lima

726 3 0
                                    

"Tunangan?"

*****

"Jendra, lo apa apaan sih, gua gak suka ya"

"Peduli?"

"Maksudnya?"

"Lo pikir gua peduli mau lo gak suka?" mendengar ucapan jendra barusan, viona terlihat kesal, sebelumnya ia tak pernah berurusan dengan orang yang tak mempunyai hati seperti jendra.

"Dra, lo tau gak?"

"Paan?"

"Kalo gua benci sama cowok yang gak bisa ngehargain perasaan cewek, lo tau gak? Tanpa lo sadar kalimat lo nyakitin hati gua, gua tau gua jelek, gua tau gua tadi kesel karna lo ngomong gitu, lo tau kan kalo kita belom tunangan? Dan seenaknya lo bilang gitu" ucap viona pelan sembari menahan kuat kuat air matanya.

"Bacot banget sih lo! TURUN!" bentak jendra dan menghentikan mobilnya, viona langsung turun dari mobilnya dan jalan tanpa arah, ia melihat bahwa mobil jendra pergi meninggalkan dirinya, ia menangis sesenggukan, karna orang tuanya saja tak pernah bersikap kasar seperti itu padanya.

"Jangan nyesel kalo gua gak pulang" gumam viona

*****

Jendra sangat kesal mendengar kalimat viona, ia tak sadar bahwa gadisnya ia turunkan di tempat yang asal asalan, ia bungung harus bagaimana.

"ARGHHH! BEGO JENDRA BEGO! LO KENAPA TURUNIN VIONA SIH?! LO ITU PENGECUT ANJING!" maki jendra pada dirinya sendiri

Ia lantas memutar balikkan mobilnya menuju ke tempat dimana ia menurunkan viona, tapi? Nihil. Viona tak ada di tempat semula, ia tak tahu harus mencari gadisnya kemana.

"Viona lo kemanasih?" ucapnya lirih penuh penyesalan.

*****

Suara musik menggema di setiap sudut, viona sangat sedih dan pusing karna memikirkan perkataan jendra, ia adalah gadis yang lemah dengan bentakan.

Viona duduk di meja bar dan memesan minuman yang diketahui adalah vodka, viona meneguk segelas demi segelas, sampai sudah 4 botol ia habiskan, ia mabuk berat, berniat pergi dari tempatnya dan menuju panggung. Ia teriak tak jelas.

"JENDRAAA! LO GANTENG! TAPI SAYANG LO GAK PUNYA HATI!!!" maki viona, dan orang mendengarnya menjawab.

"YHAAAA!"

"JENDRA, GUA SAYANG LO! TAPI SAYANG LO ITU KASAR!"

"OUUUU!"

"JENDRA MAVOULIUS GRIANANTA! GUA BENCI LO, SEBENCI BENCINYA GUA SAMA ORANG YANG BERANI BERANINYA BENTAK GUA!"

"...." tak ada sautan, dan mereka kembali menyalakan musik seperti semula.

Tiba tiba ada tangan yang menarik viona ke dalam dekapannya, ia membawa gadis itu keluar dari club dan masuk ke mobilnya.

Viona terus saja melantur tak jelas.

"Jendra.."

"Jendraaa...."

"Jendra? Lo jendra? Ahaha jelek!" maki viona lalu cemberut.

Tiba tiba viona memegang dada bidang milik seorang jendra, lalu memukulnya sekuat tenaga.

"Lo apa apaansih?!" bentak jendra.

"Gua? Apa apaan? Gua mau tempat mami!" teriak viona tak kalah marah.

Jendra tak menggubris gadis yang sedang mabuk itu, ia terus saja melanturkan nama maminya juga jendra.

Sesampainya jendra di apartement, iya menggendong viona lalu menidurkannya di kasur queen size milik viona.

Gadis itu tertidur pulas dengan pakaian yang masih melekat di tubuh viona.

"Sorry" ucap jendra merasa menyesal lalu meninggalkan viona.

*****

Pagi hari tiba, cahaya matahari menerobos masuk ke dalam kamarnya, ia merasa sangat pusing, sepertinya ia tak bisa sekolah hari ini.

Tok tok tok!

Suara pintu kamar milik seorang viona, diketuk, viona memberi izin untuk masuk, dan saat pintu terbuka, ia melihat seorang jendra dengan nampan berisikan bubur dan susu coklat hangat.

"Makan yok" ucap jendra lembut, tetapi viona tak kunjung membuka mulutnya, ia tetap menutupnya rapat rapat.

"Na, maafin gua udah nurunin lo" mendengar itu, viona melirik ke arah jendra, ia melihat mata prianya itu dan berusaha mencari sebuah kebohongan, tapi yang ia temukan hanyalah kejujuran dan penyesalan.

Ia tersenyum simpul lalu membuka mulutnya.

"Gapapa dra, gua gak marah kok, gua cuman pusing aja"

"Yaudah, kalo gitu makan nih, ayok buka mulutnya" viona pun membuka bibir kecilnya itu untuk memberi celah agar sesuap bubur dapat masuk kedalam mulutnya.

"Dra, lo gak sekolah?"

"Enggak, gua mau jagain lo"

"Kenapa?"

"Ya mau jagain lo"

"Ohh"

*****

Di sekolah, si kembar terus mencari keberadaan viona untuk menanyakan kebenaran, apa benar viona dan jendra sudah bertunangan?

"Ra, ona mana yah? Kok gak dateng dateng"

"Telat paling" ucap vira enteng

"Ra, lo masih sakit?"

"Udah enggak, oh ya, lo jangan cerita ke siapa siapa ya" pinta vira

"Iya"

Kringg!

"Pagi anak anak

VIONDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang