Part 19 (END)

2.2K 190 53
                                    

⚠️ NYALAKAN MULMEDNYA TERLEBIH DAHULU SEBELUM LANJUT BACA ⚠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚠️ NYALAKAN MULMEDNYA TERLEBIH DAHULU SEBELUM LANJUT BACA ⚠️



Gak kerasa banget yah udah berakhir aja, terima kasih banyak karena udah setia baca cerita ini, support dan ngasih saran.

Cerita ini masih jauh dari kata Sempurna, tapi karena semangat dari kalian, aku bisa nyelesaiin ini semua meskipun agak kurang bagus 🙃

Dan seperti biasa aku bakal ngasih bonus chapter kok 💙

Happy reading gais...


***


Silau matahari mampu membuat kedua mata seorang gadis yang tengah menikmati waktu santainya dibawah pohon rindang disertai angin yeng terus berhembus dan menerpa tubuhnya, sehingga membuat beberapa anak rambutnya berterbangan dengan indah.

Kedua telinganya sengaja ia tajamnkan mendengar alunan lagu yang terputar dari ponselnya sendiri, lagu yang menjadi favoritenya sejak beberapa bulan terakhir ini. Sebuah lagu yang benar-benar cocok untuk dirinya, untuk keadaannya dan segalanya.


“But i’m only human…
And I bleed when I fall down
I’m only human…
And I crash and I break down
Your words in my head, knives in my heart
You build me up and then I fall apart
Cause I’m only human, yeah…”


Kedua matanya ia pejamkan sembari menyunggingkan sebuah senyuman yang selama ini jarang untuk terlihat diwajah cantiknya, rasanya semua masalah seakan hilang pada dirinya tapi luka dihatinya masih sangat basah.


“I can turn it on…
Be a good machine…
I can hold the weight of worlds
If that’s what you need
Be your everything…
I can do it, I can do it, I’ll get through it…”


Tanpa terasa air mata mengalir begitu saja dikedua pipinya saat semua kenangan terputar sangat jelas dalam ingatannya, kenangan rasa pahit, bahagia dan sakit menjadi satu dalam dirinya.

Melakukan segalanya untuk orang yang ia cintai adalah salah satu hal tersalah dilakukan, namun dia bisa apa selain menurutinya agar sang pria tak kecewa padanya?

Bodoh? Itu definisi yang cocok untuknya, ada jutaan lelaki yang lebih baik untuknya tapi dia lebih bertahan dengan suatu pria yang sama skali jauh dari kata baik.

Tapi ia tak menyesali itu semua, ini sudah keputusannya dimasa lalu, ia harus berfokus pada masa depannya ditempat ini, tempat terindah yang Tuhan berikan untuknya.

Saat kedua matanya terbuka, yang ia dapati adalah sebuah tangan terulur didepannya, ia langsung mematikan musik di ponselnya dan menghapus bekas air mata yang jatuh dikedua pipinya, ketika ia mendongakkan kepala yang ia temukan adalah sebuah senyuman lembut dari seorang pria yang selama ini menemaninya ditempat ini.


Choi Seungcheol : Who Are You? (S.COUPS Seventeen) [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang