Zira sedang menunggu Sehun didepan kelas seniornya itu. Beberapa senior memandangnya dari atas sampai bawah. Ada juga yang memandangnya dengan tatapan bertanya-tanya.
Zira mendongakkan kepalanya. Dan kebetulan Baekhyun baru keluar dari dalam kelas. Mereka sempat bertatapan beberapa detik. Yang pasti Baekhyun menatapnya dengan datar. Sedangkan Zira memamerkan senyum lebarnya.
"Siang kak Baekhyun."
Baekhyun tidak menghiraukannya dan pergi begitu saja. Zira menatap punggung tegap yang semakin menjauh itu dengan sendu. Sudah satu setengah tahun lebih Zira menyukainya. Bahkan Zira tidak berhenti mendekatinya, tetapi tetap saja Baekhyun tidak peduli padanya.
Entah kenapa sikap dingin Baekhyun hanya ditunjukkan padanya. Zira sadar bahwa Baekhyun bersikap dingin dan acuh hanya kepadanya. Dia sering melihat junior yang mendekati Baekhyun. Tetapi Baekhyun fine fine saja dan terkadang memberi respon yang baik. Berbeda dengan Zira.
"Sudah lama ya?"
Zira tersentak saat Sehun menepuk pundaknya, tidak lama setelah itu dia tersenyum yang dibalas senyuman juga oleh Sehun.
Terkadang Zira berharap Baekhyun seperti Sehun yang selalu bersikap baik kepadanya. Lihatlah sekarang, bahkan Sehun mengusap puncak kepalanya dengan lembut.
"Oh iya, sebentar." Sehun mengubek isi tasnya untuk mencari sesuatu.
"Tara! Makasih ya." Ujarnya setelah mengeluarkan kotak bekal berwarna kuning. Kotak bekal milik Zira.
Zira tersenyum lalu menerima kotak itu dan memasukkannya kedalam tas ransel merahnya.
"Ayo! Nanti keburu sore." Ujar Sehun.
Zira mengangguk lalu berjalan disamping seniornya itu.
🍎🍎🍎
Zira sudah sampai didepan pintu gerbang rumahnya. Sehun juga sudah pulang kerumahnya. Tadi Zira sempat heran, bagaimana Sehun mengetahui alamatnya. Tetapi setelah bertanya, ternyata Hyunjin yang memberi tahu.
Dengan sedikit terburu-buru, Zira berjalan kedalam rumah setelah melepas sepatunya dan menarunya dirak samping pintu. Rumahnya ternyata sudah ramai dengan kedatangan keluarga pamannya.
"Paman!" Seru Zira saat melihat pamannya sedang duduk santai disofa dengan secangkir kopi ditangannya.
"Eh, Zira!" Paman Park sedikit terkejut dengan kehadiran keponakannya itu.
"Paman sudah lama disini?" Tanya Zira menghampiri dan duduk disamping pamannya.
"Baru satu jam kok." Paman park meminum kopinya, lalu melanjutkan acara membaca koran ditangannya.
"Chanyeol dimana paman?" Tanya Zira melihat sekeliling rumahnya, namun tidak menemukan sosok yang dia cari.
"Ada dikamar kamu." Ujar paman Park kembali meminum kopinya.
Zira beranjak dari duduknya. Kakinya dengan langkah cepat menuju kamar. Senyumnya bahkan sangat lebar.
CEKLEK
Zira membuka pintu. Senyumnya semakin melebar saat sosok yang dia cari berada dikamarnya. Sosok tinggi bertelinga lebar itu tengah berbaring tengkurap diatas kasur dengan membaca buku.
Zira berlari begitu kencang, lalu menjatuhkan diri diatas badan sosok tinggi itu. Tas ranselnya dia lempar kesembarang arah. Tangannya memeluk sosok tinggi itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Addictive Pain || Byun Baekhyun (END)
FanficBaekhyun adalah candunya. Seberapapun rasa sakit mencintai pria itu, tetap saja dia mencintainya. Berkali-kali lipat dia disakiti. Berkali-kali lipat pula dia semakin mencintai. Baekhyun acuh, tak peduli, dingin. Dia tetap mencintainya. Baekhyun mem...