sebelas

346 3 0
                                    

Sebelumnya aku mau ucapin selamat hari raya idul fitri. untuk yang udah baca, jangan lupa vote juga ya, jangan cuma baca ehehe

Kita lanjut aja ya, yok kita mulai

*****

"Oh ini penghianat" kata artoni sembari menatap tajam ke arah dino

"Maksud lo apa ton?"

"Lo masih nanya maksud gua? Haha dasar bego."

"Gua bego? Lo ngomongin gua? Ngaca anjing, lo yang bego ngatain orang, malu goblok" artoni menarik kerah baju milik dino

"Lo tau kan gua suka sama vira? Tapi lo rebut dia, apa maksud lo hah?!"

"Lo suka? Gua cinta! Lo mau apa ton?"

"Gua mau vira."

"Dia gamau lo! Dia benci lo! Lo udah ngerusak dia dan lo masih berani harapin dia?! JAUH JAUH LO DARI CEWE GUA ANJING!" bentaknya, mendorong tubuh artoni, lalu pergi untuk menuju tujuan awal, yaitu membeli minum

*****

"HAI SEMUA, DINO BALIK BAWA PESENAN" teriak dino di koridor antusias, mereka sebenarnya sudah masuk jam pelajaran tapi yah, disitu ada jendra, anak dari kepala sekolah, jadi yah dia udah ijin sama papanya

"Lama" ucap jendra

"Santay bro, tadi ada urusan bentar"

"Kenapa?" tanya vira dengan tatapan heran

"Biasa artoni"

"Kamu gak di apa apain kan sama dia?" tanya vira khawatir

"Enggak, santay aku kan super hero, yakali kalah sama pengecut" dengan senyum devilnya ia mengatakan itu dengan sangat bangga

"Bagus deh, aku takut kamu kaya jarka, sampe babak belur"

"Enggak sayang"

"ALAY LO PADA" sindir viona

"Iri lo sama kita?" tanya dino

"Gek"

*****

"Dah selesai" ucap vina demgan senyum yang manis

"Manis banget senyumnya"

"Apa?"

"Eh e enggak, bukan apa apa hehe" gugup? Kenapa? Jantung jarka mulai berdetak tak beraturan.

"Hm, yaudah yok balik ke kelas" saat vina hendak pergi, jarka menarik tangan vina lalu memeluknya

"Makasih ya vin, lo udah mau obatin gua" vira berusaha melepaskan pelukan jarka, tapi tetap saja itu tak berhasil, karna jarka jauh lebih kuat dibanding dirinya

"I-iya ka, gue gabisa napas" mendengar itu, jarka pun langsung melepas pelukannya terhadap vina

Ia memegang wajah vina, menatap matanya dalam dalam, mendekatkan wajahnya ke wajah vina, jarak antara wajah keduanya terkikis, jika salah satu dari mereka berbicara bibir mereka akan bersentuhan.

Vina mendorong tubuh jarka dan berusaha lari, tapi jarka dengan cepat menariknya, dan menjatuhkannya di kasur yang ada di uks, jarka berada di atasnya, lalu

Chup!

Menciumnya dengan lembut, merasa tak mendapat penolakan, jarka mulai melumat bibir manis itu.

"Ekhem ngapain?"

Selanjutnya...

VIONDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang