Author POV.
Arya mengamati satu persatu bangsawan yang berada di ruang rapat, sebagian besar bangsawan yang hadir menatap dia aneh.
Ya memang harus dia aku bahwa Karsein adalah raja yang buruk.
"Baiklah silahkan di mulai" perintah Arya dingin.
Duke Areta berdehem keras sebelum memberikan laporannya.
Semua bagsawan di sini tahu jika pekerjaan raja selama ini Duke Areta lah yang mengurus jadi mereka lebih menghormati buku Areta dari pada raja mereka sendiri.
"keadaan keuangan istana buruk yang mulia, pajak yang di kumpulkan samgat sedikit dari rakyat jadi saya berpikir untuk menarik pada lebih banyak dari rakya" kata Duke Areta.
"maaf sebelumnya yang mulia, keadaan Rakyat sudah sangat susah bagaimana kita bisa mengambil lagi dari rakya bukannya pajak negara di ambil untuk di berikan lagi untuk rakya yang mulia" kata Duke Allarick.
Arya tahu siapa dia dari silsilah bangsawan, dia adalah Duke yang penggaruhnya paling kecil bukannya hanya kecil tapi daerah kekuasannya juga di renggut paksa oleh sih sampah karsein.
Duke Allarick juga adalah ayah kandung ratu, pantes saja para pelayan di isatana tidak ada yang menghormati ratu serta anak-anaknya ternyata ini semua ulah sih sampah karsein.
"tidak bisa yang, rakyat ada untuk para bangsawan dan kerajaan" bantah count Brigi
Satu sampah saja udah membuatnya muak ini sampah satunya lagi ada di sini, ini sebenarnya kerajaan atau tempat sampah sih, Batin Arya kesal.
Duke Aret menatap Duke Allarick dengan pandangan remeh, dia yakin jika yang mulia raja pasti akan membelanya.
"Apa hanya rakyat yang harus membayar pajak ?" tanya Arya datar.
"benar yang mulia, hanya rakyat yang membayar pajak. Itu adalah perintah anda saat mendiang raja sebelumnya meninggal" jawab Duke Allarick bingung.
Benar-benar sampah, karsein ini benar-benar sampah tidak berguna, maki Arya dalam hati. Dia sudah tidak tahu berapa banyak dia memaki karsein sampah.
"mulai sekarang bukan hanya rakyat yang harus membayar pajak, bangsawan kelas atas juga harus membayar pajak, besar pajak yang di ambil dari rakyat dan juga bangsawan harus sesuai dengan aset yanng dia punya semakin banyak asetnya semakin besar pajaknya" perintah Arya membuat mereka kaget.
"tapi yang mulia ini sama sekali tidak benar" bantah Duke Areta.
"Yang tahu benar atau tidak bukan kau Duke, di sini aku lah rajanya" kata Arya dingin.
"bagi yang bangsawan yang tidak mau membayar pajak tarik aset mereka dan mulai sekarang siapa pun yang memiliki aset mewah dan beharga harus lapor pada istana" perintah Arya mutlak membuat mereka semua bungkam.
Para bangsawan yang memiliki aset besar geram dengan keputusan raja tapi mereka tidak dapat membantah perintahnya, jika mereka membantah perintah raja itu sama saja dengan pengkhianatan kekaisaran.
Jika bangsawan yang lain geram pada raja, maka Duke Allarick tersenyum puas saat raja sudah sadar akan posisinya sebagai raja.
"Duke Allarick, aku ingin kau menemui ku nanti di ruang kerja ku" perintah Arya sambil berdiri dari duduknya.
"kalian boleh pergi dari sini, dan peraturan perpajaknya ini sudah mulai berlaku mulai besok jadi bersiapkan uang kalian" kata Arya sambil menyeringai dingin.
Para bangsawan yang hadir di sana merinding saat melihat senyum dingin rajanya yang tidak pernah dia perlihatkan.
"baik yang mulia" kata Duke Allarick.
"anda hebat yang mulia" puji Carles tulus, pria paruh baya itu benar-benar tulus memuji Arya.
.
.
.
.
.
.
Arya memijat keningnya sambil menghelai nafas lelah, Dokumen yang berada di atas mejanya harus dia kerjakan semua agar.
Dia sama sekali tidak tahu jika pekerjaan jadi raja sangatnya lah melelahkan.
Tok...tok...
Arya menggakat wajahnya dari dokumen saat pintu ruang kerjanya di ketuk dari luar.
"masuk" perintahnya.
Carles masuk kedalam ruang kerja Arya dengan Duke Allarick di belakangnya.
"Duke Allarick sudah ada di sini yang mulia" kata Carles, sejak di kejadian di ruang rapat sikap Carles sedikit berubah padanya, pria paruh baya itu terlihat benar-benar menghormatinya sekarang benar-benar menghormatinya dengan tulus sekarang bukan sekedar formalitas saja.
"silahkan duduk Duke, Carles ambilkan yang aku minta tadi padamu" kata Arya.
"ada apa yang mulia ingin bertemu dengan saya ?" tanya Duke.
"ku dengar kau punya anak laki-laki yang cerdas" kata Arya langsung, ya dia sedang mencari orang-orang yang pintar dan berbakat di samping.
Dan Arya dengar dari Carles bahwa putra Duke Allarick adalah orang cerdas di bilang politik, dan tentu saja dia tidak akan menyia-nyia bakat yang hebat itu, tapi sayang karena ulah sih sampah ini otak cerdas bocah itu jadi tidak berguna.
"putra saya tidak secerdas itu yang mulia" kata Duke Allarick merendah.
Arya tahu jika Duke Allarick adalah olah orang baik dan berpengalaman tapi karena sih sampah ini orang seperti dia jadi tidak bisa bergerak bebas.
"yang mulia ini yang anda minta" kata Carles sambil memberikan dokumen yang cukup tebal.
Arya memberikan dokumen itu ke Duke Allarick.
"Itu adalah aset milikmu, mulai sekarang kau yang mengurusnya kembali" kata Arya membuat Duke Allarick kaget.
"terima kasih yang mulia" balas Duke Allarick.
"aku mengiginkan putra mu untuk jadi orang yang berdiri di samping ku, Duke" kata Allarick membuat Carles dan Duke Allarick kaget.
"mulai besok aku mau dia sudah ada di sini, aku mempekerjanya jadi orang kepercayaan ku serta orang bisa berdiri di samping ku" lanjut Arya mutlak.
Duke Allarick mengaggukan kelapanya pelan sambil menatap penuh harus kearah Arya.
"baik yang mulia, sesuai perintah anda yang mulia" kata Duke Allarick sambil berlutut.
"kau tidak perlu bersikap seperti itu Duke kau adalah ayah mertua ku jadi tidak usah terlalu formal" kata Arya sopan membuat semua orang yang berada di sana lagi-lagi kaget dengan perubahan sikap raja mereka yang tiba-tiba
"baik yang mulia" kata Duke Allarick sambil pamit pergi.
.............
Jangan lupa fote dan komen ya say....kalau mau mami lanjut di sini ya.
Love you zayeng....
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm a father of two Children ( Proses Penerbitan )
Romance21+ Fantasy romantis Arya adalah lelaki yang baik dan rajin dia tidak pernah melawan apapun kata ibunya, setiap hari hidupnya hanya untuk bekerja hingga membuatnya mencapai jabatan menejer di perusahan besar tempat dia kerja. Tapi tidak semua hal b...