DDRRT.. DDRRT..
Handphone Meyka bergetar dan berdering. Meyka meronggah tasnya.
"Siapa?" tanyaku.
"Abang" jawabnya. "Ooh"
"Halo, Bang"
"....."
"Di caffe belakang sekolah, kenapa?"
"....."
"Oh, maaf Bang, sini aja ke caffe. Mey lagi sama Lea"
"....."
"Oke, jangan lama-lama ya Abang jelek"
"....."
"Bye"
Meyka memasukan lagi ponselnya kedalam tasnya.
"Kenapa katanya?"
"Bang Martin nunggu aku di sekolah katanya" Meyka terkekeh pelan.
"Dasar kamu, kasian udah nunggu dari tadi mungkin"
"Udahlah biarin. Eh, aku ke kasir dulu ya" aku mengangguk, Meyka kemudian beranjak ke kasir.
Setelah Meyka ke kasir, aku dan Meyka beranjak ke pintu keluar dan masuk ke dalam mobil Abangnya Meyka yang sudah menunggu di depan caffe.
"Ditungguin dari tadi! Kirain belom pulang!" gerutu Bang Martin saat aku dan Meyka hendak menutup pintu mobil.
Aku duduk di belakang, Meyka duduk di depan, samping Bang Martin.
"Ya maaf, lupa ngabarin" jawab Meyka santay.
"Apakabar, Lea" aku yang barusan memainkan handphone, langsung menoleh ke depan.
"Eh, baik Bang" jawabku.
"Sorry ya si Meyka kemarin numpang nginep di rumah lo" sambungnya sambil melajukan mobil.
"Gak pa-pa. Santay aja, mau nginep tiap hari juga, boleh aja kok"
"Sekarang Mey mau nginep lagi satu hari, boleh yaaa..." timpal Meyka.
"Sana tinggal nginep, tapi izin dulu ke Mama sama Papa" Meyka mengangguk cepat.
"Makasih Abang jelek"
"Berisik! Gue gak jelek, buktinya gue punya pacar! Gak kaya lo, jomblo akut! Haha.." Bang Martin tertawa kecil.
"Ish..." dilihat dari arahku, Meyka menyubit kecil perut Abangnya itu.
"Aw.. sakit woi! Diem gue lagi nyetir! Mau celaka lo?" Meyka langsung terdiam kembali sambil melipat kedua tangannya di bawah dada. Bang Martin terkekeh pelan.
Andaikan Kak Mettha gak kuliah di luar negri, mungkin posisiku sekarang, sama seperti Meyka, tertawa bareng, ribut bareng, berantem bareng, sedihpun bareng, pokoknya aku bakalan bahagia kalo Kak Mettha ada disini, kuliah di Indonesia lebih tepatnya.
Umurku dengan Kak Mettha terpaut 3 tahun, kata Meyka, umur Meyka dengan Bang Martin terpaut 4 tahun, hampir sama. Berarti umur Kak Mettha dengan Bang Martin? Terpaut 1 tahun. Hmm...
Tiba-tiba mobil berhenti.
"Lah kenapa bang?" heran Meyka.
"Gak tau. Mogok kali!" jawab Bang Martin.
"Lah, masa si Hebit mogok!?"
Meyka pernah bercerita, memang mobil Abangnya itu dinamakan Hebit. Entah kenapa. Meykapun tidak tau alasan jelasnya.
"Tar, Abang cek dulu" Meyka mengangguk, lalu bang Martin keluar dan membuka mesin depan mobil lalu mengotak atiknya.
Tak lama kemudian, Bang Martin menutup lagi mesin depan mobilnya, lalu bergegas masuk ke dalam mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
RELA (HIATUS)
Romance[ Plagiator pulang dulu yaa! Jangan macem - macem sama author ok? ] Zallea Morreta Clayza, siapa yang tak mengenal aku? Anak dari seorang ayah tukang korupsi yang menurut orang lain aku adalah cewek berengsek yang tak pantas hidup dan sekolah di SMA...
