10. PAPA II

54 8 6
                                    

"Lea" panggil Meyka saat aku hendak memasuki kamar mandi di kamar Meyka.

Aku, Meyka dan Bang Martin sampai sekitar jam setengah 5 sore.

Aku menoleh. "Apa?"

"Mandinya janga lama-lama ye"

"Iyaa" aku kemudian masuk ke kamar mandi dan membersihkan diri.

Setelah selesai, aku beranjak ke balkon kamar Meyka, menyimpan anduk.

"Mey" panggilku pada Meyka yang sedang berbaring di kasur sambil memainkan handphonenya.

"Hmm.." Meyka tidak menoleh. Tatapannya tetap pada handphone.
Aku kemudian duduk di sofa kamar Meyka.

"Gimana ceritanya pas kamu bisa dibawa kabur sama si Alexa?" tanyaku.

"Ya gitu" tatapannya tetap pada handphone ditangannya.

"Lagi liat apaan sih, serius banget" aku menghampiri dan ikut berbaring di samping Meyka. Meyka langsung menutup dan menjauhkan handphonenya.

"Napa sih?" tanyaku. Meyka menggeleng cepat. "Enggak. Tadi nanya apa?" jawab Meyka.

"Pas kamu diculik sama si Alexa, itu gimana?"

"Ooh, kan aku lagi nungguin kamu pesen bakso, tiba-tiba si Dhea nyamperin terus nyuruh aku anter ke kamer mandi, aku nolak tapi dia tetep maksa, yaudah aku turutin lah. Tadinya aku mau bilang dulu ke kamu, tapi kata dia gak usah, soalnya cuma bentar katanya. Dia narik-narik aku gitu, Tapi si Dhea malah narik aku ke parkiran, bukan ke toilet, terus dia ngarah ke si Alexa sama Sissy. Ya akhirnya aku dipaksa masuk ke mobil Alexa sama mereka, aku udah berusaha kabur tapi susah, ya bayangin aja, aku sendirian lawan mereka ber-3. Huft.." jelas Meyka. Aku mengangguk paham.

"Terus kok kamu bisa tau ID Line si El?" tanyaku lagi.

"Pas kelas 10. Kan aku pernah kesambet suka ke dia, tapi cuma 3 hari. Tarus aku berusaha banget nyari tau sosmed dia. Akhirnya aku dapet ID Linenya dari si Gema. Tau kan Gema?"

"Temen 1 Geng si Dewa kan? Yang ber-isi?" jawabku.

"Ber-isi?" Meyka mengernyitkan kening. "Iya. Perutnya ber-isi. Haha..." Aku dan Meyka tertawa puas.

☠️☠️☠️

Waktu menunjukan pukul 8 malam. Aku, Meyka dan Bang Martin sedang makan malam di ruang makan.

"Lo udah punya pacar, Mey?" tanya Bang Martin di sela-sela makan malam. Meyka menggeleng cepat.

"Gak!" jawab Meyka. Bang Martin terkekeh pelan.

"Bohong lo. Jujur aja!" kekeh Bang Martin. "Lea, dia pacaran ya?" sambung Bang Martin ke arahku sambil menunjuk Meyka dengan dagu.

"Gak tau tuh. Diamah tertutup, gak suka cerita" jawabku sambil tersenyum licik ke arah Meyka.

"Heh! Tertutup apanya!? Waktu tadi juga aku cerita pas si Dewa follow instagram aku!" sewot Meyka.

"Ooooohh.... Meyka sama si Dewa Dewa yang tadi.." ucap Bang Martin.

"Eh, astagfirullah, MULUT! MULUT! MULUT!" sontak Meyka sambil mentepuk-tepuk mulutnya dengan polos. Aku dan Bang Martin terkekeh pelan.

"Haha.." Bang Martin tertawa kecil.
"Pantesan dia tadi sok berlagak baik di depan gue. Biar di restuin mungkin ya" sambungnya.

"Dih apaan! Gue sama si Dewa gak pacaran woi! Dia cuman follow instagram gue!" elak Meyka.

"Eh, udah A, Neng. Jangan berantem. Nanti bibi follow instagram Neng Mey sama A Mar deh, tapi jangan ribut yah?" timpal Bi Neli yang tiba-tiba muncul dari arah dapur.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 20, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RELA (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang