CHAPTER 00

128 78 15
                                    

-Move on darimu memanglah
tak mudah,
aku butuh seseorang-

_________ P E R S E F O N E__________

19.00 WIB

Aku pun sampai di Jakarta. Entah mengapa ada rasa menyakitkan ketika menginjakkan kaki di sini.

Kulihat bang Arga dari kejauhan bersandang didinding bandara sambil memainkan ponsel dan tangan satunya dimasukkan dalam saku celana. Masih sama sejak 6 tahun yang lalu. No, dia tidak Cool tapi Sok Cool. Mungkin wataknya begitu. Ku dekati bang Arga yang belum menyadariku keberadaaanku.

"Excuse me sir, where is the exit ?" sahutku sambil membenarkan kacamata yang kupakai.
Bang Arga mendongak dan memelukku.

"Welcome to Jakarta, Keysha" ucapnya sambil melepaskan pelukan dengan menggantikan menjadi rangkulan bahu dan mengiringku keluar bandara.

"Sorry sir, you have the wrong person" ucapku sinis.

"Ayo pulang, mamah, papah dan bang Trys Mungkin udah ada dirumah" ucapnya sambil menarikku memasuki mobilnya.

"Bukannya kau suka motor kenapa kau naik mobil ?" tanya nya sambil memakai sabuk pengaman.

"Terus, Lo mau simpen koper lo dimana, bego" Ketus Arga.

"Heh, nggak usah pake bego juga kali" jawabku kulihat bang Arga tertawa geli.

"Gimana Amerika, Udah Move On kan Lo?,
Enak nggak disana?, Belajar apa aja Lo disana?, Gimana Kabar Oma?, Terus lo udah tanya Si Varo kalo Lo pengen ke Indonesia?," ucapnya bertubi - tubi.
Ku memilih diam.

"Heh, kalo di tanya di jawab" Kesalnya

"Lo nanya ke gue atau nanya ke pegawai baru, sih" gerutu keysha
"Tanya satu - satu dong" lanjutnya

"Ck, Udah Move on kan adiknya bang Arga yang ganteng ini" Tanyanya sambil tersenyum yang membuatku memutar bola mata.

"Hmm" jawabku

"Tenang aja sih key, di Jakarta tuh banyak banget cowok - cowok ganteng apalagi Fakboi kayak abang, eeh tapi abang nggk fakboi abang mah cuma ganteng" ucapnya percaya diri.

Drrrttt Drrttt

"Bang, ponsel lo tuh" tunjuk keysha sambil memasang headseat.
Arga mengambil ponsel dan menjawab telepon tersebut.
"Haloo, kenapa van ?" ucapnya
"Lo Kemana Bego, Nggak ke markas ?" tanya di sebarang sana.

"Nggak malam ini deh, adek gue baru pulang kerumah gue mau ganggu dia dulu" jawabnya melirik Keysha yang menatapnya sinis dan mencibir.
"Cantik nggak ?" tanya Revan sambil tertawa renyah di seberang sana.
"Nanti Lo lihat," sahut Arga sambil mengecilkan Volume suara.
"Oke gue pegang janji lo, udah yee"
"Hmmm" jawab Arga sambil mematikan ponsel.

Mobil yang ditumpangi Keysha dan Arga pun berhenti di sebuab Rumah yang lumayan besar.

"Udah nyampe, nyonya" sahut Arga
"Yaudah pak, kopernya di bawa masuk aja, ya" ucap Keysha sambil berlalu masuk kerumah tersebut.

"Adek sialan, untung Lo keysha" gerutu Arga.

"Keysha pulaaang" Teriak Keysha.

"Aduh, anak mamah pulang pulang udah teriak - teriak aja ini masih rumah kamu Loh Key, bukan hutan" ucap mamah kila sambil memeluk anak bungsunya.
"Hehehe, Keysha rindu mamah"

"Cuma mamah yang dirinduin keysha ?" ucap laki - laki paruh baya.
"Papah, Keysha Rindu papah" sahut key sambil berlari menuju ke Rio.

"Rindu ya rindu, nggak pake lari - lari juga key" peringat Rio.
"Hehehe" cengir keysha.

"Bang Trys dimana ?" tanya keysha
"Palingan masih ada di kamarnya key, Arga kemana ?" Sahut Kila
"Hadir mah, nyonya besar ninggalin kopernya jadi Arga yang bawain" Jawab Arga
"Key, mau ke kamar bang Trys dulu ah"
"Dan lo" tunjuk keysha ke Arga
"Terusin ke kamar nyonya besar yah" sambil tersenyum dan berlalu menaiki tangga.

***


"Bang Trys, Bang tatan" Seru Keysha memasuki kamar Trystan.
"Eeh, udah sampe key"
"Gimana disana, Baik - baik ajakan ?" tanya bang Trys sambil menepuk sofa dekatnya menyuruh keysha duduk.
"Hmmm, udah mendingan" ucapnya sendu
"Yaudah, sekarang kamu harus selalu terbuka sama abang ya, jangan kayak dulu. Anggap abang sebagai pengganti Adrian" ucapnya sambil mengelus halus rambut Keysha.
"Bang Trys ya bang Trys, Adrian ya Adrian. Ada tempat khusus untuk kalian" manja Keysha.

Trystan tersenyum.
"Siapa sih yang udah ubah adik abang ini, dulu aja manjanya ke Abang terus"

Adrian, ya dia orangnya, batin keysha

"Key Trystan ayo turun, kita makan malam", teriak mamah dari bawah.
"ayo turun, abang takut kalo mamah ngomel, kamu enak nggak dengar in omelan mama setiap hari"ajak Trystan

"Yaudah" seru keysha.

-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.

I hope you like it😍😍

Sorry gaess kalo absurd😕

Semoga kalian sukaa

Thanks To God and
Thanks for you who have read😊😘

Kalo kalian follow ig aku, aku bakal follback kalian khusus orang-orang yang ngebaca ceritaku ini.

Just Dm @haefbryanti_ and say 'Hai, Hafe' dan aku bakal tahu yang mana saja orang-orang yang ngebaca ceritaku ini.

Thank you❤❤

Contact me on
instagram : @haefbryanti_







PERSEFONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang