19

5.2K 348 22
                                    

Instagram: @laras.sptr
Happy reading ❤
Vote and comment

•••

Seminggu ini, Key menjalankan kehidupannya seperti biasa. Tidak ada hal yang mencurigakan. Seperti saat ini, Key menunggu Zoe di depan sekolahnya seorang diri. Kakak pertamanya sedang mengambil buku yang tertinggal di ruang kelas, sedangkan kakak keduanya sudah pulang lebih dulu untuk menjemput Vian.

Saat tengah asyik menunggu, tiba-tiba saja ia di bekap dari belakang. Tak lama kemudian, pandangannya semakin mengabur dan semuanya menjadi gelap.

Key pingsan.

•••

Zoe berjalan dengan cepat menuju ke parkiran. Sedari tadi hatinya merasa tidak tenang dan terus saja berpikir buruk pada Key.

Sesampainya di depan gerbang, Zoe tidak melihat kehadiran Key. Ia pun langsung turun dari motornya dan mencari Key di sekitar situ.

"Key, jangan bercanda, Key!"

"Keyra! Ayo pulang!"

Zoe meraih ponselnya. Baru hendak mendial beberapa nomor, tiba-tiba saja ponselnya mati begitu saja.

"Sial!" umpat Zoe kesal.

Ia pun menaiki motornya dan melajukan kendaraannya dengan kecepatan tinggi.

•••

Sesampainya di mansion, Zoe langsung berlari menuju kamar Key dan membuka pintunya dengan kasar.

"Zoe, kenapa?" tanya Lia yang sedari tadi memperhatikan Zoe. Lia mengedarkan pandangannya ke penjuru mansion. "Key mana?"

Zoe menyandarkan tubuhnya pada di dinding. "Tadi aku suruh Key tunggu sebentar di gerbang karena ada buku aku yang ketinggalan, tapi waktu aku balik, Key nggak ada, Mom," papar Zoe.

Lia menutup mulutnya tidak percaya. Rasa khawatir dan cemas langsung menghantuinya.

Zoe yang melihat reaksi sang ibu sontak mendekatinya. "Mom, Zoe janji akan jemput Key dalam keadaan baik-baik aja," ucap Zoe.

Lia tidak menjawab. Air matanya mengalir begitu saja. "Key," gumam Lia.

•••

Al yang mendapati telepon dari sang istri tentang putrinya yang di culik pun langsung bergegas menuju mansion miliknya.

Sesampainya di mansion, Al langsung menemui para bodyguard-nya di ruangan khusus.

"Saya menggaji kalian bukan untuk bersantai-santai."

Suara berat yang terkesan dingin itu menyapa seisi ruangan. Sontak saja, mereka langsung menunduk kala mendengar suara berat itu.

Al menatap satu per satu pria berbadan besar dan kekar yang berjajar di depannya dengan rapi.

"Sudah bosan bekerja denganku, heh?" tanya Al pada salah satu anak buahnya yang memiliki badan paling tinggi diantara yang lain.

Pria itu menunduk takut. "Tidak, Tuan," jawabnya dengan lantang.

Al langsung memberi bogeman mentah untuk masing-masing bodyguard-nya. "Kalian tahu apa gunanya aku menyuruh kalian untuk mengawasi anak-anakku?"

"Ya, Tuan. Untuk melindungi Tuan Muda dan Nona," jawab salah satu dari mereka.

"Sudah tahu? Lalu, bagaimana bisa putriku kembali di culik jika kalian memang bekerja dengan benar!"

POSSESSIVE BROTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang