prolog

42.5K 1.3K 8
                                    

Instagram: @laras.sptr
Happy reading ❤
Vote and comment:)

•••

Malam ini keluarga besar Al tengah berkumpul di ruang keluarga yang tampak sangat megah itu.

"Daddy, Key nanti malam mau pergi ke pesta teman boleh, ya?"

Al mengembuskan napasnya. "Key, Daddy bilang apa tadi?"

"Daddy, Key bukan anak kecil lagi." Key terus merengek

Al menggeleng. "Pergi bersama, atau tidak sama sekali." Putus Al final

Kepalanya sangat sakit menghadapi putrinya yang benar-benar keras kepala. Bukannya berlebihan, hanya saja Key gadis polos, tidak mengerti dunia luar. Tapi gadis itu keukeuh untuk menghadiri pesta tanpa pengawalan. Pengawalan yang di maksud di sini adalah dikawal bersama enam saudara laki-lakinya.

"Lagian apa susahnya, sih Key kalau kita ikut? Kita juga ganteng, pasti nggak malu-maluin kamu di sana." Celetuk Zie.

Key menatap kakak beda lima menitnya tajam. "Jangan terlalu percaya diri, kakak itu jelek."

"Wah, terima kasih sweety atas pujiannya," ujar Zie.

"Jadi, bagaimana? Kita ikut atau tidak sama sekali?" kini Zoe buka suara. Zoe paling tidak suka basa-basi. Sifat tegas dan dingin Al suksen menurun pada Zoe dan Vian.

Key menatap melas sang mommy, seakan ia meminta bantuan mommynya. "Maaf, Sayang. Mom tidak bisa bantu," ujar Lia. Jika sudah suami dan anak-anaknya yang turun tangan. Lia benar-benar tidak bisa ikut campur.

Key menghela napasnya. "Tidak boleh semua, hanya beberapa," ucap Key pasrah.

Zoe mengangguk. "Hanya aku, Zie, dan Gevan."

"Ya."

"Nyebelin!" ujar Key sembari melenggang pergi ke kamar.

Al dan Lia terkekeh "See, merajuk, 'kan?" ujar Al.

"Kalian ini terlalu possessive sama Key, kasihan dia, Al."

"Honey, Key itu hanya postur tubuhnya saja yang terlihat dewasa. Tidak untuk jalan pemikirannya."

"Kau mau kejadian tahun lalu terulang lagi?"

Lia menggeleng. "Jangan terlalu berlebihan, Al. Aku hanya takut dia merasa tidak nyaman dan tertekan nantinya,"

"Mom, tenang aja. Kita akan tetap beri Key kebebasan selama di pesta. Asalkan itu masih dalam pengawasan kita," ujar Zoe

Lia mengangguk. "Mom buat cemilan dulu."

"Zoe mau cek Key dulu."

Zoe melangkahkan kakinya menuju lantai dua, menghampiri sang adik yang tengah merajuk di kamarnya.

Tok! Tok! Tok!

Zoe mengetuk pelan pintu yang terdapat tulisan Princess Keyra. "Key, boleh kakak masuk?"

"Ya," sahut Key dari dalam sana.

Zoe duduk di tepi ranjang, dilihatnya Key yang sedang asik memejamkan matanya.

"Key, marah?" tanya Zoe.

"Key nggak marah, Key cuma ngambek."

Zoe mengertukan kening. "Ngambek kenapa, hm?"

"Nggak tahu. Mikir aja!"

Zoe tersenyum tipis. "Key, kita seperti ini karena sayang sama kamu."

"Key, Key itu wanita special setelah mommy. Kakak ngerasa punya tanggung jawab besar buat ngejagain Key. Begitu juga dengan adik-adik yang lain, Key tahu, 'kan kalau Key terluka pasti yang di marahin mommy siapa?"

Key mengangguk. "Maaf," lirih gadis itu.

Zoe mengangguk. "Ayo turun, kita main bareng yang lain." Zoe melenggang keluar.

"Zoe," panggil Key.

Zoe menoleh. "Kakak, Key." Koreksi Zoe.

"Ck, cuma beda delapan menit doang, Kak."

"Tetap aja, aku ini kakak kamu."

"Iya, gendong, Kak," pinta Key.

Zoe memutar bola matanya malas. "Manja banget," cibirnya namun tetap berbalik badan untuk menggendong Key.

•••

Terdengar suara gelak tawa dari ruang keluarga. Tak lupa teriakan dari Vian dan si bungsu Ryan.

"Ck, kebiasaan," ujar Zie saat melihat Zoe berjalan ke arah mereka dengan Key yang menemplok di punggungnya.

"Main apa, nih?" tanya Key pada Gevin.

"Monopoli, yang kalah kena coret," ujarnya yang diangguki oleh Key.

Key berjalan ke orang tuanya yang sedang duduk di sofa, mengambil posisi di samping Daddnya. "Dad."

"Ya, princess?"

"Kapan, sih, Key punya adik lagi? Key mau adik perempuan." Celetuk Key yang membuat Zoe tersedak.

"Kalau makan pelan-pelan, Kak," ujar Key.

Zoe meneguk habis air putihnya. "Nggal ada adik lagi, cukup Ryan yang terakhir," sanggah Zoe cepat.

Zoe tidak mengerti sama jalan pikiran Key, mereka sudah sebesar ini dan dengan entengnya Key meminta adik lagi? Astaga.

"Dad masih kuat, nggak tahu kalau mommy kamu," ujar Al yang dibalas cubitan dari Lia.

"Sakit, Honey."

"Pokoknya nggak ada nambah anak, ya, Dad," ujar Zie.

"Gevin juga nggak mau punya adik lagi."

"Huh, kalian nggak asyik," cibir Key.

Key mengambil sosis bakar lalu memasukannya ke dalam mulutnya. Ia menatap daddy dan mommynya. Mereka selalu bermesraan walaupun di depan anak-anaknya.

"Semoga ia bisa mendapatkan sosok laki-laki yang menyayangi sampai kapanpun, seperti daddy yang menyayangi mommy," batin Key

voment:)

Instagram; laras.sptr

16 Mei 2020

POSSESSIVE BROTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang