Part 15

126 18 4
                                    

*****Vote dulu yuks*****



Jam menunjukkan pukul 12 siang. Suasana cafe hari ini begitu ramai karena semua pekerja berhamburan keluar untuk mengisi perut yang kosong selama bekerja. Saling bersenda gurau juga diiringi canda tawa yang menggema ke seluruh penjuru cafe. Tapi tidak dengan wanita muda yang satu ini, termenung, sambil mengaduk - aduk makanannya malas.

"Kau kenapa Yuri-ah? Apa kau sakit? Sedari tadi ku lihat kau hanya mengaduk - aduk makananmu"

Yuri dengan malas menatap temannya dan kembali menunduk menatap makanannya yang sudah teracak di dalam piring.

"Tidak apa - apa. Aku sehat Hyeri-ah"

"Kalau tidak ada apa - apa, kenapa tidak di makan makanannya? Saat di kantorpun kau juga banyak termenung diam. Katakan saja mungkin aku bisa membantumu"

Yuri menghela nafas panjang untuk membuang sedikit demi sedikit pikiran yang sedang berkelumut dalam pikirannya. Benar juga kata temannya mungkin sedikit berbagi cerita bisa mendapat sesuatu masukan untuknya.

"Eum.. Hyeri-ah, apa semenjak kepergianku ke Amerika ada kejadian besar yang terjadi di Seoul?"

"Maksudmu?"

"Haah.. tidak jadi. Mungkin sudah lama sekali, kau tidak mengingatnya"

"Aku tidak mengerti apa yang kau katakan"

"Sebenarnya, ada sesuatu yang mengganjal di pikiranku saat ini. Semenjak kepulanganku dari Amerika, ayah dan ibuku seperti merahasiakan sesuatu yang besar dariku. Termasuk juga adikku"

"Kenapa kau tidak tanyakan langsung pada orang - orang terdekatnya, seperti temannya, mungkin bisa membantumu"

Mendengar penuturan Hyeri, Yuri jadi teringat kedua sahabat karib Jinhwan, yaitu Yunhyeong dan Donghyuk. Kenapa tidak terpikirkannya sejak kemarin. Ternyata berbagi cerita itu cukup bisa membantu masalahnya. Lalu wajahnya kembali berubah sendu mengingat kejadian ini sudah sangat lama sekali.

"Tapi apakah mereka ingat? Haah... Tidak akan berhasil"

"Hei, kalau tidak di coba tak akan berhasil. Kudoakan semoga masalahmu bisa terselesaikan"

"Gomawo Hyeri-ah. Akan kuatur jadwal untuk bertemu mereka"

"Sudah waktunya kita kembali. Kajja, pekerjaanku masih menumpuk dimeja"

Yuri dan Hyeri segera meninggalkan cafe menuju kantor kembali. Hatinya kini cerah setelah mendapat saran dari sahabatnya ini.

'Semoga mereka juga tidak menyembunyikannya dariku'

.
.

Suasana di kantin sekolah hari ini tidak begitu ramai. Semua murid sudah mulai mengantri untuk mengambil jatah makan siang mereka. Seperti pria berambut blonde ini, mengamati ke sekeliling kantin untuk mencari tempat duduk untuk makan. Terlihat di bagian tengah, terdapat kursi kosong yang terisi seorang anak perempuan tengah sendiri. Seakan mengenal wajah dari anak itu, segera ia melangkahkan kakinya menuju kursi yang di dudukinya.

"Hai, Soo Hyunie. Kau sendiri? Boleh aku duduk disini" sapa Donghyuk pada adik kelasnya yang sedang makan sendiri dan menduduki kursi itu bersebelahan. Yang di dekati terkejut saat melihat kakak kelasnya mau makan bersamanya.

"Nde, silahkan Sun-bae"

"Hei, jangan terlalu formal padaku. Anggap saja aku adalah temanmu. Atau panggil aku oppa saja, kan lebih enak didengar"

Be Side UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang