Prolog

13.7K 498 14
                                    

Author POV.

Arya membuka kedua matanya rasanya kepalanya begitu sakit, Arya mengeram keras saat kepalanya terasa semakin sakit saat dia memaksa ingin untuk bangun.

"ya mulia anda baik-baik"

Arya kaget saat dia menatap satu persatu wajah yang tidak dia ketahui siapa mereka.

"Apa ?" bingungnya.

"tidak..saya hanya bertanya keadaan anda yang mulia" pria paruh baya yang bertanya keadaan tadi bertanya lagi tapi kali ini dengan nada ketakutan.

Bahkan bukan hanya pria paruh baya itu saja takut semua orang di sana juga takut dan bahkan kedua anak kecil dan seorang wanita cantik di sana juga gemetar ketakutan.

Sebenarnya ada dia mana, di mana dokter yang mengurusnya dan bukannya seharusnya dia ada di rumahkan bukan di sini.

"Ya aku tidak apa-apa" Jawab Arya setelah kian lama diam.

"Ayah apa ada yang sakit ?" tanya anak perempuan cantik itu dengan takut.

Seperti di sambar petir di siang bolong dia baru saja memdengar seorang anak kecil memanggilnya ayah, menikah saja dia belum pernah.

"apa kalian semua bisa keluar saya ingin bicara dengan yang mulia" seorang pria dengan rambut panjang dan baju layaknya pendeta mendekat kearah Arya.

"Maaf yang mulia ratu dan juga putri serta pangeran bisakah kalian keluar sebentar" pinta pria dengan wajah cantik itu.

"baiklah" balas mereka semua.

Arya bertambah bingung saat semua orang keluar dari kamar dan hanya meninggalkan pria cantik itu dengannya.

"Anda pasti kaget karena tiba-tiba saja bangun di tempat dan tubuh yang berbeda, maaf jika saya memanggil anda tiba-tiba" katanya dengan sopan.

"nama saya Ares, saya pendeta agung sini, anda pasti bingung kenapa anda ada di sini, saya memanggil roh anda untuk datang ke sini" lanjut Ares membuat Arya kaget dia sudah tidak tahu lagi sudah berapa banyak dia kaget hari ini.

"APA" Teriaknya.

"sebelumnya saya minta maaf, juga memohon anda untuk mau menjadi yang mulia karsein van hostal, yang mulia raja sudah tiga tertidur. Saya tahu jika dia tidak punya harapan lagi untuk hidup dan jalan satu-satunya yang pilih adalah memanggil roh dari tempat lain, mohon" kata Ares.

"Kau gila" itu lah yang Arya katakan dia tidak tahu harus mengatakan apa lagi.

"ya saya gila, tapi jika anda minta untuk pulang kembali, anda percuma saja karena tubuh asli anda juga sudah tidak bisa pakai lagi"

"Apa, bagaimana kau bisa tahu jangan mengada-gada balik aku kembali ketempat ku" geram Arya.

"apa anda ingat, terakhir sebelum jiwa anda ke sini, anda mengalami kecelakaan bukan ?" Tanya Ares membuat Arya diam.

"Ya" balasnya takut.

"Apa anda pikir tubuh anda akan anda bisa pakai kembali saat jatuh ke jurangnya dan meledak ?" tanya Ares lagi.

Arya mengusap wajahnya putus asa, ya dia ingat dia sangat ingat saat mobil yang dia kendari jatuh kejurang dan meledak tapi dia tahu harus bagaimana sekarang.

"Anda tidak punya pilihan lain selain menjadi raja di sini, karena ini adalah tempat satu-satunya anda untuk pulang yang mulia, saya harap anda bijak mengambil keputusan untuk anda diri anda sendiri saya mohon undur diri istrirahat lah saya sangat tahu anda sedang kaget dan bingung saat ini" kata Arsen sebelum melangkah pergi.

Bagaimana dia bisa tidur saat pikiran kacau, dia bahkan tidak tahu harus bagaimana dan di mana dia sekarang, terkutuk lah pendeta berwajah banci itu.

......................

TBC

I'm a father of two Children ( Proses Penerbitan )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang