Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy reading gais...
***
Sudah sebulan berlalu semenjak kejadian di rumah sakit itu, keadaan kembali tenang seperti semula, meskipun Seungcheol berusaha mati-matian berjaga di siang dan malam. Dan sudah sebulan juga perasaan Alexa digantung begitu saja oleh pria bermata besar itu, dia tidak bisa membohongi bagaimana pesona Seungcheol untuknya, perhatiannya dan juga caranya memperlakukan seorang perempuan memang sangatlah istimewa.
Siapa yang tidak merasakan keindahan dunia jika diperlakukan bak seorang putri Raja? Namun itu semua seakan tidak berguna bagi Alexa, yang dia inginkan adalah Seungcheol membalas perasaannya, hanya itu. Dia tidak ingin hartanya, dia hanya menginginkan Seungcheol menaruh perasaan untuknya sama seperti dirinya.
“Hey, kamu kenapa ngelamun?” Alexa tersentak kaget saat mendengar suara berat Seungcheol menghiasi gendang telinganya begitu saja, ia segera memperbaiki posisi duduknya dan melihat kearah keluar jendela pesawat, memandangi awan yang tidak ada habisnya.
Mereka saat ini dalam perjalanan menuju Indonesia, kembali ke negara dimana Alexa di besarkan dan di sekolahkan oleh ayahnya. Ia sendiri tak pernah menyangka jika masih bisa merasakan macetnya Jakarta dan sebagainya.
“Gpp kok om, btw kita udah dimana?”
“Kamu nanya gitu kek naik mobil aja, mana saya tau kalo kita udah dimana” Oiya benar, kenapa Alexa sebodoh itu? Mana mungkin Seungcheol tau posisinya sekarang dimana
“Kamu kek lagi mikirin sesuatu, ada apa?”
“Gak ada apa-apa kok om, aku cuma agak ngantuk”
“Yaudah kamu tidur aja, masih ada sekitar 4 jam kita sampai” Inginnya seperti itu, tapi entah mengapa Alexa susah untuk tidur. Memaksanya pun tak ada gunanya sama skali, itu bahkan membuat kepalanya pusing.
“Aku ketoilet dulu om”
“Oh, okay”
Alexa berdiri dari duduknya dan hendak menuju toilet, mencuci wajahnya agar segar kembali, semoga itu mempan untuk dirinya. Saat tiba didepan toilet, ia melihat Minki baru saja keluar dari sana dengan rambut basahnya.
“Mau kemana?” tanyanya
“Mau cuci muka”
“Oh gitu, lo ada sabun nya gak?”
“Gak ada”
“Yah terus lo pake sabun apa?”
“Sabun yang ada didalam aja” baru saja Alexa ingin memutar knop pintu toilet namun ditahan oleh Minki
“Kenapa om?”
“Mau muka lo jerawatan pake sabun sembarangan gitu? Nih pake” ucapnya dan diakhiri melempar sabun wajah kearah Alexa