PIB - Boys (2)

61.3K 3.5K 131
                                    

Kebahagiaan yang Nay kasih itu, gak seberapa sama kebahagiaan yang kita ciptakan bersama.

-Nay

*******

Nayla mendengus beberapa kali. Tiga lelaki itu mengambil alih Rimba darinya. Sejak saat mereka datang di waktu yang tidak tepat----saat mereka berciuman. Dan hingga sekarang mereka meracuni Rimba dengan play station.

Padahal sekarang sudah memasuki jam makan malam. Dan Nayla pun sudah menyelesaikan masakannya. Namun tidak ada satupun diantara mereka dan sadar kehadirannya yang telah berkacak pinggang di depan pintu.

"Gantian anjir!Gue juga mau main!" Adit berteriak marah dan mengganggu Yoga yang masih fokus pada layar didepannya.

Yang di ganggu tidak merasa terganggu. Dirinya masih terus menekan-nekan tombol stick nya, "Yah Rim!Rim! Anjir! Dikit lagi gue!"

"WEH GUE DIDENGERIN GAK SIH?!"

Nayla menahan tawa nya. Matanya menangkap kabel yang tercolok didekat kakinya. Ia mengikuti arah kemana kabel itu tersambung. Dan yap! Itu adalah kabel dari layar yang sedang ditatap oleh keempat lelaki menyebalkan itu.

Rimba dan Yoga terkejut saat layar didepannya tiba-tiba mati. Mereka menatap Adit marah yang sedang berdiri di belakang mereka.

Yang ditatap mengangkat kedua alisnya, "Apa?bukan gue! Noh dede emesh!"

Sontak mereka menoleh kearah Nayla yang sedang mengerucutkan bibirnya.

"Ngeselin! Anggap aja Nay gak ada!" ketus nya.

Rimba gelagapan saat Nayla mulai menatapnys tajam. Ia segera berdiri dan menghampiri istrinya.

Dikecupnya kening Nayla lama. Membuat Nayla memukul kesal badannya. Lalu ciumannya beralih pada bibir yang mengerucut itu.

Adit, Yoga dan Nathan langsung bersorak dan melempar barang apapun yang ada di sekitar mereka yang sayangnya hanya ada bantal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Adit, Yoga dan Nathan langsung bersorak dan melempar barang apapun yang ada di sekitar mereka yang sayangnya hanya ada bantal.

"Modus lo Rim!"

"Anjir hey! Disini jomblo semua nih!"

"Sialan mereka!"

Rimba terkekeh dan Nayla yang menjulurkan lidah kepada mereka.

"Makannya nikah!" ucap Nayla yang di hadiahi pelototan dari ketiganya.

"Untung gemesin, kalo ngga udah gue getok muka nyebelinnya." celetuk Adit.

Rimba melayangkan kepalan tangannya memberi kode agar Adit tak akan berucap seperti itu lagi.

"Udah, ayok makan dulu."

Semuanya mengangguk patuh dan berjalan kearah meja makan dan mulai makan malam mereka dengan khidmat.

Setelah menyelesaikan makan malam, mereka berniat akan melanjutkan bermain ps sialan itu. Nayla kembali mendengus.

Posessif Ice BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang