Toilet Hyundai High SchoolSrek.. Srek.. Srek..
"Sial. Kotor sekali disini aku kesal jadinya"
"Kerjakan saja jangan mengeluh Junhoe-ah"
"Aish jinjja... Jorok sekali mereka! Awas saja kalau ketahuan siapa yang seringkali begini, akan kuhajar"
"Bukankah kau juga pernah melakukan apa yang dilakukan siswa - siswa lain Jiwon-ah"
"Ya. Pukul saja dirimu sendiri"
"Hahahaha"
Junhoe, Chanwoo dan Jiwon, mereka bertiga sedang mengerjakan hukuman yang diberikan Gyojangnim untuk membersihkan kamar mandi sepulang sekolah. Baru hari pertama saja, keluhan dan umpatan sudah keluar dari bibir mereka masing - masing. Padahal hanya membersihkan kamar mandi di area lantai kelas tiga dan empat bilik saja sudah kewalahan.
"Yang bersih kalian! Jangan mengeluh terus! Nanti tidak cepat selesai kalau mulut juga ikut bekerja"
Pandangan mereka beralih ke sumber suara dan melihat kedatangan Park Saem yang sudah bertengger di depan pintu kamar mandi. Wah makin tambah kesal mereka.
"Aku tau kalian marah padaku, tapi kemarahan kalian harus dilampiaskan seperti ini. Heuh.. anak jaman sekarang memang sulit dimengerti"
"Buat apa saem kesini? Ah.. kau ingin membantu kami ya" ucap Chanwoo sambil menyikat bagian wastafel.
"Apa kau tidak pulang saem? Hari sudah mulai gelap. Nanti istri dan anakmu mulai mencarimu"
"Aku belum menikah asal kalian tau"
Mereka bertiga tercengang saat mendengar penuturan gurunya. Ya memang sudah waktunya Park Pil Mo untuk menjalin sebuah hubungan dengan seorang wanita. Tapi guru yang satu ini memilih untuk lebih giat mengajar karena cita - citanya ingin menjadi seorang guru yang bisa melindungi muridnya dan menciptakan sekolah itu untuk mengajar bukan menjatuhkan.
"Wah.. Pria sepertimu belum pernah berpacaran? ck.. ck.. ck" ucap Chanwoo
"Seleramu kelas tinggi saem" Balas Junhoe
"Heuh.. dasar kalian. Untung saja aku tidak membawa tongkat ajaibku. Kalau kubawa sudah kusihir mulut kalian menjadi mulut ular. Sudah cepat selesaikan hari sudah mulai gelap nanti orang tua mencari kalian. Ah.. aku hampir lupa"
Cekrek
"Saem, apa yang kau lakukan?"
"Ini pembalasan terhadap muridku. Lain kali kalau ingin mencari objek untuk difoto harus yang seperti ini. Jangan seperti kemarin tidak bagus untuk para remaja seperti kalian. Ya sudah aku pamit" Park Saem pergi meninggalkan mereka dengan berjalan santai
"Yak! Saem jangan disebar" teriak Jiwon kepada gurunya dan hanya mendapat lambaian dari sang guru.
"Ck.. benar - benar dia"
.
.Kediaman keluarga Kim Jin Hee
Tok.. Tok.. Tok..
"Nuna apa kau tidur? Aku masuk ya"
Kim Seok Jeong datang menghampiri sang kakak ipar menuju beranda kamar. Lalu dilihatnya meja, masih ada makanan dan obat yang belum tersentuh sama sekali. Dengan perlahan dia mendekati kakak iparnya yang sedang melamun di pagar beranda.
"Kau sedang apa? Kenapa makanannya tidak dimakan? Kau itu harus minum obat! Nanti Jinhee marah padamu"
"........"