Assalamualaikum
Hai...Ananda-chan bawa cerita lagi nih..
Cerita ini nggak kalah gaje kok dari cerita sebelumnya.
saya masih baru di dunia tulis menulis jadi maklumi kalau jelek.
Langsung saja ke ceritaTokoh milik Masashi Kishimoto
Typo bertebaran
.
.
.
.Sudah sebulan selepas dari hari kematian pasanangan Namikaze tersebut. Semua pun telah beraktivitas seperti biasanya. Naruto yang ditunjuk menjadi ceo menggantikan ayahnya pun akan mulai bekerja hari ini. Sebenarnya Naruto masih kelas 3 senior high school. Tapi, karena kewajibannya untuk meminpin perusahaan tersebut menjadikannya harus putus sekolah dan meneruskan perusahaan ayahnya.
Berbeda dengan sang adik yang masih duduk di kelas 1 junior high school yang masih melanjukan sekolahnya tanpa berpikir tentang bisnis keluarga. Naruto pun sengaja tidak membuat adiknya ikut campur agar adiknya dapat menikmati masa mudanya tanpa tekanan.
~Mension Namikaze~
- pagi hari-
Pagi hari di Mansion Namikaze para maid sudah bersiap dan memulai pekerjaannya. Terutama maid yang bertugas untuk menyiapkan makanan bagi para tuan mudanya.
~Kamar Naruto~
Di salah satu kamar terlihat gundukan besar yang ada di kasur yang tak besar yang terdapat di kamar tersebut.
*kring kring kring*
Terdengar suara jam weker yang berbunyi nyaring hingga membuat si pemilik kamar terbangun dari mimpinya.
"Hoaammm...sudah pagi ya ?" Tanya orang tersebut yang ternya Naruto.
Ia pun melihat jam weker dan bergegas bersiap-siap mengingat ini hari pertama dirinya bekerja sebagai ceo meneruskan perusahaan mendiang ayahnya.
Setelah mandi, ia bergegas turun untuk sarapan bersama adiknya, Menma.
~Kamar Menma~
Tak seperti sang kakak yang baru bangun, Menma sudah bersiap dari tadi. Dan sekarang Menma sedang memsndang dirinya sendiri di cermin.
"Hah...ini hari pertamaku sekolah setelah kematian ayah dan ibu. Jujur saja aku belum siap untuk bersekolah.Hah...malas sekali ke sekolah tapi aku harus berangkat. Aku tak mau mengecewakan ayah dan ibu," monolognya.
Menmapun segera turun ke bawah untuk sarapan dengan kakaknya. Sejujurnya ia malas bertemu kakaknya tapi apa boleh buat. Entah kenapa ia malah membeci kakaknya setelah kematian orang tuanya. Mungkin karena hatinya ikut mati bersama orang tuanya atau entah dia tidak tahu.
~ruang makan~
Saat Naruro berada di ruang makan, ia tak melihat adiknya. Kursinya pun masih kosong. Di sisi lain para maid berlalu lalang menaruh makanan yang mereka sajikan untuk para tuan muda di meja makan. Setelah makanan sudah tersusun rapi, dia baru melihat adiknya turun dari lantai dua dan segera mendudukan diri ke kursinya di seberang Naruto,kakaknya.
"Ohayou Menma.." sapa Naruto dengan senyum menawannya.
"Hn" jawabnya
Naruto hanya bisa menghela napas melihat sifat dingin adiknya. Memang setelah kematian orang tua mereka Menma berubah menjadi dingin termasuk pada Naruto. Walau pun begitu Naruto tak putus asa untuk mengubah adiknya seperti dulu.Naruto pun mencoba sekali lagi berbicara pada Menma.
"Kau mau ke sekolah kan ? Niisan antar ya kebetulan kita searah kan ?" Kata Naruto berharap respon positif dari adiknya.
"Tak perlu, aku bisa berangkat sendiri," kata Menma beranjak pergi menuju sekolahnya tanpa pamit dengan Naruto.
Di sisi lain Naruto sangat sedih dengan sikap adiknya. Tapi, dia bertekad akan mengembalikan adiknya seperti semula.
"Tunggu saja Menma, niisan akan mengembalikan senyummu yang pernah hilang. Niisan akan mengembalikan kamu seperti yang dulu," tekadnya dalam hati.
.
.
.
.
.
TbcAkhirnya...
jelek ? Aku tahu
Sekali lagi kritik dan saran
Arigatou minna:)
![](https://img.wattpad.com/cover/193094318-288-k361318.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Gomen Nii-san [End]
Cerita PendekMenceritakan perjuangan seorang kakak yang harus merawat dan menghidupi adiknya setelah orang tua mereka meninggal. Sikap adiknya yang bandel dan sulit diatur membuat sang kakak harus extra sabar menghadapi sang adik. Akankah sang adik berubah ? Tok...