duabelas

339 3 0
                                    

"Ekhem ngapain?" suara berat itu membuat jarka terkejut, lantas ia melepaskan ciumannya lalu membalik badannya

"Ya ciuman lah, galiat?" ucapnya enteng

"Hah?! Ciuman?!?????!!" tanya vira terkejut, vina sangat pusing mendengar ocehan mereka, dan memilih pergi dari uks.

"Lo nyium kakak gue?" tanya vira sekali lagi

"Iya ngapa, iyakan vin kit-" ucapannya terpotong karna tak melihat keberadaan vina, matanya mencari dan mendapatkan vina yang menutup pintu uks.

"Vina!" panggilnya, lalu mengejarnya

"Jendra, kok dia berani banget cium vina?" tanya viona polos dan menatap ke arah jendra

"Biasa orang gila, gua juga beran cium lo, mau pembuktian?" tanyanya simrik

"Jijik bego" lalu pergi meninggalkan kekasihnya itu

*****

Kring....

Bel pulang sekolah berbunyi, siswa siswi berhamburan keluar kelas

"Ona, lu balik sama sapa?" tanya vina

"Jendra"

"Owalah, kak, lo balik sendiri ya, gua sama dino"

"Hm" jawab vina singkat

Dari kejauhan viona melihat jendra berjalan ke arahnya.

"Ayok pulang" viona mengangguk lalu pergi, sebelumnya ia berpamitan pada teman temannya

"Duluan ya vi"

"Iyaa" jawab keduanya

"Kak itu dino udah tunggu, gua duluan, lo hati hati di jalan"

"Iya, dah sana, kalo dia berani macem macem tendang adeknya"

"Emang dia punya adek?"

"Kelaminnya bego"

"Oh, ehehe, yaudah dadah"

"Dadah" walaupun vina terlihat cuek tapi ia menyayangi adiknya yang lugu itu

"Hey vin" panggil jarka, vina bergegas lari tetapi tangannya di tahan oleh jarka

"Balik sama gua yok" ajaknya

"Gua naek taxi"

"Udah hemat uang, sekalian makan, gua traktir, ada yang mau gua tanyain"

"Bisa lewat chat, dah gua mau balik"

"Bentar dulu ini penting, tentang jendra"

*****

"Ona, mau makan?"

"Enggak ah, mau pulang aja"

"Okedeh"

Di perjalanan menuju apartement sangat hening, karena viona sudah tidur, jendra mungkin kasar dan tak pandang buluh, juga bisa disebut tak memiliki perasaan yang lembut, juga belas kasihan, tapi jika melihat wajah damai milik viona, rasanya ia ingin terus berada di samping kekasihnya itu, Ia ingin memeluknya terus.

Sekarang jam 5 sore

Drt... drt...

Handphone milik jendra bergetar, bertanda ada panggilan masuk

"Halo pa"

"......"

"Kemana pa?"

"........"

"Ada apa emang"

"......."

"Oke"

tut..

Sambungan terputus, jendra memutar balik mobilnya menuju ke alamat yang sudah di tentukan

*****

"Na, bangun ayo turun, papi mami papa mama udah nunggu" perlahan viona membuka matanya

"Kita dimana dra?"

"Hotel"

"Hah?!??!"

Selanjutnya.....

VIONDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang