empat

913 9 1
                                    

"Gantiin baju gua dong, gua ngantuk, mami selalu gitu"

"HAH?!"

"Ah gua sendiri aja kalo gitu" ucap viona

"Oke, gua keluar"

"Eettt, tunggu, baju gua mana?! Lo bohong ya sama gua?"

"Besok dateng, rumah lo kejauhan"

"Jendra!" tetapi jendra tidak mendengarkan kalimat viona, ia pergi meninggalkan viona di kamar, viona yang geram dengan sikap jendra memutuskan untuk mengejar jendra

"Jendra, dra, jen, woy!"

"Apa?" jawab jendra enteng lalu duduk di sofa

"Lo tuh ya!, kalo mami gua nyariin gimana?!"

"Iya tante viona di apartemen sama jendra, jangan khawatir ya, iya sama sama tante, malam tante"

"Udah kelar" jendra mengatakan kalimat itu dengan senyum dan mengangkat alisnya, lalu bangkit dari duduknya.

"Lo!" viona ingin menendang kaki jendra tapi jendra menepis nya alhasil mereka jatuh ke sofa, dengan posisi viona di atas jendra, jarak mereka sangat dekat, jika salah satu dati mereka berbicara, mereka akan berciuman.

Aduh, gua deg degan nih -batin viona

Sial bibirnya minta gua cium. Gemesin banget -batin jendra

Cupp

Jendra mencium bibir viona gemas, hal itu berhasil membuat pipi viona seperti kepiting rebus.

"Lo! ben-"

Cupp

Lagi lagi jendra mencium bibir viona, sontak viona bangun dari posisinya, tapi jendra dengan cepat menarik tangan viona, memeluk pinggang dengan erat dan membalikkan posisinya.

"Gua nyaman kayak gini, jangan gerak, lo gerak besok gak bisa jalan"

"Lo ngelunjak ya jendra!"

"Lo ngomong gua cium tu bibir ampe dower"

Viona memukul mukul dada jendra kuat, tapi tak ada yang berubah, jendra malah menjatukan tubuhnya di atas viona dengan wajah dan mata yang terus menatap mata viona.

"Udah gua bilang jangan gerak, kalo gerak gua buat lo gak bisa jalan, ini udah malem gua mau tidur gini"

"Hikss.. mamiii.... ona mau di ena ena sama jendra, huaaaaaa!!!!, mamiii!! Jendra nakal"

"Kalo lo mau gua gak nakal, nurut aja sama gua, gua juga gak akan apa apain lo selagi lo diem"

"Iya iya gua diem hiks.. tapi janji ya? Gak di apa apain?"

"Iya janji" ucap jendra lembut lalu memeluk tubuh mungil viona. Dan tak lama mereka pun tertidur.

*****

Pagi hari tiba, matahari menembus masuk ke dalam kamar lina dan jundin, sekarang sudah pukul 8 pagi, dan hari ini hari minggu, jadi ia yakin anaknya itu ada di apartemen bersama jendra

"Pi, ayok kita anter barangnya ona, dia pasti mau mandi gak ada baju"

"Iya 5 menit lagi"

"Papiiii, ayok dong, mami khawatir nih" ucap lina manja

"Iya sayang, sebentar papi kan lagi enak tidur"

"Papi mau mami sebor?"

"Mami tega?"

"Iya, kenapa enggak?"

"Yakin mami tega?"

"Iya!"

"Mami tega beneer?" goda jundin

"Ih iy-" kalimat lina terputus karna mendengar suara teriakan viona dari luar sana

"Mamiii! Ini ona, bukain dong!"

"Iya sayang mami keluar" lina berlari keluar dan membukakan pagar untuk anaknya supaya ia bisa masuk.

"Mamiiii!, ona kangenn" teriak viona lalu memeluk maminya erat seperti sudah sangat lama tak bertemu.

"Syukurlah kamu gapapa nak, mami khawatir banget" lalu mencium kening anaknya itu

"Oh iya mami, ona mau-"

"Ambil barang kamu kan? Mami udah siapin semua"

"Ona mau masuk, kan ona tinggal disini, mami kok malah kemasin barang ona? Mami mau usir ona?" tanya viona dengan raut wajah sedih.

"Enggak sayang tapi mulai sekarang kamu bakalan tinggal sama jendra"

"Mam? Mami gak kenapa napa kan?" ucap viona sembari mengecek kening maminya, memastikan panas atau tidak

"Mami gapapa kok sehat sehat aja nih" ucap lina heran, karna anaknya bersikap seperti itu

"Tante, jendra mau bawa barang barang ini pulang ke apartemen, jendra langsung ya tante" lalu menarik tangan viona, viona hanya bisa pasrah dengan keadaan yang sekarang sedang ia hadapi, dan pergi dari rumah maminya itu

*****
Vina, pov

"Vin, menurut lo jendra pacarnya viona bukan sih?"

"Entah, tapi kayaknya gua suka sama jendra deh" ucap vina dengan senyum

"Apa kita tanya langsung aja?"

"Iya, siapa tau gua bisa jadian sama jendra ahaha"

Mereka berdua pun menelpon seorang viona maurisena haksangka

"Halo na, kenapa?"

"Emm, gua mau tanya lo-"

"Kita mau makan apa na?" -jendra tapi tak di gubris oleh viona

"Tanya apa?" -viona

"Eh gak jadi, oh ya, lo lagi sama jendra ya?"

"Iya nih"

"Owalah"

"Vionaaa! Lo sama jendra pacaran yah?! Waaahhh selamatttt!" teriak vira hingga membuat jendra mendengar kalimatnya.

"Viona tunangan gua, makasih ya selamatannya" ucap jendra enteng

"Tunangan?! Waaaahhhh, kapan nikah?" tanya vina kaget

"Ih apaan s-" -viona

"Secepatnya, kayaknya pas lulusan deh" -jendra

"Lo apa apaan sih dra?"

Tutt

"Tunangan?"

Vina, pov off

Selanjutnya..

VIONDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang