"WOI!" teriak El dari balik pohon.
El menghampiri mereka, aku masih diam menatap dari balik pohon besar.
"E.. El" Alexa tersontak kaget dan mengurungkan niatnya untuk menampar Meyka.
El melepaskan lilitan tali yang melingkar di tubuh Meyka dan pohon besar.
"Gue makin kecewa sama lo, Lex!" Alexa maju dua langkah, sehingga posisi El dan Alexa pun berdekatan.
"Maafin aku, El" Alexa meraih tangan kanan El, tapi El segera menepisnya kasar.
"Maaf? Haha.." El malah tertawa sinis. "Maaf itu gak sebanding sama nyawa orang lain!" Alexa menunduk dan menangis.
"Mikir lo! Udah dikasih tau sama Meyka, masih aja gak mikir! Otak lo taruh dimana? Dengkul? Pantes bego!" tangis Alexa makin menjadi - jadi, tapi suaranya ditahan olehnya.
Dhea, Sissy dan Meyka hanya diam sambil memperhatikan El dan Alexa, aku? masih diam di balik pohon sambil mengintip.
"Lea mana, El?" tanya Meyka.
"Tuh!" balasnya sambil menunjuk ke arahku dengan dagu. Meyka mengangguk lalu berlari menghampiri aku yang kini berdiri di samping pohong besar itu. Aku langsung merentangkan tanganku, Meyka juga, lalu berpelukan.
"Kamu gak pa-pa kan, Mey?" tanyaku memastikan Meyka tidak kenapa napa.
"Gak pa-pa, Lea" Meyka melepas pelukannya.
"Makasih ya, Lea" lanjutnya.
"Gak usah makasih, ini tugas aku buat jadi sahabat kamu, lagi pula masalah ini juga masih ngelibat aku, jadi kalo kamu diapa-apain, aku harus maju" Meyka tersenyum tulus, lalu aku dan Meyka menoleh ke arah El, Alexa, Sissy dan Dhea.
Alexa masih menangis sambil menunduk, El masih mengendalikan emosinya di depan Alexa.
Kasian juga si Alexa, eh! tapi ngapain kasian, orang dia udah jahat sama aku sama Meyka.
Huh..
"Sebaiknya sekarang lo mikir! Dan jangan pernah gangguin gue, Meyka dan Lea lagi! Kalo sampe lo ngelakuin ini lagi, jangan harap lo ketemu sama gue lagi!" Lalu El berjalan ke arahku dan Meyka, tapi tangan El dicekal oleh Alexa.
"El.. aku bisa rubah sikap aku, aku bisa rubah semuanya, kita mulai dari awal ya El.." bujuk Alexa. El menepis kasar tangannya lalu melanjutkan berjalan.
"Aku akan berjuang lagi dari awal buat kamu, El. Apapun itu semua demi kamu"
El berputar balik lalu menatap tajam Alexa. "Ingat kata-kata Meyka tadi! Mau seberjuang mati-matianpun lo buat dapetin gue, tapi gak akan bisa, Lex!"
"Kenapa gak bisa, El? Kita bisa ubah ini semua dari awal, dan aku juga bisa perbaikin sikap aku. Pliis El.." El menggelengkan kepalanya.
"Gak! Gak bisa!" jawabannya tetap sama.
"Kenapa gak bisa El?" tanya Alexa kekeh.
"KARNA GUE UDAH JADIAN SAMA CEWE LAIN! PUAS LO?!" El berteriak di hadapan Alexa.
Aku dan Meyka tercengang lalu saling bertatapan tak percaya. Setau aku, dia tidak pernah dekat - dekat dengan cewe lain, selain pacarnya itu.
"Siapa?" tanya Meyka bingung, aku menggelengkan kepala.
El berbalik meninggalkan Alexa, kemudian berjalan ke arahku dan Meyka.
"Ayo pulang!" ajak El.
Hellow El, gimana mau pulang, orang kamu bawa motor, masa mau bonceng tiga?
"Kamu kan bawa motor, El"
KAMU SEDANG MEMBACA
RELA (HIATUS)
Romansa[ Plagiator pulang dulu yaa! Jangan macem - macem sama author ok? ] Zallea Morreta Clayza, siapa yang tak mengenal aku? Anak dari seorang ayah tukang korupsi yang menurut orang lain aku adalah cewek berengsek yang tak pantas hidup dan sekolah di SMA...