Semenjak kejadian berkunjung ke rumah Baekhyun, pria itu sudah tidak pernah bermain fisik lagi dengannya.
Dan entah ini perasaan Zira saja atau tidak, Baekhyun lebih sering mendatangi kelasnya untuk memberikan sesuatu.
Seperti saat ini. Sebelum bel masuk, tepat saat Zira baru saja meletakkan tasnya di kursi, Baekhyun sudah berdiri disampingnya. Membuat Zira diam membeku tidak bisa kemana-mana.
"K-kak Baek-" ucapan Zira terpotong oleh Baekhyun yang menyodorkan sebuah kotak bekal tepat dihadapan gadis itu.
Zira hanya mengerjapkan matanya tidak mengerti. Membuat Baekhyun menghela nafas jengah lalu meletakkan bekal itu dimeja Zira.
"Dari Mama."
Sudah. Hanya itu saja, dan lelaki itu pergi meninggalkan gadis bersurai hitam yang saat ini sedang memproses kejadian ini.
Matanya menatap kotak bekal yang ada dimejanya. Senyuman manis terukir indah dibibirnya. Menandakan bahwa ia tengah berbahagia saat ini.
Zira duduk di kursinya lalu membuka kotak bekal berwarna pink itu. Isinya ada cake strawberry dan beberapa buah strawberry segar.
"Uwiiiih! Dari siapa tuh?"
Seulgi yang baru saja datang itu langsung duduk didepan Zira.
"Pasti dari orang yang spesial ya?"
Zira menatap Seulgi seakan bertanya bagaimana gadis itu tahu jika kotak bekal ini adalah dari orang yang spesial. Dengan semangat Zira mengangguk dua kali sebagai jawaban atas pertanyaan Seulgi.
"Pantes sampe senyum-senyum gitu"
"Dari Kak Baekhyun" ujar Zira sambil memasukkan kotak bekal itu kedalam laci meja.
Seulgi membuka mulutnya terkejut. Bagaimana tidak terkejut jika kotak bekal tersebut dari seniornya. Senior yang terkenal dengan wajah tampannya dan selalu menolak gadis yang menyatakan cinta kepadanya (terkecuali Taeyeon).
"Emang Kak Taeyeon gak cemburu liat pacarnya ngasih sesuatu buat cewek lain?" Gumam Seulgi namun Zira masih bisa mendengarnya samar-samar.
Seketika wajahnya berubah murung. Dia sempat lupa jika seniornya itu sudah memiliki kekasih. Berarti apa yang dikatakan Baekhyun tadi benar, ini dari mama Byun.
"Ini titipan Mama, Kak Taeyeon pasti juga sudah tahu." Ujar Zira dengan senyum tipis.
Ya, begitu lah pikirnya. Namun kenyataannya Taeyeon tidak tahu menahu tentang ini. Sedangkan Seulgi mengangguk faham. Lalu setelah itu para siswa kembali ke tempat duduk masing-masing karena bell pertanda pelajaran segera dimulai sudah berbunyi.
🍎🍎🍎
Jam istirahat sudah berbunyi lima menit yang lalu. Tetapi gadis bernama Zira itu masih setia menulis tugas dibukunya. Seulgi sempat mengajaknya ke kantin tadi, tetapi Zira menolak dengan alasan masih mau mengerjakan tugas.
Dengan serius Zira mengerjakan beberapa soal yang seharusnya menjadi pekerjaan rumah itu. Zira hanya ingin segera menyelesaikannya disekolah dan dirumah dia tinggal istirahat.
Kreeek
Zira menoleh saat kursi didepannya ditarik dan diduduki seorang pemuda berbibir boros. Itu adalah adiknya, Hwang Hyunjin.
"Kenapa gak kekantin?"
Zira kembali menulis. "Masih ada tugas"
KAMU SEDANG MEMBACA
Addictive Pain || Byun Baekhyun (END)
FanficBaekhyun adalah candunya. Seberapapun rasa sakit mencintai pria itu, tetap saja dia mencintainya. Berkali-kali lipat dia disakiti. Berkali-kali lipat pula dia semakin mencintai. Baekhyun acuh, tak peduli, dingin. Dia tetap mencintainya. Baekhyun mem...