Namaku, Nara Putrih bermurur 20 tahun. Saat ini aku harus bergegas pergi menuju ke klinik khusus kecantikan karena harus menghentikan calon suamiku yang gila.
"Permisi, saya dimana pasien kalian bernama Anggita" Ucapku dengan wajah gelisah.
"Saya cek dulu ya bu" Ucapnya dengan lembut.
Aku sudah berkeringat dingin karena ulahnya bisa membuatku malu di kemudian hari nanti.
"Sedang berada dalam operasi" Ucapnya dengan lembut.
"Apa?!" Teriakku membuatku semakin panik.
"Dimana ruang tunggu operasinya?" Ucapku dengan pelan agar tidak menimbulkan kecurigaan.
"Disana bu" Ucap wanitu sambil menuntun jalan.
Aku langsung jalan dengan cepat hingga aku melihat ruang operasi dihadapanku terdapat lampu bernyala bertanda didalamnya sedang melakukan operasi.
Aku langsung berlari memasaki ruangan itu membuat wanita yang bersamaku tadi langsung panik mengejarku.
"ANGGA!" Teriakku saat melihat Dokter kecantikan sedang memegang pisau bedah.
"LO GILA?! KELUAR GAK LO!" Teriakku dengan wajah marah.
"Kenapa lo disini? Lo gila?!" Balas Angga dengan wajah tak kalah marah.
"Lo gila! Masa iya lo mau punya payudara! Lo kan laki!" Teriaku dengan kuat sontak membuat semua terdiam memandangiku.
Wajahku benar-benar merah padam saat itu.
"Dok lanjutin aja" Ucap Angga dengan wajah ramah kepada dokter yang kebingungan menatapku.
"Dok!anda juga lelaki! Jangan membedahnya!" Ucapku dengan nada mengancam.
Aku menarik lengan Angga dengan wajah marah lalu mengambil pakaian lelaki itu yang ditaruh di tempat khusus.
Aku berada didalam toilet bersama dengan Angga yang menatapku dengan kesal sambil memakai pakaian perempuannya.
"Lo mau ubah bagaimanapun, lo tetap jadi suami! Lakik! Gak akan berubah sampai kapan pun!dari sana lo udah laki!" Teriakku dengan kesal.
"Papa memberitahumu lagi?!" Ucap Angga membuatku diam.
"Setiap aku mengubah diri selalu ada lo! lo dimana-mana!" Ucap Angga dengan kesal.
"Udah gue ingatkan!jangan mempermalukan gue! Gue tunangan lo! Sebentar lagi kita menikah!berubah lah bego!" Ucapku dengan nada mengancam lalu pergi dari toilet.
Dilobby, aku mendekati wanita yang terlihat kesal denganku.
"Jangan biarkan lelaki itu mnegubah dirinya sebagai perempuan! Atau kutuntun kalian!" Teriakku seperti orang gila laku pergi dengan wajah kesal.
***
Sejak kecil perjodohan aku dengan Angga sudah aja, kami akan menikah diumur kami 20 tahun, tapi siapa sangka pernikahan kami hanya karena untuk mengubah Anggita menjadi Angga.Sejak kecil Angga selalu melakukan hal aneh yang tidak sesuai dengan jenia kelaminnya, ia bertindak seperti cewek, mempercantik diri membuat ornag tuanya khawatir lalu menjodohkannya kepadaku.
Dari dulu aku mencintainya, tidak ada salahnya ia mau menjadi apa karena aku mencintainya tulus. Aku menerima perjodohannya.
Orang tua kami bersahabatan hingga kami juga bertetanggaan, hanya 5 langkah jarak rumah kami.
Aku oulang kerumah dengan wajah kesal sambil mengambil kue diatas meja.
"Bagaimana Angga?" Tanya Mama dengan wajah khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angga Suamiku {COMPLETED}
Romance{WAJIB FOLLOW DULU YA!} Perjodohan Nara dengan Angga si lelaki anggun. "Aku mencintaimu Angga, aku gak perduli kamu seperti wanita atau lelaki" Ucap Nara dengan bersunggguh-sungguh dihadapan Angga. 13.05.20