enam

649 4 0
                                    

"Maaf..." lantas viona menoleh ke sumber suara, ia buru buru menghapus air matanya.

"Iya, kenapa ya?" tanya viona, sepertinya ia tak mengenalnya

"Lo kenapa nangis disini? Disini bahaya, banyak penjahat"

"Gapapa" jawab viona singkat

"Kenalin, gua jarka, dan lo siapa?"

"Viona"

"Viona?" gumamnya tapi masih terdengar oleh viona

"Iya kenapa?"

"Ah gapapa, gua kaya pernah denger nama lo"

"Dari siapa?"

"Jendra" viona membulatkan matanya tak percaya.

"Lo kenal jendra?"

"Kenal, apa lo kenal dia juga?" tanya balik kepada viona

"Hm, gua calon tunangannya" ucapnya sambil menunduk

"Ohya? Gua sahabatnya, lah jendra mana? Lo disini sendiri? Lo nangis? Oh apa jangan jangan karna jendra?" viona hanya mengangguk.

"Lo di apain?" tanya jarka geram

"Gapapa"

"Gamungkin"

"Viona.."

*****

"Hai tantee!"

"Eh vira vina, ada apa?"

"Oh iya tante, viona ada?" tanya vira

"Enggak, dia kan udah tinggal sama jendra"

"Tinggal dimana tan? Rumahnya jendra?" tanya vina

"Enggak, tapi di apartement jendra, oh kalian kenal jendra?"

"Ah, sebatas tau aja tante, yaudah kalo gitu kita duluan ya"

"Hati hati ya vina, vira"

"Makasih ya tante" ucap vira dan vina sembari melambaikan tangan, dan pergi dari rumah viona

*****

"Viona..."

"Jendra"

"Jarka"

"jendra, kenalin pacar gua" ucap jarka asal

"Lo mau gua bunuh disini ka?"

"Santay bro, gua cuma bercanda"

"Viona, pulang"

"Gak!"

"PULANG!" bentak jendra, lantas viona langsung menuruti perkataan jendra dan pergi dengan berderai air mata.

"Lo gak boleh gitu bro, dia itu cewek, perasaannya lembut, gak bisa di bentak, dia bakal takut kalo di bentak, semakin lo bentak dia, semakin dia dingin dan benci sama orang yang berani bentak dia" nasihat jarka

"Berisik lo!" ketus jendra lalu meninggalkan jarka, lantas jarka mengikuti langkah jendra ke apartement milik sahabatnya itu.

"Jangan gitu lah, dia itu kan calon tunangan lo, bahkan calon istri, lo gaboleh kasar gitu, dia gak suka, perasaan dia pasti ancur denger lo bentak dia, rasanya itu sakit, karna perasaan mereka itu gak bisa di bentak" masih menasehati jendra, tapi tidak di gubris oleh pria itu

"Jendra, oy, jen" panggil jarka

"Bacot!"

"Gua ngomong sama lo bangsat, lo dengerin gua gak anjing?!" kesal jarka karna perkataannya tak di dengar oleh sahabatnya itu.

"Banyak oceh lo!"

"Bangsat"

Bugh

Bugh

"Gua ngasih tau lo anjing! Lo malah mentahin! Jangan nyesel suatu saat nanti" lalu pergi meninggalkan jendra yang sudah dalam keadaan memar, tapi jendra hanya diam di tempat dan memikirkan perkataan jarka, apa benar yang di katakannya itu?

*****

Viona terus saja menangis di kamar sambil ber monolog.

"Apa harus gua di bentak?"
"Mami papi aja gapernah gitu kok"
"Gua capek ya diginiin"
"Ini alesan gua mau pulang ketempat mami"
"Gue benci lo jendra... hiks.."

Tanpa disadari oleh viona, jendra mendengar semua perkataan viona, bahkan jendra sudah di dalam kamar viona.

"Na" viona memalingkan wajahnya dan buru buru menghapus airmatanya

"Nangis?"

"Ntah" sembari menarik ingus, (anjing, authornya ngakak ahaha) karna habis nangis.

"Na"

"Apa!" ketus viona

"Ingus lo bening"

"Terus kenapa? Mau lo jadiin pajangan? Nih gua kasih" jendra tertawa kecil mendengarnya pernyataan gadis lucu yang sedang menangis ini, membuatnya gemas saja.

"Na"

"Apasih na na na na, daritadi juga."

"Gua minta maaf ya, gua gatau kalo lo gabisa di bentak, gua tadi cuma kesel aja gitu, soalnya itu dari mama gua, pemberian terakhir, karna kata mama gua udah besar, gak perlu dikasih hadiah atau kado lagi, makany itu gua jaga banget" viona mengerti sekarang

"Maaf yah, gua ceroboh"

"Gua yang harusnya minta maaf na, gua udah marahin lo, sedangkan gua bisa beli lagi"

"Iya gua maafin"

Ting!

Suara pesan masuk dari handphone milik viona.

Anda mendapat pesan baru dari :
Vina syc

Viona lantas membuka pesan yang dikirimkan oleh sahabatnya itu.

Vina syc

Na, lo di apartement sama jendra ya?

Iya, knp vin?

Mmm, ini, gua cuma mau tanya, apa bener lo tunangan jendra?

Lo kenapa nanyain itu terus sih vin?

Gua kepo aja

Mau gua tunangannya juga, kenapa?

Jadi bener lo tunangan jendra?

Gua calon tunangannya, gua dijodohin sm mami, puas?

Yeuh, ketus amat lu

Lagian lo dari kemaren nanyain itu, apa perlu gua salin?

Ehehe, enggak

Yaudah gua mu makan, duluan ya

Oke
read

Vina, pov

Gua kok gak suka ya kalo jendra tunangan sama viona? -batin gua

"Oy vin!, lo kenapa bengong sih?" tanya vira

"Gapapa ehehe"

Apa gua suka sama jendra? -batin gua

"Eh menurut lo jendra gimana?"

Selanjutnya...

VIONDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang