Tigabelas

2.1K 68 4
                                    

Setelah kejadian pagi tadi, Syifa pun semakin malu dan enggan untuk bertemu dengan Reynanda. Namun mau bagaimana dia akan mengelak. Sangat tidak bisa karena mau tidak mau Reynanda akan selalu masuk kedalam kelas nya untuk mengajar pelajaran matematika

Hari ini pelajaran matematika sedang tidak ada, sudah bisa kita pastikan bahwa Syifa sangat terlihat senang dan tidak ada beban sedikit pun. Murid di kelas Syifa pun sedang tenang-tenang nya hari ini, tidak tahu sedang apa tetapi mereka sedang aman.

Tak lama kemudian lewatlah Reynanda untuk mengajar di kelas sebelah lebih tepat nya di samping kelas Syifa, Dengan merasa heran Reynanda pun menyempatkan diri untuk mampir dan melihat situasi yang terjadi di kelas tersebut

"Mengapa kelas ini sangat tentram ya?"(Reynanda membatin dan berjalan menuju meja guru)

"Saya senang sekali jika kelas ini tentram. Apa yang sedang terjadi?"(tanya Reynanda)

"Biasa lah pak, lagi malas ribut"(ucap salah seorang murid)

Dengan sigap kedua bola mata reynanda sibuk mencari keberadaan Syifa yang tidak menampakkan wujud nya saat ini

"Oohh.. Bapak tahu, syifa tidak ada di kelas ya? Makanya kalian sangat tentram"(ucap Reynanda memastikan)

"Ada tuh pak, di belakang lagi tidur makanya dia anteng banget dan enggak lasak"(ucap murid itu)

Reynanda pun berjalan menuju belakang dan langsung mengeluarkan ponsel nya sembari mem potret Syifa yang tengah tidur asyik,

"Jadi seperti ini kerjaan anak ini, kalau tidak lasak ya pasti tidur, apa tidak ada di pikirannya untuk belajar?"(Reynanda membatin dan bergegas keluar dari ruangan kelas yang akan di ajarnya)

Reynanda pun memulai proses belajar mengajar nya.
Setelah beberapa jam selesai mengajar tak di dapati nya Syifa yang sedang tidur di kelas nya, Ia kebingungan dan menuju ke ruang guru.

"Kenapa aku harus melihat foto ini terus ya? Kok manis banget sih dia kalau lagi tidur? Yaampun pak anak mu sungguh indah"(ucap reynanda sembari mengeluarkan senyum tipis nya)

"Ada apa pak? Kok senyum-senyum?"(ucap syifa meletakkan tangan nya di meja pak reynanda guru nya tersebut)

Reynanda yang mendengar perkataan Syifa tersebut sontak kaget dan menutup layar ponsel nya dengan cepat kemudian menyimpan nya di dalam laci meja nya.

"Eh ada apa kamu kesini kok tidak saya suruh kamu malah datang ke meja saya? Dan saya kira tidak ada ulangan atau pr atau tugas lain yang membuat kamu kesusahan"(ucap reynanda panjang lebar)

"Aduhh pak... saya kesini karena besok ada pelajaran bapak, dan saya besok mau enggak masuk. Apa bisa pak?(ucap Syifa dengan nada pelan)

"Tidak! Di jam saya kamu harus selalu masuk!"(ucap reynanda tegas)

Reynanda menutupi ke kagetan nya dengan memeriksa tugas-tugas murid nya dan mengisi buku nilai.

"Hah?! Kalau saya sakit gimana pak? Apa saya di larang juga untuk libur?"(ucap syifa melotot)

"Jika ada surat sakit dan sudah di ijinkan oleh walikelas kamu, pasti saya tidak akan membuat kamu alfa"(ucap reynanda cuek)

"Oo seperti itu, hmm ngomong-ngomong bapak tadi lihat apa ya?"(tanya syifa)

"Tidak urusan kamu, ayo keluar dari ruangan ini, saya tidak mau guru-guru melihat kamu ada di ruangan ini"(ucap reynanda yang dari tadi tidak menatap Syifa saat berbicara)

"Yasudahlah... saya pamit, Te-Ri-Ma-Ka-Sih ya bapak sudah memperbolehkan saya untuk berbicara"(ucap syifa)

"Hmm.. sama-sama"

Reynanda pun langsung melihat syifa yang berjalan meninggalkan meja nya, raut wajah syifa sangat buruk saat ini, Ia mengira Reynanda akan perhatian kepadanya ternyata hal tersebut tidak terjadi hari ini.
Reynanda kembali mengeluarkan handphone nya dan membuka galeri melihat foto Syifa yang sedang tidur sembari mengeluarkan senyuman yang semakin lebar.

=
Syifa sudah saat nya untuk kembali ke rumah, jam pulang sekolah telah tiba. Syifa bergegas menunggu jemputan nya di depan gerbang sekolah. Memang selalu tak di duga-duga, Sosok lelaki itu lewat dan tidak bertegur sapa dengan Syifa. Reynanda lewat begitu saja dan tidak melihat adanya syifa yang sedang berdiri menunggu jemputan

"Yaampun, gua sebesar ini. Dan bapak itu g ngelihat?? Yaampun... kurang Gede ni badan? Harus se bulat apa lagi cobak?!"(ucap syifa kesal dan meng hentak-hentakkan kaki nya ke tanah)

Tak lama kemudian jemputan Syifa pun datang, dan ternyata itu papa nya.

"Kok papa yang jemput Syifa?"(tanya syifa sembari membuka pintu mobil)

"Iya papa sekalian pulang, dan kita akan jemput Angel juga"(sahut papa nya dan tersenyum tipis)

"Haduh.. gawat banget ni pa, masa papa buat Syifa satu mobil sama si kutu buku sih... males banget tau papa.."(ucap syifa sambil menarik-narik rambutnya)

"Kamu kok ngomong gitu sih, Angel itu adek kamu. Bukan seperti itu sikap kamu sebagai sosok kakak"(ucap papa syifa)

Selama syifa di mobil syifa tidak ada berbicara sedikit pun. Dirinya berfikir bagaiman apa yang harus dilakukan untuk tidak datang ke sekolah esok hari. Syifa pun mengeluarkan senyuman kelicikan nya. Selama di dalam mobil syifa berpura-pura lemas dan membuat papa nya percaya bahwa anak nya ini sedang tidak enak badan

Sesampainya dirumah syifa juga meminta mama nya untuk membuatkan nya teh hangat dan air mandi yang hangat juga

"Mam, syifa ga enak badan banget ni, serius enggak tahu kenapa"(ucap syifa melemaskan badannya dan menempelkan ke tangan mama nya)

"Kamu tadi pagi sehat-sehat aja kok. Coba sini mama pegang kepala kamu. Halahh.... jangan bohong deh, kamu mana pula sedang sakit"

"Mamaa... Syifa sakit tauk, lagi meriang banget nih. Syifa naik dulu deh ke kamar"(ucap syifa dan menaiki anak tangga )

Sesampai nya di kamar syifa langsung mencoba untuk memusatkan bibirnya dengan lipstik yang tersedia di dalam kamar nya dan di campurkan dengan bedak pastinya

=

Reynanda selama di perjalanan baru ingat kenapa dia tidak menawarkan syifa tumpangan hari ini, dan sudah di pastikan Reynanda sangat menyesal akan kesalahan yang dia lakukan hari ini. Sesampainya dirumah Reynanda langsung menuju ke kamar dan langsung menghubungi kakak nya. Dan bercerita semua yang terjadi hari ini

Reynanda selalu bercerita kecil kepada kakak nya dan selalu meminta saran terbaik apa yang harus dia lakukan untuk membuat syifa tergila-gila dengan nya.

"Syifa tadi pulang sama siapa ya? Apa dia enggak di jemput lagi? Apa aku harus telvon pak gelora? Waduh waduh jangan, itu dosen ternama dan tidak mungkin sembarangan mengangkat telvon seseorang di malam hari seperti ini, apa aku harus meminta nomor telvon Syifa dengan teman kelas nya?"

Begitulah yang di rasakan oleh Reynanda malam ini, kebingungan yang sangat menjadi-jadi, reynanda sangat menunggu-nunggu pagi hari, sehingga Ia bisa bertemu lagi dengan syifa, dan yang paling membuat dirinya bahagia. Yaitu besok reynanda harus mengajar di kelas syifa.
-
-
-
-

~TBC

maaf banget aku baru bisa on sekarang, stay at home dan stay safe yaa... baca semua cerita aku follow akun wp, ig dan twitter
Ig: @soniaarihta

Terimakasih... enjoy 😍🤗

My Love Teacher🌹Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang