Part. 9 Revisi

4K 418 34
                                    

Author POV.

Arya meletakan tubuh kecil Eliana dengan perlahan di ranjang miliknya.
Arya duduk di samping ranjangnya sambil merapi rambut hitam Eliana.

Suara langkah kaki yang berlarian membuat Arya menghentikan gerak tangannya.

"Yang mulia tolong pelan-pelan jalannya" teriak Lauren sambil berusaha merasakan langkahnya.

Lisa berlari hingga dengan cepat kearah kamar pribadi Arya.

BRUKK.

"AHH..." Arya menggakat Alisnya saat melihat kepala Lisa terbentur Pintu.

Arya menggelengkan kepalanya perlahan sambil melangkah kearah Lisa yang masih mengelus jidatnya.

Arya menarik melembut tangannya dan memgantikan Lisa mengelus jidatnya, pipi putih Lisa langsung berubah warna menjadi merah hingga ketelingannya.

"sakit ?" tanya Arya lembut dan di balas angukan kepala oleh Lisa.

Lisa tersadar dari pesona Arya dan langsung bertanya tentang Eliana.

"Yang mulia di mana Eliana ? Bagaimana dia sekarang ?" Tanya Lisa panik.

"tenang saja dia baik-baik saja, ayo duduk dulu" jawab Arya sambil menarik Lisa kearah sofa di kamarnya.

"Carles panggil dokter dan air hangat serta kain untuk kompres ke kamar ku" perintah Arya pada Carles yang setia berdiri di depan pintu kamar.

"baik yang mulia" balas Carles sambil memerintah para pelayan untuk mengerjakan perintah Karsein.

"hikss...ini salah saya yang mulia, hikss...harusnya saja lebih perhatian pada anak-anak bukannya sibuk di pergaulan kelas atas hikss..." isak Lisa.

Arya memeluk lembut tubuh kurus itu, Arya tidak dapat membayangkan penderita yang di alami Lisa dan kedua anaknya di tempat seperti ini.

"ini bukan salah mu Lisa, aku lah yang salah" kata Arya yang berusaha membujuk Lisa.

'bukan gua yang salah tapi sih sampah karsein yang salah, malah gua yamg harus tangung jawab' batinnya.

Arya juga tahu betapa berusahanya Lisa agar tetap bertahan di posisinya hingga sekarang, walaupun dia seorang bangsawan kelas tingin tapi tetap aja dia hanya Ratu sekaligus putri dari seorang bangsawan yang tidak memiliki penggaruh apapun.

"Yang mulia dokter sudah datang" Kata Carles membuat Arya melepaskan pelukannya.

Seorang pelayan masuk kedalam kamar Arya sambil membawa air hangat dengan kain dan seorang pria paruh baya di belakangnya.

"Priksa putri ku dan bawa kemari air serta kain hangatnya." perintah Arya.

"Ya yang mulia" kata pelan itu sambil menyerahkab kain bersih dan kaskom berisi air hangat.

Dokter itu memeriksa Eliana di temani oleh Carles dan Arya mengompres jidat Lisa dengan Air hangat.

Semua pelayan di sana panik saat Arya akan mengompres kening Lisa.

"Yang mulia biar kami saja yang melakukannya" kata Kepala pelayang Ratu.

"Tidak biar aku saja" kata Arya menolak mereka semua.

Arya mengompres dengan lembut kening Lisa yang sudah membiru.

"auh" ringis Lisa.

"tahan sebentar ini akan sedikit sakit" kata Arya.

Arya fokus mengobati luka di kening Lisa.

"Ya tuhan" pekik Lauren kaget membuat Arya langsung berdiri dan berjalan ke arah ranjangnya.

"Ada apa ?" tanya Arya.

"Mohon Ampun yang mulia, sekujur tubuh putri Eliana memar kebiruan" kata Dokter paruh baya itu takut.

Arya mendorong kasar tubuh dokter dan menggecek langsung tubuh Eliana.

Gigi bergelutuk keras saat melihat tubuh kecil Eliana penuh dengan memar bukan hanya luka bakar.

Sedangkan Lisa yang juga melihat memar di tuhuh anaknya hanya menangis dengan keras.

"BRENGSEK AKU AKAN MEMBUNUH WANITA ITU" Teriak Arya keras membuat mereka semua takut.

Carles menahan tubuh Arya yang sudah siap mengamuk.

"tenang yang mulia jika anda seperti ini, ada hanya membuat Countess Licia senang, dia akan membalik optimi publik tentang anda yang kasar dan melukainya, ingat yang mulia dia adalah kerabat jauh Duke Areta" kata Carles.

Arya menarik nafasnya, sambil menepis kasar tangan Carles, ya dia tahu jika dia terbawa emosi hanya akan membuat para bajingan itu senang.

"Cari pelayan putri Eliana dan buat bersaksi setelah itu hukum mati countes Licia dan ambil semua aset Count Licia" perintah Arya.

Arya nengepal tangannya dengan keras sambil menonjok dinding hingga tangannya berdarah.

Brengsek dia akan membuat semua kaki tangan Areta membayar setiap air mata Lisa dan Eliana.

Pertama-tama dia harus membuang semua mata-mata Areta yang berada di dalam istana.

"Berapa banyak orang-orang Duke Areta ?" Tanya Arya.

"Semua pelayan, koki dan pesuruh dan kesatria di istana, kecuali saya adalah kaki tangan Duke Areta" jawab Carles.

Yang hanya berdua saja dengan Arya kini.

"Cari kesalahan mereka dan pecat mereka semau, ganti mereka dengan orang yang menurut mu dapat di parcaya Carles" perintah Arya sambil melangkah masuk kedalam kamar tidur pribadinya lagi.

"Baik yang mulia" balas Carles patuh.

Dia terharu saat melihat Karsein yang begitu percaya padanya dan pasti akan memegang kepercayaan itu dengan baik.

...........

TBC

Fote di atas 300 dan komen 150 mami lanjut, part. 10

Di larang kasih komentar.

1, lanjut mami

2, up mami

3, dan di larang memberikan komentar lebih dari satu ya say.


I'm a father of two Children ( Proses Penerbitan )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang