Angga

5K 240 4
                                    

Pernikahan pertama kami, aku hanya meminta Angga menjadi lelaki tulen selama sehari.

"Pleaseeeeeee!" Ucapku dengan wajah memohon.

"Enggak! Gila kamu ya?" Ucapnya dengan menolak.

"Sehari aja, besok. Pleaseeeee ya ya ya" Ucapku dengan wajah memohon.

"Enggak! Kenapa aku? Kamu aja sana" Ucap nya membuatku mengerucutkan bibir.

"Batal deh dinner romantis, impian romantis" ucapku dengan sedih lalu berjalan keluar dari kamar.

Malamnya entah kena angin apa, saat kami udah mau tidur Angga mengatakan sesuatu.

"Sehari aja" Ucapnya menbuatku tertawa bahagia.

Aku memeluknya dengan erat walau ia sedikit risih.

"Aku cinta padamuuuuuu" bisikku karena hari udah malam.

Besoknya, Aku terbangun lalu menatap Angga mengenakan kaos oblong dengan celana panjang rip jeans dengan rambut ia ikat, Rambut Angga udah sebahu karena aku paksa potong akhirnya malam-malamnya dia menangis.

Dan pastinya tanpa riasan diwajah, benar-benar lelaki.

"Tuh kan ganteng!" Ucapku dengan jujur.

Angga hanya tersenyum tipis laku pergi dari kamar.

"Selemat bekerja sayangkuuuu" teriakku sambil memberinya semangat.

Pak Dodi yang lagi meminum kopi terkejut melihat seorang lelaki melewati dirinya.

"Pak Dodi, Angga pergi dulu" pamitnya membuatnya mengangguk pelan karena masih terkejut.

Pak Dodi belari menuju kekamarku laku mengucek matanya kembali.

"Tadi itu Anggap anak Pak Dodi?" Tanya Pak Dodi dengan wajah maish tidak percaya.

"Hanya sehari aja Pak Dodi, Besok balik Dosa lagi tuh Angga" Ucapku membuat Pak Dodi tertawa bahagia hingga mengeluarkan air mata.

"Buat dirinya seperti itu selamanya jangan sehara aja, Pak Dodi percaya kamu kamu" Ucap Pak Dodi sambil memberi semangat.

Malamnya aku baru saja kembaki dari kampus hendak masuk rumah berpapasan dengan mobil Angga.

Aku memeluk Angga lalu melingkarkan tangan dilehernya.

"Aku kangen kamu" Ucapku dengan manja.

"Eh iya, tumben pulang jam segini?" Tanyaku dengan senyum penuh arti.

"Aku minta Dela yang urus, gue mau masuk" Ucap Angga sembari berjalan masuk terlebih duhulu.

Aku mengendus kesal melihat Angga yang berjalan dengan santai.

Angga memberhentikan langkahnya lalu menatapku dengan wajah tidak bisa dideskripsikan.

"Bantu aku bawa barang didalam mobil" Ucapnya lalu melempar kunci mobil kearahku.

Dengan cepat aku menangkapnya lalu membuka pintu mobil bagian belakang.

Aku membulatkan mataku dengan lebar saat melihat bucket bunga bawar merah dan kotak berisi kue.

Angga tersenyum kepadaku lalu pergi memasuki rumah.

"Hihi bisa so sweet juga" Ucapku dengan wajah bersemu merah.

Aku membawa barang yang dipersiapkan Angga menuju kekamar dengan wajah sumringah.

"Kita rayain dulu" ucapku dengan wajah memelas.

Aku menarik Angga menuju ke sofa yang berada dikamar lalu mengatur posisi untuk memfoto.

"Kenapa kamu yang foto?" Tanya Angga membuatku cengengesan.

Angga Suamiku {COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang