9

8.5K 467 17
                                    

Instagram: @laras.sptr
Happy reading ❤
Vote and comment

•••

"Udah siap Ma?" tanya seorang Pria

"Tinggal nunggu Kia nih, Pa, lama banget dari tadi nggak turun-turun."

"Kia, cepetan! Nanti kelamaan, loh," ujar wanita sedikit berteriak.

"Iya, sebentar Mama, kan Kia harus tampil cantik."

"Anak Mama selalu cantik, udah ayo."

•••

Aldren turun menghampiri istri dan putrinya yang sedang sibuk menata makanan di meja makanan. Terlihat bermacam-macam aneka makanan terususun rapi di meja makan.

"Banyak banget menu hari ini." ujar Al.

"Mau ada orang tuanya Kia mas datang kesini," ujar Lia yang diangguki Al.

"Mommy," panggil Ryan.

"Kenapa jagoan mom?"

"Ryan mau mandi mom,"

Lia menghela napasnya pelan lalu berjalan mendekati putra bungsunya. "Ryan, kan tadi udah mandi, masa mandi lagi, sih?"

"Ryan mau mandi mom, Ryan keringetin nih."

"Ganti baju aja, ya? Nanti pakai bedak sama minyak wangi aja yang banyak," tawar Lia.

Ryan menggeleng keras. "Mau mandi mommy."

Al yang menghampiri istri dan putra bungsunya lalu mensejajarkan dirinya dengan Ryan. "Ryan ganti baju aja, ya, sama daddy ayo."

Lagi-lagi Ryan menggeleng. "Sama mommy!" Ryan bersikeras.

Zoe yang baru datang langsung menghampiri adik bungsunya. "Ryan mau mandi? Mandi sama kakak aja, yuk," ajak Zoe yang langsung diangguki Ryan.

"Bang," ingat Lia.

"Nggak apa-apa mom, pakai air hangat kok."

Lia mengangguk pelan sembari menatap punggung Zie yang semakin menghilang dari pandangannya bersama Ryan. Putra bungsunya begitu mencintai kebersihan persis seperti Aldren. Tidak suka jika badannya lengket dan banjir keringat. Bahkan, saat makan es krim bibirnya blepotan sana sini bocah itu akan ngerengek minta mandi saat itu juga.

Sentuhan di punggungnya menyadarkan Lia. "Apa?"

"Biarin aja Ryan mandi, dari pada nanti ngamuk."

"Dia udah mandi empat kali, Mas," kata Lia kesal pada suaminya itu.

Al terkekeh." Ayo lanjut beresin lagi, aku bantuin."

•••

Di ruang keluarga Key, Zie, Vian dan Twins sedang asik berkumpul sambil sesekali bercanda. Suara cempreng mereka terdengar di penjuru rumah.

"Key, kakak ada pertanyaan yang bisa mengasah kemampuan IQ Key nih, coba yuk," ajak Zie.

"Ayo," sahut Key antusias.

"Kalau Key nggak bisa jawab semua Key dapat hukuman, ya,"

"Hukuman apa, Kak?"

"Kalau Key nggak bisa jawab Key harus mau beliin kakak semua kaset horror yang ada di penjual itu--" Zie menggantung ucapannya. "Terus kalau Key bisa jawab kakak mau kok nerima semua kaset horror yang Key beliin." Sambung Zie

POSSESSIVE BROTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang