"Kok Bapak kepala sekolah ada disini?"Nabila masih melongo, seperti ikan dongo.
Ia keheranan mengapa bisa kepala sekolah, yang harusnya tinggal di rumahnya sendiri, malah bisa berada di rumah Kevin sekarang? Apakah dia ngekost? Oh tentu tidak."Gimana latihannya?" Nabila memandangi pria paruh baya yang bertanya kepadanya itu, ia memandangi Tn.Brav dari atas sampai ujung kaki. Pria itu mengenakan kaos Polo shirt, Nike running short, lengkap dengan sneaker hitamnya.
'Gila, necis juga nih bapak-bapak' ujar Nabila namun hanya dalam hati.
"Nabila?" tanya Tn.Brav lagi.
"Hah? Eh, lancar kok Pak. Ini baru aja pemanasan."
"Bagus."
Tn.Brav memandang Kevin, "Gimana, Vin?"
"Gimana apanya, Pa?"
"Gitu aja kamu masih nanya lagi. Gimana, udah minta nomor telfon Nabila belum?"
Kevin menepuk jidatnya, "Ampun dah gue."
Tn.Brav tertawa, renyah sekali. Kumisnya bergerak-gerak di bawa angin. Ia merenggangkan otot-ototnya. Seperti sedang pemanasan. Nabila dan Kevin hanya terdiam memandangi pria berumur hampir separuh abad itu.
"Udah. Ayo latihan!" Tn.Brav tampak begitu semangat, ia tidak sadar saja, Kevin kesal dengan tingkahnya yang selalu tidak bisa berwibawa itu.
"Loh, Bapak ikut latihan juga, Pak?" Nabila menggaruk pelipisnya.
"Iya dong, emang gak boleh orang tua ikut olahraga? Kalian jangan berduaan aja, bahaya. Entar ketiganya pelakor."
"Papa, udah lah, Pa. Ya Allah, istighfar, Pa."
"Kenapa malah pelakor? Kan biasanya itu setan Pak."
"Ga tau, Mamanya Kevin sering nyebutin pelakor-pelakor mulu, jadinya Bapak ikut-ikutan." Pria paruh baya itu tertawa lagi.
"Eh bentar-bentar, kok gue ngerasa aneh ya." kata Nabila.
"Pak, maaf aja ni. Mau nanya nih. Bapak kenapa bisa disini? Kan Bapak kepala sekolah, jadi harusnya kan kita ketemu di sekolah aja. Napa bisa dimana-mana ketemu."
Tn.Brav tertawa lagi, lama-lama serem juga ya ini Bapak-Bapak, ketawa mulu perasaan.
"Kevin belum ngasih tahu ya?""Belum." Nabila menggeleng.
"Bapak ini kan Papanya Kevin, jadi wajar lah kalo Bapak tinggal serumah sama dia."
"Hah, jadi Kevin ini anaknya Bapak?"
"Iya Nabila."
"Jadi Kevin anaknya kepala sekolah dong?"
"Biasa aja kali." sambar Kevin. Ia menggambil bola futsal dan melambungnya ke atas, Nabila menyambutnya.
"Ayo, langsung main aja."
Mereka berdua ingin mulai bermain futsal, Keduanya beranjak pergi menuju lapangan futsal mini itu.
"HEH! Tunggu dulu!"
"Kenapa sih, Pa?"
"Jangan main futsal. Main bulu tangkis aja, Papa suka sesak nafas kalo main futsal."
Kevin mengusap kasar mukanya, "Papa mau main juga?"
"Yaiyalah, tunggu bentar."
Tn.Brav berlari ke gudang, tempat penyimpanan berbagai macam alat-alat. Dari alat pemotong rumput, dan perabotan lainnya. Ia kembali dengan membawa tiga buah raket di genggaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
TOM BOY VS BAD BOY
FantasyBUKAN GENRE RELIGI. Godgirl + badboy = Jatuh cinta. Badgirl mengejar godboy = akhirnya luluh Lah ini TOMBOY bertemu BADBOY???? ''Fix, dunia bakalan hancur.'' ⚠️TOM BOY VS BAD BOY⚠️ Terjebak emang gue akui gak enak! Apa lagi bisa te...