Author POV.
Tok....tok
Arya menggakat wajahnya dari buku sambil memijat pertengahan hidungnya, matanya cukup lelah setelah membaca selama dua jam suntuk.
"masuk" perintahnya.
"Selamat pagi ya mulia" sapa carles datar seperti biasanya, pria paruh baya itu masuk kedalam kamar Arya bersama beberapa pelayan di belakangnya.
"ya pagi juga, bagaimana apa kau sudah beritahu Duke Areta bahwa mulai hari ini aku yang mulai mengurus urusan negara ?" Tanya Arya langsung.
"sudah yang mulia" jawab Carles.
Bukannya tidak sopan atau kurang ajar, Carles tidak yakin bahwa rajanya dapat mengurus negara, seumur hidup dia hanya bermalas-malas saja tanpa tahu mengurus negara.
"bagus, Carles kau bisa potong rambut ku, aku mau potong rambut dan juga cukur kumis ku" perintah Arya.
Kali ini carles tidak dapat menutup rasa kagetnya, bagaimana tidak rajanya yang biasanya tidak pernah peduli dengan penampilan kini malah mau terlihat rapih.
Arya menatap pantulan dirinya sendiri di cermin, bagi Arya karsein itu tampab tapi dia jorok dan tidak rapih, sedangkan bagi Arya sendiri cowok itu enggak penting ganteng yang penting rapi dan wangi.
Percuma kalau ganteng tapi jorok itu lah prinsip Arya sebagai seorang pria moder yang hidup di abad 21.
"kepala pengurus" bisik seorang pelayan di belakang punggung carles.
Carles tersentak kaget dan menjawab cepat perintah Arya.
"Baik yang mulia" Jawab carles cepat.
Carles memberi kode malalu matanya kepada pelayan di belakang untuk bersiap melakukan semua perintah Arya.
"Dan satu lagi siapkan air mandi ku, aku juga ingin sarapan pagi bersama Istri dan anak-anak" kata Arya.
Kali ini bukan hanya Carles yang kaget tapi juga para pelayan. Semua orang di istana ini tahu bahwa yang mulia raja mereka tidak suka mandi dan enggan untuk berintraksi dengan istri dan anak-anaknya.
"kenapa tidak jawab" kata Arya dingin membuat mereka semua takut.
"baik yang mulia" jawab mereka semua.
.
.
.
.
.
.
Arya tersenyum puas menatap pantulan dirinya sendiri di cermin rambut panjang serta kumis sudah hilang sekarang dia benar-benar terlihat rapih.
"Anda terlihat lebih tampan yang mulia" puji Carles jujur, ya rajanya terlihat berkali-kali lebih tampan tanpa kumis dan rambut panjangnya.
Bahkan para pelayan yang ikut dengan sedari tadi mencuri-curi pandang kearah rajanya.
Bukan hanya wajahnya terlihat rapih penampilan juga terlihat rapih dan segar setelah selesai mandi.
Seorang pelayan wanita masuk kedalam kamar Arya dan berbisik di telinga Carles.
"yang mulia ratu serta pangeran dan juga putri sudah ada di meja makan" kata Carles.
Arya hanya menggagukan kepalanya.
"baiklah, Carles kau tunjukan jalannya kearah meja makan" perintah Arya mendapatkan tatap bingung dari Carles.
Apa rajanya lupa arah meja makan, tapi Carles baru ingat jika rajanya tidak pernah makan di meja makan, dia selalu makan di dalam kamar.
"baik yang mulia silahkan ikuti saya" kata Carles sambil melangkah duluan.
Arya mengikuti Carles dari belakang dan para pelayan di belakangnya.
Lisa, Callis dan Eliana bangun dari duduknya sambil membungkuk sedikit badannya kearah Arya.
Arya menggagukan kepalanya sambil menyuruh mereka untuk duduk lagi.
"Selamat pagi yang mulia" kata mereka.
"ya pagi juga" balas Arya.
Lisa dan Eliana serta Callis tersenyum senang saat Arya mau sarap bareng mereka.
'lihatlah ketiga orang itu, mereka dari tadi tidak berhenti tersenyum hanya karena yang mulia mau makan dengan mereka hihi'
"iya benar, tingkah laku mereka benar-benar memalukan'
Arya mendengarkan semua perkatan para pelayan yang berada di belakangnya.
Arya memperhati wajah wanita itu dengan kedua anaknya, wajah mereka terlihat mendung, Arya yakin jika mereka juga mendengar apa yang pelayan-pelayan itu katakan.
"Carles pecat dua orang itu, aku tidak butuh pelayan yang banyak omong dari pada banyak kerja" perintah Arya sambil memakan sarapannya.
Sikapnya terlihat cuek dan dingin tapi semua orang yang berada di sana tahu jika raja mereka peduli dengan ratu dan juga kedua anaknya.
"baik yang mulia sesuai perintah anda" balas Carles.
"ya mulia kami mohon maaf, mohon ampuni kami"
Arya menutup kupingnya seakan-seakan tidak mendengar permohon maaf kedua pelayan kuranh ajar itu.
Carles memerintahkan pelayan yang berada di sana untuk menyeret kedua pelayan tadi.
Lina, Callis dan juga Eliana tersenyum haru saat Arya membela mereka.
"Apa yang kalian lakukan cepat makan sarapan kalian" perintah Arya pada ketiga orang yang sedari tadi menatapnya kagum.
"baik yang mulia" jawab mereka bertiga bersama.
Arya, Lina serta Callis dan Eliana melewati waktu sarapan mereka dengan tenang tanpa gangguan.
...............
TBC
Jangan lupa like dan komen ya say, kalau kalian males komen dan like mami juga males buat lanjut cerita ini ok...karena komen dan like kalian itu penyemangat buat mami lanjutin ini cerita ok say...
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm a father of two Children ( Proses Penerbitan )
Roman d'amour21+ Fantasy romantis Arya adalah lelaki yang baik dan rajin dia tidak pernah melawan apapun kata ibunya, setiap hari hidupnya hanya untuk bekerja hingga membuatnya mencapai jabatan menejer di perusahan besar tempat dia kerja. Tapi tidak semua hal b...