PIB - Marah

79K 3.4K 150
                                    

Harga diri Nay terlalu mahal untuk diinjek-injek!

-Nay

*****

Pagi hari di hari libur Nayla sudah disibukan bersiap-siap untuk pergi. Suatu ketumbenan memang. Namun karna ajakan Rimba kemarin malam, tak mungkin bisa ia menolak untuk makan-makan di restaurant milik suaminya.

Setelah menyelesaikan sarapannya, ia segera berjalan kearah kamar. Menyusul Rimba. Lelaki itu kenapa lama sekali? Padahal yang cewe kan Nayla.

"Im, lamaaa ih!"

Nayla berdiri berkacak pinggang didepan pintu, memperhatikan Rimba yang sedang menyisir rambutnya. Ia meneliti penampilan Rimba.

Walau hanya memakai kaos hitam dan celana panjang levis senada, membuat penampilannya tidak bisa dibilang biasa saja. Ditambah ia menggunakan kacamatanya yang biasa digunakan saat ia di ruangan saja.

Gadis itu berlari kecil ke samping Rimba dan meneliti penampilannya sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Gadis itu berlari kecil ke samping Rimba dan meneliti penampilannya sendiri. Ia mengerucutkan bibirnya saat merasa ia biasa-biasa saja dibanding gaya Rimba yang uh.

Hanya menggunakan sweater oversize dan levis, juga rambutnya yang ia biarkan tergurai. Karna sebenarnya ia menutupi tanda yang dibuat Rimba kemarin malam.

"Im, Nay malu-maluin gak kalo pake baju gini?" Tanyanya mendongak menatap lelaki disebelahnya yang tersenyum menang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Im, Nay malu-maluin gak kalo pake baju gini?" Tanyanya mendongak menatap lelaki disebelahnya yang tersenyum menang.

"Bagus kok, cantik."

Nayla memutar bola matanya malas. Ya pasti Rimba menjawab bagus. Karna style nya ini pilihan Rimba tadi pagi. Padahal dirinya ingin memakai baju sabrina bunga bunganya namun ditolak oleh Rimba karna bahunya yang terekspose.
Huft.

Tanpa berlama-lama lagi, Rimba segera menggandeng Nayla keluar dan pergi menuju restaurant nya.

Hari ini ia harus rapat untuk menciptakan menu baru dengan beberapa koki disana. Karna kemarin restaurant nya di datangi pesaing yang cukup mirip dengan menu di restaurant nya. Jadi, Rimba harus segera membuat menu yang menjadi ciri khas keunikan dari restaurant itu.

Posessif Ice BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang