Dengan tatapan sendu Baekhyun menatap ruang VIP itu. Saat mengintip dari kaca pintu ruangan VIP, pemandangan pertama yang dilihatnya adalah Zira yang terbaring lemah. Mata Baekhyun berkaca-kaca. Hatinya perih melihat gadis manis itu hancur karena ulahnya.
Sungguh Baekhyun tidak bermaksud melukai gadis itu, dia hanya terbawa suasana saja. Andai waktu dapat diputar, Baekhyun akan memperbaiki semua ini. Tapi sayang itu hanya perandaian saja.
"Gak masuk?"
Baekhyun tersentak kaget saat mendengar suara bariton yang berasal dari belakangnya.
Ternyata itu Chanyeol yang menenteng bingkisan buah.
"Em- nanti aja" jawab Baekhyun sambil menggaruk belakang telinganya.
Chanyeol hanya mengangguk lalu membuka pintu kamar inap Zira untuk masuk kedalam. Didalam ada Hyunjin dan Ny. Hwang yang menemani Zira tadi malam.
Ini sudah 2 hari setelah kecelakaan. Zira belum juga sadar, padahal kata dokter kondisinya setiap hari semakin membaik. Sudah 2 hari pula Baekhyun hanya melihat gadis manis itu dibalik pintu.
Bukannya Baekhyun takut dihajar Hyunjin lagi. Hanya saja Baekhyun merasa tidak pantas melihat Zira lebih dekat.
Krieet
Pintu ruangan Zira terbuka. Menampakkan Hyunjin yang menatap Baekhyun dengan sengit.
"Masih punya muka lo dateng kesini? Cih" setelah itu Hyunjin pergi.
Meninggalkan Baekhyun yang menghela nafas lelah. "Zira, bangun. Oh, kamu gamau bangun karena ada aku ya? Yaudah aku pergi, tapi kamu harus bangun, oke?"
Dan setelah itu Baekhyun benar-benar pergi.
🍎🍎🍎
Keesokan harinya Baekhyun datang lagi mengunjungi Zira. Masih tetap menatap gadis itu dibalik pintu. Entahlah, Baekhyun hanya merasa sangat berdosa hanya untuk membuka pintu ruangan gadis itu saja.
Sama seperti dua hari belakangan. Baekhyun langsung pergi begitu saja saat sudah puas memandangi wajah Zira dari balik pintu.
Baekhyun mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi sahabatnya.
"Hun, jemput gue dirumah sakit biasanya"
Dan tak lama setelah itu Sehun datang menjemput Baekhyun. Mereka kini sedang berada didalam mobil dan dalam perjalanan pulang.
"Mau sampe kapan lo kaya gini?" Ujar Sehun gemas dengan sahabatnya.
"Kaya gini gimana?" Tanya Baekhyun sembari memainkan ponselnya.
"Ya kaya gini, pulang balik rumah sakit tapi cuma liat lewat kaca pintu. Bensin gue abis bos"
Baekhyun menhela nafas. "Ntar gue ganti, tenang aja"
"Bukan masalah ngeganti enggaknya bambang. Ini masalah ketenangan hidup lo. Emang lo udah lega gitu ngeliatin Zira dari balik kaca?"
Baekhyun kembali menghela nafas. "Ya enggak sih. Tapi mau gimana lagi?"
"Gue gamau tau pokoknya besok lo harus masuk keruangan itu" geram Sehun.
"Iya, gue usahain"
"Nah gitu dong, mumpung masih jam 10 gimana kalo kita nongkrong dulu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Addictive Pain || Byun Baekhyun (END)
Fiksi PenggemarBaekhyun adalah candunya. Seberapapun rasa sakit mencintai pria itu, tetap saja dia mencintainya. Berkali-kali lipat dia disakiti. Berkali-kali lipat pula dia semakin mencintai. Baekhyun acuh, tak peduli, dingin. Dia tetap mencintainya. Baekhyun mem...