil meneteskan air mata.

Gomen Nii-san [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang