PIB - Attention

75.1K 4.1K 386
                                    

Nay juga makan nasi kok, sama kaya kalian. Tapi bedanya, Nay makan nasi ditemenin sama Im. Kalian pernah gak?

-Nay

****

Semenjak mobil Rimba memasuki gerbang sekolah, beberapa murid HH tak melepaskan fokusnya pada mobil itu dan menunggu dari sang pengemudi untuk keluar dari sana dan memberi kejutan pagi ini.

Jangan kira kejadian kemarin terlupakan begitu saja. Bahkan berita bahwa Rimba telah memeluk bahkan mengecup seorang gadis telah sampai di beberapa telinga murid sekolah lain. Walaupun tidak ada bukti nyata berupa foto --karna memang HH tidak mengizinkan privasi anak pemilik sekolah ini terganggu. .

"Im, maluu" Rengek Nayla saat Rimba telah membukakan seatbelt mereka.

Rimba hanya tersenyum dan mengecup dahi Nayla lama, tak khawatir akan ada yang lihat karna kaca mobilnya yang berwarna gelap.

"Nanti ngumpet aja kalo malu" kekeh nya, membuat Nayla mengerucutkan bibirnya dan memukul pelan lengan Rimba.

Rimba mulai membuka pintu mobilnya dan keluar dari sana, diikuti oleh Nayla yang bergerak perlahan membuat orang-orang yang menunggu memperhatikan mereka pun menggeram gemas.

Dan setelah Nayla keluar sepenuhnya dari dal mobil, mulai lah bisik-bisik terdengar.

"Kan gue bilang juga apa!"

"Itu tuh yang kemarin di peluk sama Rimba"

"Gue gak mimpi kan ini?Ice boy berangkat bareng cewe?!"

"Yah anjir mundur gue kalo saingannya Rimba."

"Anjir dah, gue diem 3 meter dideket dia aja udah sesak napas rasanya"

Nay menahan tawa nya kala bisikan-bisikan lucu dari beberapa fans Rimba. Lalu ia menoleh saat Rimba telah merangkul pinggangnya menjauhi area tempat parkir.

Perlu di catat, merangkul pinggang.

Siswi HH menjerit tertahan melihatnya. Nayla yang di rangkul, mereka yang sesak napas.

Rimba si ice boy tak tersentuh, kali ini tidak berlaku pada gadis di sebelahnya.

"Mundur kata tukang parkir mah munduuuurrrr"

"Dahlah, emang cocok ganteng sama cantik. Gabisa di ganggu gugat itu"

"Hati gueee, sabar sayang!!"

"Potek aing mah yakin"

"Au ah gelap."

Dan masih banyak lagi bisikan yang terdengar, namun mereka hiraukan.

Nayla mengernyit saat sadar bahwa Rimba tidak membawanya menuju kelas. Namun ia pasrah mengikuti arah sang ketos ini. Dan sampailah mereka di kantin yang memang kebetulan sedang tidak terlalu ramai.

"Kan kita udah sarapan tadi sama roti."

Rimba menoleh saat dirinya akan memesan, "Inget kata mommy? Kamu harus di isi nasi kalo pagi-pagi."

Posessif Ice BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang