29

4.2K 315 69
                                    

Instagram: @laras.sptr
Happy reading ❤
Vote and comment

•••

Setelah memastikan Stev keluar, Al langsung meninju benda apapun yang berada di sekitarnya. Bahkan ia juga meninju guci-guci kaca yang tersusun rapi di sebuah meja. Terus meninju tanpa mempedulikan tangannya yang sudah mulai mengeluarkan darah segar.

Ia melampiaskan semua rasa marah dan kecewanya pada barang-barang di sekitarnya. Amarah yang sudah ia pendam sejak kemarin akhirnya tersalurkan melalui pecahan barang itu.

Ia berjalan ke sebuah meja yang terdapat bingkai foto. Foto yang menunjukkan gambar dirinya bersama orang tua dan juga saudara kembarnya. Foto itu di ambil saat umur Al menginjak usia sebelas tahun. Al melempar bingkai foto itu hingga kacanya hancur berkeping-keping.

Setitik bulir mulai mengalir di pipi Al. Ia menangis kemudian tertawa sinis. Orang yang selama ini ia kira tidak akan pernah menyakitinya dan juga keluarganya justru berbanding terbalik.

Ternyata memang benar, terkadang rasa kecewa itu juga di sebabkan dari orang-orang terdekat kita. Entah itu teman, sahabat atau bahkan keluarga.

•••

Al marah saat mendengar penuturan dari Ikmal yang mengatakan semua kebusukannya selama ini. Bahkan, ia mengaku bahwa penculikan Key dan juga para remaja lainnya adalah ulahnya.

Ikmal sengaja menculik para gadis untuk menjadikannya mesin uangnya dengan cara menjadikan para gadis itu seorang pelacur dan menjualnya pada laki-laki hidung belang.

Jika para gadis yang lain akan dijadikan mesin uang bagi Ikmal, tetapi hal itu tidak berlaku bagi Key. Tujuan Ikmal menculik Key adalah untuk membunuh Key yang notabenenya cucu Ikmal sendiri.

***

Ikmal di buat geram dengan keputusan putranya yang tiba-tiba saja meminta izin untuk menikah. Bukannya ia tidak senang jika melihat sang anak memiliki pasangan hidup, hanya saja ia menilai bahwa yang menjadi pasangannya itu sangatlah tidak cocok bagi putranya.

Ia berusaha membantah, tetapi sang anak tidak menghiraukannya. Lagi-lagi ia harus bertengkar dengan anak-anaknya hanya karena sebuah pernikahan.

Ikmal tidak mengerti, mengapa anak-anaknya tidak mau mendengarkan ucapannya. Kejadian seperti ini sudah terjadi sebelumnya pada Aldran—putra sulungnya yang notabenenya kembaran dari Aldren.

Saat hari pernikahan itu tiba, ia benar-benar tidak menghadiri acara pernikahan sang anak saat itu dan sejak saat itu hubungannya dengan putra pertamanya renggang sampai saat ini.

Sebenarnya ia merasa keberatan, di tambah lagi sekarang ia tidak pernah bertemu lagi dengan putra sulungnya itu karena Aldran lebih memilih menetap di negara orang.

•••

Malam itu setelah acara makan malam, Ikmal memilih menyendiri di ruangan kerjanya untuk merenungkan semua keputusannya yang tidak akan pernah menghadiri acara pernikahan putra bungsunya.

Ketukan pintu menyadarkan pria itu. Ikmal segera menekan tombol yang berada di atas meja, tombol yang bisa membuka pintu secara otomatis.

POSSESSIVE BROTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang