Matahari yang cukup menyengat dipagi hari ini, membuat seorang gadis yang baru saja keluar dari dalam mobilnya menyipitkan mata karena silau.Gadis itu menatap kearah gedung sekolah didepannya itu dengan tersenyum. Senyum yang sangat lebar hingga matanya membentuk eyesmile yang lucu.
"Ngapain masih berdiri disitu kak?" Tanya Hyunjin saat melihat sang kakak tidak kunjung melangkahkan kakinya.
"Hyunjin duluan saja, nanti kak Zira nyusul." Ujar Zira sambil celingukan mencari seseorang.
"Yaudah, gue duluan." Hyunjin berjalan dari parkiran menuju kelasnya, meninggalkan kakaknya sendirian.
Setelah kepergian Hyunjin, Zira masih tetap berdiri ditempatnya dengan senyuman yang masih dia pertahankan.
BRUMM
Senyumannya semakin lebar takkala sebuah moge berwarna hitam terparkir tidak jauh dari tempatnya berdiri. Seseorang yang sedari tadi ditunggunya ternyata sudah datang.
Laki-laki bersurai dark brown itu mengacak rambutnya setelah melepas helm yang dia pakai. Membenahi penampilannya sejenak dikaca motornya, lalu berjalan melewati gadis yang masih tetap bertahan dengan senyumannya.
"Kak Baekhyun." Merasa diabaikan akhirnya Zira menyapa. Berlari kecil kearah Baekhyun yang menghentikan langkahnya.
Setelah berhadapan dengan seniornya itupun, Zira mengacak isi tasnya untuk mencari sesuatu. Sebuah kotak bekal.
Zira menyodorkannya didepan Baekhyun yang masih memasang wajah datar khasnya. Merasa tidak ada respon, Zira pun menarik tangan Baekhyun lalu meletakkan kotak bekalnya disana.
"Jangan lupa dimakan ya kak? Zira kali ini bikin kimbap." Zira tersenyum, lalu pergi menuju kelasnya.
Baekhyun hanya diam menatap datar kotak bekal berwarna kuning ditangannya. Dia bingung mau diapakan bekal ini? Apakah harus dia buang 'lagi'?.
"Baek."
Baekhyun sedikit tersentak takkala ada yang merangkul bahunya. Ternyata itu adalah Oh Sehun. Teman sekelas sekaligus sahabatnya.
"Waaah. Dapet bekal lagi lo?."
Baekhyun menatap kotak bekal itu lagi lalu menghela nafas lelah. "Ini juga mau gue buang 'lagi'."
Sehun tidak habis pikir dengan sahabatnya itu. Setiap mendapat sesuatu dari gadis yang dia tahu bernama Hwang Zira itu pasti dibuang. Sehun jadi merasa iba dengan gadis lugu itu.
"Buat gue aja! Lumayan hemat pengeluaran." Ujar Sehun lalu merebut kotak bekal berwarna kuning itu dari tangan Baekhyun.
Baekhyun hanya mengedikan bahu acuh dan berjalan meninggalkan area parkir sekolah.
🍎🍎🍎
Didalam kelas, Zira duduk dibangkunya yang berada didekat jendela. Matanya menatap kearah lapangan diluar. Bukan menatap lapangan sebenarnya, tetapi menatap sekumpulan anak kelas 3 yang sedang ada pelajaran olahraga. Alasan Zira tidak melepas pandangannya bahkan mengacuhkan Kim saem, guru bahasa adalah Byun Baekhyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Addictive Pain || Byun Baekhyun (END)
FanfictionBaekhyun adalah candunya. Seberapapun rasa sakit mencintai pria itu, tetap saja dia mencintainya. Berkali-kali lipat dia disakiti. Berkali-kali lipat pula dia semakin mencintai. Baekhyun acuh, tak peduli, dingin. Dia tetap mencintainya. Baekhyun mem...