CHAPTER 2

1K 87 7
                                        

Note: ini masih di hari yang sama dengan kedatangan pertama chenle ke sekolah

BUK!

BRAK

BUG!

Terdengar suara perkelahian, dilihat dari seragamnya yang berbeda sepertinya itu adalah tawuran antara 2 sekolah. Hanya saja bila di amati lagi hanya 2 orang yang berasal dari sekolah yang sama sedangkan yang 8 lainnya berasal dari sekolah yang sama. Bisa disimpulkan itu adalah perkelahian 2 melawan 8 orang.

Jika kalian berpikir yang dua orang tersebut akan kalah, kalian salah. Nyatanya pemandangan saat ini kedelapan orang tersebut yang telah tumbang di tengah gang tempat mereka berkelahi.

Kedua pemuda tersebut langsung meninggalkan tempat tersebut setelah menumbangkan lawannya.

"Kau tidak dicari orang tuamu di jam segini sung?"

"Entah dan aku tidak peduli"

"Setidaknya pedulikan ibumu, kasian dia"

"Kau benar hyung, kau sendiri? Tidak takut ditanyakan dari mana semua asal bengkak itu?"

"Kau lupa? Mereka mungkin tidak akan ingat kalau mereka punya anak." Ucap Lucas sambil memperhatikan memar – memar yang dihasilkan akibat perkelahian mereka tadi.

"Pulanglah sung, ini sudah sore"

Memang mereka berkelahi dari pulang sekolah. Sebenarnya mereka tidak akan berkelahi bila tidak dipancing. Kedelapan orang tadi memang suka mencari masalah dengan mereka berempat sebenarnya, tapi karena Mark dan Jeno tidak mungkin ikut berkelahi jadi ya hanya ditanggapi oleh Lucas dan Jisung.

"hmm, aku pulang dulu hyung"

.

.

.

Setelah Jisung pergi, Lucas segera melangkahkan kakinya berlawanan dengan arah rumah Jisung. Karena ia memang sedang tidak membawa kendaraan maka ia terpaksa berjalan kaki dengan kondisi memar dimana – mana.

Suasana malam ini cukup sunyi dengan Lucas sedang berjalan sambil melamun memikirkan betapa miris dirinya. Tidak ada yang memperhatikan dirinya maupun merawatnya dirumah, orang tuanya terlalu sibuk bekerja untuk mempedulikannya.

"Lucas oppa?"

Lucas pov

"Lucas oppa?"

Suara itu menyadarkanku dari lamunan tidak bergunaku dan karena penasaran segera ku melihat kebelakang dimana suara itu berasal.

"YA AMPUN APA YANG TERJADI PADAMU!"

Aku menatap orang ini sambil mengerutkan dahiku. Entah mengapa perempuan di depannya ini membuatku bingung.

"Oppa?"

"Knp"

"Ck. Aku bertanya padamu tadi kau kenapa, kau habis berkelahi?"

"Kau sdh tau bkn"

"Hish menyebalkan. Sini ikut aku."

Perempuan itu menarik tangan kiriku membawaku pergi entah kemana sampai dia memberhentikan kami di depan sebuah minimarket.

"Kau tunggu disini sebentar jangan kemana – mana"

Aku hanya bisa menganggukkan kepalaku. Tidak mungkin juga aku meninggalkannya di sini sendirian bisa dihajar habis aku oleh Mark dan Jeno. Ya, perempuan yang menarikku adalah Haechan.

Lucas pov end

"Kau tunggu disini sebentar jangan kemana – mana"

Setelah mengucapkan itu, haechan segera memasuki minimarket yang mereka hampiri.

SM SHS Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang