"Selamat pagi semesta" aku menggeliat, lalu beranjak dari kasur menuju kamar mandi dan membersihkan diri.
Aku memang tinggal sendirian di kontrakan yang cukup layak milik tante Sherley ini, jadi aku tidak perlu membayar kontrakannya.
SPP bulanan sekolah dan uang bulananpun semuanya dari tante Sherley, tapi aku akan berusaha untuk mengganti semua uang dari tante Sherley semuanya.
Hari ini hari Kamis, hari dimana pelajaran pertama itu olahraga, tak lupa aku memasukan sepasang baju dan celana olahraga ke dalam tas.
Setelah rapih mengenakan pakaian sekolah dan menggendong tas, aku segera turun untuk sarapan.
Arloji yang melingkar ditanganku menunjukan pukul 06.40.
"Kayanya bakalan telat deh!" aku mengurungkan niatku untuk sarapan di rumah, karna waktu yang mepet, belum lagi menunggu ojek online dan perjalanan menuju sekolah hampir 15 menit.
Aku berlari keluar rumah dan mengunci pintu segera memesan ojek online.
Tak hampir 5 menit, ojeknyapun datang. "Dengan Mbak Zallea?" tanya supir ojek itu.
"Iya pak, ayo berangkat" akupun langsung naik ke motor itu, dan akhirnya motor melaju.
15 menit berlalu, akhirnya sampai di depan gerbang sekolah, aku segera turun dan mengasihkan uang pada supir ojeknya dan berlari menuju kelas.
Saat aku berlari menuju kelas, tiba-tiba seseorang menabraku dari lawan arah.
BRUKK..
"Aww.." aku meringis.
"Jalan pake mata!" orang itu malah membentaku tanpa membantu ataupun minta maaf.
Dasar ga punya hati.
"Udah nabrak! Bukannya bantuin kek, atau minta maaf!" sewotku yang masih memegangi mata kaki.
"Dih caper liat, dasar anak koruptor"
"Ih gak tau diri, anak koruptor, tapi masih aja pepetin cowo kaya, jangan-jangan mau morotin uangnya juga tuh"
"Ih amit-amit, pake sok kesakitan segala"
Mulai terdengar bisik-bisikan orang dengan temannya, namun aku mengacuhkannya, itu sudah biasa bagiku, hampir setiap hari aku dapat sindiran atau orang berbisik-bisik membicarakan aku, aku ya bodo amat.
"Bangun sendiri bisa, kan?" ucapnya dingin.
Sialan! Untung aku sabar!
Aku mencoba berdiri dan mendongak melihat siapa yang menabraku, karna dia cukup jauh tinggi dari aku.
El? Ini El? Seseorang yang menabraku itu El? Sungguh, aku tidak percaya.
"Heh! Ngelamun lo! Woi!" El membuyarkan lamunanku, ya, tidak salah, ini benar-benar El.
"Eh, ngga, aku ga ngelamun"
"El, kamu lagi ngapain sama si anak koruptor ini?" seorang cewek menghampiri dan menggandeng tangan El, Alexa, ya dia Alexa. Alexa Dhevinna Marcho.
Kabar minggu lalu, katanya mereka baru jadian. Haha, mau-mau saja si Rafael ini punya pacar kaya si Alexa.
Cewe centil, so cantik dan ngerasa kalo dirinya itu ratu di sekolah ini. Semuanya tunduk pada Alexa, ditambah lagi dia pacar El sekarang, makin murka aja tuh idupnya.
"Anak koruptor?" El mengernyitkan dahinya.
"Iya, anak koruptor. Bapanya kan tukang korupsi, El. Kamu gatau? Udah nyebar di sekolah ini, El"
KAMU SEDANG MEMBACA
RELA (HIATUS)
Romantizm[ Plagiator pulang dulu yaa! Jangan macem - macem sama author ok? ] Zallea Morreta Clayza, siapa yang tak mengenal aku? Anak dari seorang ayah tukang korupsi yang menurut orang lain aku adalah cewek berengsek yang tak pantas hidup dan sekolah di SMA...